51. HUKUMAN YANG PANTAS

4.3K 253 51
                                    























                     Hello everyone 🌺✨

          Hope you like & happy reading



























" Dia sudah ketemu". Ucap Mark.

Satu kalimat yang keluar dari mulut pria tua itu langsung membuat suasana ruangan  seketika hening. Alesha mengkerutkan keningnya bingung.

" Dia? Dia siapa?". Tanya nya seraya mendongak menatap Rey, meminta jawaban.

" Orang yang menyebabkan kamu seperti ini". Jawab Mark. Alesha menoleh kembali dan sontak terdiam.

Gadis itu tidak tahu harus merespon arus bereaksi seperti apa, karena jika kakek nya sudah turun tangan, tidak akan ada yang bisa menghentikan nya.

" Tunggu apa lagi, kita temui dia sekarang, pi". Ucap Archer.Mark mengangguk setuju.

" Aku juga harus ikut, om". Tambah Rey. Membuat Alesha kembali menatap cowok itu.

" Kamu disini aja". Pinta nya langsung mengenggam tangan Rey, menahan nya untuk ikut. Ia hanya takut akan terjadi sesuatu hal yang tidak ia inginkan pada cowok itu.

Rey lalu merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan wajah Alesha. Sebelah tangan nya naik menggusap puncak kepala gadis itu.

" Hei, ngga bakal ada apa-apa. Percaya sama aku". Ucap nya menyakinkan.

Alesha menatap nya lekat. Sangat terlihat dari tatapan nya ada kekhawatiran disana. " Promise?".

Rey mengangguk mantap. " I promise".

Alesha menghela nafasnya dan mengangguk pelan, akhirnya mengizinkan Rey untuk ikut.

" Biar kita bertiga yang jagain Alesha". Tambah Diana. Cessa pun mengangguk setuju.

" Yaudah, kita pergi sekarang". Ucap Archer seraya bangkit berdiri. " Rey, tolong kamu hubungi damar, suruh dia bawa orang tua Laura untuk ikut".

Rey mengangguk. " Baik, om".

" Kita pergi dulu". Pamit Mark. Setelah itu mereka berdua keluar lebih dulu dari ruangan.

Rey kembali menatap sang kekasih.
" Aku pergi dulu, kamu istirahat aja ya?".

" Cepat balik".

Rey terkekeh mendengar nya. Ia belum pergi sudah di suruh cepat kembali. Tapi ia tetap mengangguk untuk memberikan ketenangan pada gadis itu.

" Pasti, kamu tidur aja. Nanti kamu bangun, pasti aku udah ada di samping kamu".

" Iya".

" Tenang Rey, ada kita yang jagain". Sahut cessa. Rey menoleh dan tersenyum sekilas.

" Yaudah, aku pamit". Ucap nya kemudian. Mereka bertiga kompak mengangguk. Kemudian Rey kembali menatap Alesha.

Cup!

Cowok itu mengecup kening Alesha sebentar. Membuat gadis itu kaget sekaligus malu, karena hal tersebut di saksikan oleh mommy, grandma, dan juga bunda Rey.

" Rey, malu". Cicit Alesha. Membuat cowok itu menyinggungkan senyum yang menyebalkan di mata Alesha.

" Ngga papa, mereka juga pernah muda". Jawab Rey yang langsung mendapat cubitan di perut nya.

" Ish! Dasar".

" Yaudah, aku pergi dulu".

" Hati-hati ya". Balas nya.

REYZA ( Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang