"APA YANG KAU LAKUKAN HAH!!" teriak William penuh emosi..
"kumohon William, sentuh aku, jamah tubuhku"
William berdiri dari duduknya sambil menatap Haana dengan tatapan marah.
"Aku mencintai istriku dengan amat sangat, kau bukan tandingannya!!"
"kau selalu bertanya apa yang membuat Bee lebih baik darimu bukan? apa kau buta hah!! lihatlah sekarang!! kau bersikap layaknya jalang!"
"meskipun kau bertelanjang diri di hadapanku pun aku tidak akan bernafsu padamu sama sekali!!!" bentak William tegas
Mendengar William yang menghinanya begitu dalam, harga diri Haana tidak terasa terinjak sama sekali, malah ia merasa tertantang akan sebuah kalimat yang dilontarkan oleh mulut dominan yang ia puja.
Haana mulai melepas pakaiannya.
William yang melihat hal tersebut pun tentu saja kaget serta panik
"a-apa yang kau lakukan?" tanya William
"kau bilang tidak akan bernafsu jika melihatku telanjang bukan? aku ingin melihatnya sendiri, dan aku ingin kau membuktikannya padaku William kalau kau tidak bernafsu padaku"
Haana terus membuka tali yang mengikat pakaiannya, William buru-buru menahan tangan Haana lalu menatap tajam carrier tersebut.
"jangan membuat hal gila, atau aku bisa berbuat kasar padamu!"
"kasari aku William, aku mohon, kasari aku, aku suka dikasari" mata William membola mendengar balasan Haana. Carrier ini benar-benar gila!
William mendorong tubuh Haana hingga tubuh mungil tersebut terpental ke belakang dan menabrak tempat duduk, sang carrier sempat mengerang kesakitan tapi William tak peduli. Sang dominan ingin segera menjauh dari situasi gila ini. Saat William ingin pergi keluar dari kereta, Haana menahan kaki sang dominan.
"jangan pergi, kumohon William, jangan tinggalkan aku dalam keadaan seperti ini"
William berusaha menarik kakinya yang ditahan oleh Haana, sang dominan menunduk untuk melihat apa yang dilakukan oleh carrier stres ini. Mata William tak sengaja menatap tubuh bagian atas Haana, pakaian carrier itu berantakan karena dibuka olehnya tadi, dan aksi gilanya sekarang membuat pakaiannya sedikit tertarik turun.
William bisa melihat bagian dada hingga pundak Haana, seperti yang dikatakan oleh asistennya ini, kulit Haana putih bersih tanpa ada satu pun cacat di sana. Mata William sempat terpana saat melihat puting merah muda milik Haana, sang dominan sudah bersusah payah untuk mengalihkan pandangannya, tapi puting merah muda itu tampak begitu kecil dan mungil, tidak seperti kepunyaan Bee yang sudah agak melebar karena ia harus menyusui anak-anaknya.
William jadi penasaran seperti apa rasa dari puting kecil tersebut, sudah sangat lama ia tidak menyentuh puting sekecil itu, dada Haana juga terlihat lebih kencang dari kepunyaan Bee, sepertinya Haana tidak membual perihal tubuhnya yang belum pernah dijamah oleh siapa pun.
William meneguk ludahnya gugup, nafasnya memberat serta nafsunya muncul karena pemandangan yang dilihatnya. Menyadari William yang menatap ke arah dadanya membuat Haana senang bukan main, Haana yang sedari tadi menangis ketakutan karena akan ditinggal oleh William kini tersenyuman licik. Ia menang!
Jakun William bergerak naik turun karena Haana menarik turun lagi kain yang menutupi tubuhnya. Kini sang carrier sudah tanpa atasan, William bisa melihat betapa ramping dan kecilnya pinggang milik Haana.
Haana menyentuh dadanya sendiri, dan kini kedua mata mereka berkontak untuk sesaat. Haana memberikan tatapan sensualnya, sedangkan William hanya menatapnya dengan tatapan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NC21++]DARK LILY
Fanfiction"di dalam kejahatan ada kebaikan, di dalam kebaikan ada kejahatan, tidak ada yang benar-benar putih dan tidak ada yang benar-benar hitam" "semua harus seimbang, kau berasal dari hitam, mengapa kau ragu untuk melakukannya?" "kau punya senjata yang sa...