"Cukup"
Suara bass mengalun di telinga semua orang. Suara yang sangat jarang mereka dengar.
Aliza harus berterima kasih kepada orang tersebut karena telah menyelamatkannya. Darren menatap tajam Mona. Melepas cengkraman tangannya kemudian melanjutkan makannya.
Mona yang melihat tatapan Darren menjadi ciut. Perasaan marahnya digantikan dengan perasaan takut. Baru kali ini dia mendengar suara Derren naik satu oktaf. Mona mendekat ke arah Aliza
" kali ini lo lepas...... tapi jangan harap bisa lepas lain waktu"
Setelah membisikkan itu Mona mentap sinis gadis cupu di samping Aliza kemudian memilih pergi di ikuti dua antek - anteknya. Aliza yang melihat Mona dan teman - temannya pergi menjadi lega. Sudah cukup drama siang ini.
" aku antar ke uks ya...." tawar Aliza ke gadis cupu.
" ngak usah kak.... aku bisa sendiri.... dan makasih banyak yaa....kak..." jawab gadis itu. Dia berbalik hendak meninggalkan kantin.
" sama - sama.... nama kamu siapa?" Sorak Aliza.
" angel kak...." jawabnya singkat.
Sepeninggalan Mona dan gadis cupu itu, kantin kembali dengan seperti biasa. Suara - suara bising dari siswa siswi yang bergunjing mulai terdengar lagi. Drama siang ini sudah berakhir.
Ana dan Meli menarik tangan Aliza kembali ke kursi mereka. Tatapan kesal di layangkan kepada Aliza.
" kamu kenapa ikut campur sihh.....? " tanya Ana.
Dia masih kesal, Aliza bisa saja menjadi bahan bully baru bagi Mona karena ikut campur dengan urusannya. Dia takut itu terjadi." aku kasihan liat dia dibully kayak gitu...." jawab Aliza. Ia menyuap mie ayamnya yang sudah mengembang. Aliza bukan tipe orang mudah membuang makanannya begitu saja. Ia paham susahnya mencari uang untuk makan. Karena itu Aliza selalu menghabiskan makanannya. Biarpun ia sudah kenyang tapi ia akan memaksakan diri untuk menghabiskannya.
" tapi kamu ngak boleh ikut campur Aliza.... bisa- bisa kamu yang akan jadi bahan bully selanjutnya....emang kamu mau jadi mainannya kak Mona.?"
" enggak mau.....aku mau sekolah dengan tentram aja"
Untuk saat ini aja. Lanjut Aliza dalan hati.
" yaa... makanya jangan ikut campur.... di sekolah ini udah biasa yang namanya bully..... jadi kamu ngak usah punya perasaan kasihan pada murit beasiswa itu....kalau kamu mau hidup aman.....itu aturan yang berjalan di sini....." Ana menyeruput lemon tea miliknya yang tinggal setengah.
" gue setuju sama Ana .... lo ngak usah ikut campur sama urusan mereka....tutup mata sama telinga hidup lo akan aman..." Meli membenarkan ucapan Ana. Biarpun dia anak orang kaya tapi dia tidak berani ber urusan dengan Mona. Mona bukan lah lawan yang sepadan denganya. Mona akan melakukan segala cara untuk membully orang yang mengganggunya dan akan menutupi kesalahannya dengan uang.
Bahkan hukum saja bisa Mona beli.( power of money💸 )
" oke aku ngak akan ikut campur lagi"
Ia harus apa kedepannya. Apa ia harus tetap berurusan dengan Mona atau tidak usah terlibat sama sekali...................
Hari ini di tutup dengan pelajaran bahasa indonesia. Buk Sus sudah meninggalkan kelas. Aliza juga sudah siap membereskan peralatan belajarnya. Ia harus bergegas pulang, ada hal yang harus ia selesaikan. Tapi sebelum beranjak dari kursinya, ia melirik ke samping. Teman sebangkunya masih tidur dengan nyaman. Bahkan suara di dalam kelas yang sedang heboh pun tidak mengganggu tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aliza
Teen FictionNamanya Aliza Glisea, murid pindahan yang datang membawa mala petaka. Gadis yang datang dengan membawa bencana bagi setiap orang yang dia temui di sekolah barunya. Sifatnya yang manis dan juga lugu membuat mereka tidak menyadari hal tersebut. Tapi a...