18

14 1 0
                                    

Aliza duduk santai kursi  penonton basket, area basket yang di luar ruangan membuat angin sepoi – sepoi menerpa wajah cantik Aliza. Ia menutup mata menikmati hembusan angin. Suara decitan kursi dari arah samping, membuat Aliza membuka mata. Angela duduk di sebelahnya, gadis itu menatap ke arah lapangan. 

“ Lo jangan pernah ikut campur dengan masalah gua....” ucap Angela

“ maksut kamu apa....aku ngak paham” jawab Aliza

“ jangan ikut campur masalah gua dengan Mona...”

“ Tapi aku cuma bantu Angela aja....biar ngak di ganggu lagi sama kak Mona....”

“ Dengan pertolongan lo itu menyulitkan gua untuk balas  dendam...”

“ kamu mau balas dendam....itu ngak baik Angela...”

“ Jangan sok baik di hadapan gua......atau lo juga akan ikut kena imbasnya..” setelah mengatakan itu Angela berdiri, dia berbalik ingin meninggalkan Aliza, tapi sebuah sorakan menghentikan langkahnya.

“ Waaahhhh.......ada Angela nih...gue udah cari lo dari tadi ternyata nangkring di sini...” Mona turun di ikuti dengan Zea, Lita dan Oliv di bagian belakan. Gadis itu sudah sembuh total setelah melakukan perawatan selama 1 bulan di rumah sakit. Hanya tinggal beberapa luka yang belum kering sempurna.  Sesampainya di hadapan Angela, Mona menarik tangan gadis itu ke tengah lapangan basket.  Mona menampar pipi Angela dua kali bolak balik. Kekehan dari teman – teman Mona terdengar.

“ ni anj*ng masih ngak tau malu ya....udah tau gue pacaran dengan Fauzan masih aja nempel – nempel sama pacar gue....” Mona menarik paksa rambut Angela yang di ikat ekor kuda.

“ bagusnya gue apaain nih anak hari ini yaaa....”
Angela meringis, dia yakin beberapa rambutnya sudah rontok akibat jambakan dari Mona. Air matanya menggenang di pelupuk mata, tapi dia menahannya agar tidak turun. Angela menatap Mona dengan sorot mata marah.

“ Apa lo natap – natap....nantangin gue...” Mona semakin kuat menarik rambut Angela.

“ Shhh.......sakit” ujar Angela.

“ aduh sakit ya....kacian...” Mona semakin kuat menarik rambut Angela. Kepala Angela semakin menongakkan kepalanya ke atas. Mona melepaskan dengan kasar rambut Angela, satu gumpalan rambut tinggal di tangan Mona.

“ iiiuuuu.....” Mona menatap jijik rambut yang berada dalam genggamannya. Dia menepuk – nepukkan tangannya untuk menghilangkan sisa – sisa rambut yang menempel.

“ guys kita dandanin si cabe ini yok...biar tambah hot gitu..” ajak Mona 

“ yok lah....tangan gue udah gatal nih...” ucap Lita

“ Kuy...” ucap Zea

Sedangkan Oliv hanya menyaksikan teman – temannya beraksi, dia tidak mau tangan cantiknya ini memegang manusia kotor. Dia lebih suka bermain cantik, dari pada repot – repot turun tangan.
Lita dan Zea mengapit Angela, meeka memegangi tangan gadis malang itu. Angela meronta – ronta berusaha melepaskan diri. Mona mengeluarkan gunting dari saku roknya, dia menggunting rok Angela yang semulanya panjang menjadi sangat pendek memperlihatkan paha Angela. Cukup puas setelah mengunting rok Angela, Mona menggunting baju Angela. Beberapa bagain memperlihatkan badan Angela.

“ Hahaha.....Angela seorang penggoda”
Mona mencengkram  dagu Angela, dia mengoleskan lipstik asal – asalan pada bibir Angela. Angela menggelang – gelengkan kepalanya agar lipstik itu tidak menyentuh bibirnya.

“ DIAM” bentak Mona. Gadis jahat itu berhasil mengoleskan lipstik pada bibir Angela, tapi bukan hanya bibir melainkan hampir semua wajah Angela terkena lipstik.
Wajah Angela cemong akibat lipstik, air matanya yang tadi dia tahan sudah mengalir deras.

AlizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang