Bee membiarkan air hangat jatuh membasahi kepala serta seluruh tubuhnya. Jam baru menyentuh pukul lima pagi, tapi tubuhnya sudah memanas. Bee bisa gila, akhir-akhir ini pikirannya tak bisa lepas dari Lee, ia selalu bermimpi menghabiskan malam panas bersama sang dominan muda.
Bee menekan kepalanya, apa yang salah dengannya? Nafsunya membuncah dengan cepat, begitu pula dengan lubangnya yang selalu mengeluarkan cairan. Anehnya ketika ia sudah tak tahan ingin cepat disentuh, dan saat ia ingin meminta seks dari kedua suaminya, nafsunya hilang seperti ditelan bumi.
Bee merasa jijik melihat kedua suaminya, ia tak memiliki selera sama sekali, aneh memang, tapi hal tersebut sungguh terjadi. Bee bahkan harus menyentuh lubangnya sendiri seperti pagi ini, memasukkan jari kecilnya ke dalam lubang, lalu membuat gerakan keluar masuk secara teratur.
"sssh mmmhh Lee..." Bee tahu ia sudah gila, tapi keponakan Theo tak pernah pergi dari kepala semenjak ia memiliki tubuh perawan.
Bee menarik keluar jarinya, sudah ia putuskan, ia akan meminta liburan kepada kedua suaminya. Lee harus ikut, ia mau penis raksasa sang dominan menghancurkan tubuh kecilnya. Bee menyelesaikan mandi paginya, lalu berjalan masuk ke dalam rumah.
Ia melihat Taelyn dan Tenesha yang begitu cekatan mengurus anak-anaknya, Bee merasa lebih terbantu, dan tugasnya hanya memberikan asi kepada anak-anaknya jika mereka mulai lapar, sisanya diambil alih secara penuh oleh kedua baby sitter.
Bee memasukki rumah, matanya menangkap William yang tengah menatap penuh minat ke arah Taelyn yang sedang mengganti popok Jackson. Bee berdecih, pasti suami putihnya tersebut tengah bernafsu, karena mata kotornya tak pernah teralih dari bokong penuh Taelyn. Bee melipat tangannya di dada lalu berjalan masuk, ia tak merasa sakit hati sama sekali.
"Taelyn..." panggil Bee dan William gelapan dan segera pergi. Bee menyeringai, semenjak kedatangan Taelyn dan Tenesha, semua dominan di rumahnya, Kai, William, Luke, bahkan Ming lebih suka menghabiskan waktu mereka di rumah. Mata mereka tak pernah beralih dari kaki jenjang kedua baby sitter.
"ya tuan?"
"hari ini, kau ambil pompa susu"
"b-baik tuan" jawab Taelyn ragu, karena ia tak tahu apa yang akan sebenarnya tuannya lakukan dengan pompa tersebut.
Bee mengganti pakaiannya, ia sudah memantapkan hati untuk meminta liburan kepada kedua suaminya. Sang carrier berjalan memasuki kamarnya, dan ia melihat William dan Kai yang tengah mengocok penis mereka. Kedua suami terkejut dan bergerak cepat menarik selimut untuk menutupi penis mereka.
"s-sayang.." panggil Kai gugup.
Bee memutar bola matanya malas, ia akan menganggap tak melihat apa pun "aku ingin berlibur" katanya, dan William Kai kebingungan.
"libur?" tanya Kai
"iya, liburanku setelah melahirkan, aku dengar semua ibu melakukannnya di desa kecuali aku, aku bahkan sudah melahirkan lima anak untuk kalian"
Kai menatap Bee dengan ekspresi yang sulit di jelaskan, ia masih kebingungan mencerna semuanya, ditambah lagi penisnya masih menegang di bawah selimut, membuat keadaan menjadi sulit.
Berbeda dengan Kai yang masih terdiam, William bangkit berdiri, menutup pintu tak lupa menguncinya. Ia mengangkat tubuh istrinya lalu dibanting ke atas ranjang. William sudah tak peduli Bee akan semakin marah padanya, ia bisa gila. Sudah hampir dua bulan ia tak melakukan seks, ditambah lagi dengan kedatangan dua carrier muda nan cantik di rumahnya, bisa membuat kepalanya pecah.
William menyobek pakaian Bee, walau sang istri memberontak dan terus memukul dada sang suami. Tapi sekali lagi William tak peduli, ia ingin tubuh istrinya sekarang. William berhak atas tubuh Bee, karena ia adalah suami sah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NC21++]DARK LILY
Fanfiction"di dalam kejahatan ada kebaikan, di dalam kebaikan ada kejahatan, tidak ada yang benar-benar putih dan tidak ada yang benar-benar hitam" "semua harus seimbang, kau berasal dari hitam, mengapa kau ragu untuk melakukannya?" "kau punya senjata yang sa...