12

10 1 0
                                    

" wooiii....dah lama lo ngak kesini Queenna" sapa pria dengan gelas wine di tangannya. Sesekali pria itu meneguk cairan merah itu, sensasi panas dan juga terbakar menyerang tenggorokannya. Andrea namanya.

Gadis yang di panggil Queenna mendudukkan dirinya pada sofa single di seberang Andrea. Ia mengambil satu botol air meneral, membuka dan menegak isinya hingga hingga tandas.

" bosan " Queenna melihat sekeliling, suara musik dj dan juga suara teriak - teriakan tidak jelas memenuhi lantai itu. Ratusan manusia menggerak - gerakkan badannya sesuai ketukan musik. Pencahayaan yang remang membuat mereka dengan santai membuat dosa. Tempat dimana kalian akan memperbanyak dosa. Aroma minuman berakohol menyeruak bebas masuk ke hidung.

Aroma yang Queenna benci.

" misi lo berjalan lancar? " Andrea berumur 21 tahun itu meletakkan gelas wine yang sudah kosong ke atas meja.

" lancar... tapi mereka ngak asik...gue jadi bosan"
Queenna menuangkan wine kegelas Andrea.

" bosan gimana?" Pria itu mengambil gelas yang sudah di sisi penuh dengan wine, meneguknya sedikit demi sedikit.

" yaaa....gimana ya... ngak asik aja......gua kan pengen ngenalin mereka ama Melati... tapi sampai sekarang aja mereka ngak sadar ama keberadaan gua..."

" trus mau lo kayak gimana?.....langsung tunjukkin diri .....kalau gitu rencana lo gagal dong"

" enggak ...gue ngak mau rencana yang udah gue susun dari lama hancur gitu aja....aaaaa....mereka ngak asikkk" rengek Queennya.

Andrea meletakkan gelas wine, dia mengambil ponsel mengotak-atik sentar kemudian memperlihatkan gambar ke arah Queenna.

" siapa ?" Queenna tidak mengenal laki - laki yang ada pada foto itu.

" target selanjutnya"

" alasan?"

" biasa korupsi " Andrea memasukkan ponsel ke dalam kantong celananya. Dia mengambil paper bag dari bawah kolong meja. Menyerahkan paper bag itu ke Queenna.

"tadinya gue mau kunjungi lo... tapi berhubung lo disini.... gue kasih sekarang aja.."

Queenna membuka paper bag, benda kecil putih mengkilat yang tajam dengan ukiran namanya di bagian gagang pisau.

" baguss bangat.... makasih ...gue mau tunjukin ama Melati" Queenna menekan bagian badan banda kecil itu, pisau muncul dengan otomatis. Ukuran nama Queenna terukir pada logam mengkilat itu. Queenna menutup pisau kipat, ia mengantongi benda kecil itu.

" jadi dia dimana?"tanya Queenna dengan wajah berbinar.

" di sini....lantai atas kamar 077.."

Queenna bangkit, melangkah menaiki tangga menuju kamar 077. Siulan menyertai langkah Queenna. Sesekali tangan - tangan nakal berusaha menggapai tubuhnya, tapi sekali genggam pria - pria itu menjerit kesakitan, jari - jari mereka seperti remuk bila Quenna menggenggamnya.

Langkah Queenna berhenti di depan pintu bernomor 077. Tangannya menekan knop pintu, mendorong dan masuk ke dalam. Bau alkohol masuk ke indra penciumannya, pria tua dibalut kimono putih tertidur di atas kasur.

" shhh.....siapa?" Pria tua itu terbangun, dia memegangi kepalanya yang berdenyut akibat pengaruh alkohol.

Queenna tersenyum ramah.

" kamu jalang yang saya pesan...?"

Quenna tidak menjawab.

" kamu masih bersegal kan?"

" masih" Quenna melangkah mendekat.

" bagus...... puaskan saya..." pria itu membuka tali kimononya.

AlizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang