CH-2🔞

3.8K 86 40
                                        

Bee diseret oleh kedua suaminya menuju kamar.

"sebentar, Vivian masih menyusu" ujar Bee dan pergerakan agresif kedua suaminya pun terhenti.

"maaf, kami akan menunggu" ujar Kai.

Bee mendudukkan dirinya di sebuah kursi goyang di pojok kamar mereka, kursi goyang ini adalah tempat ia menidurkan semua anak-anaknya jika masih bayi atau balita, termasuk Owen dan Thomas, sekarang Vivian, dan kelak bayi yang berada di kandungannya ini.

Bee sedang sibuk menidurkan bayinya, sedangkan kedua suaminya duduk bersila di atas kasur, menunggu sang istri selesai dengan urusannya. Beginilah nasib jika sudah memiliki anak, mau bersenang-senang saja harus menunggu dulu. Karena anak adalah prioritas utama.

Bee tersenyum melihat ke arah kedua suaminya yang setia menunggunya di atas kasur mereka. Kai terlihat membuka jendela, karena ia tahu kamar ini akan menjadi sangat panas nantinya. William juga sudah membuka bajunya hingga ia bertelanjang dada.

"dia sudah tidur?" tanya William,

"belum"

"apa masih lama"

"sabar lah sedikit, itu anakmu" Kai berkata karena sambil memukul kepala William, aksi suami keduanya tersebut membuatnya tertawa. Bee jadi mengingat masa kecil mereka, para suaminya ini tidak berubah sama sekali, tetap bertingkah konyol ketika mereka berkumpul..

Kai juga mulai membuka bajunya menyusul William yang sudah bertelanjang dada. Bee yang melihat tubuh indah kedua suaminya mulai bergerak tak nyaman di tempat duduknya. Siapa yang tidak bernafsu jika melihat pahatan dewa seperti itu? Otot lengan yang besar, bahu yang lebar, dan perut berkotak sekeras batu. Bee adalah carrier terberuntung di dunia, dia bisa menyentuh semua itu kapan pun dia mau, terlebih lagi, semua itu adalah miliknya.

William terlihat mulai menggerakan otot dadanya karena mulai merasa bosan, dari ketiganya, dominan berkulit putih itu yang paling kekanakan.

"Kai, kau bisa melakukan ini?"

Kai melihat dada William yang bergerak-gerak,

"kau pikir ototku baru terbentuk kemarin?" balas Kai lalu melakukan apa yang William lakukan. Keduanya sedang pamer otot, sambil menunggu putri mereka selesai dengan tubuh ibunya, lalu tubuh ibunya akan menjadi milik mereka setelah ini.

Bee terus tersenyum melihat tingkah kedua suaminya, bagaimana bisa dominan tangguh yang disegani oleh banyak warga desa ternyata memiliki sikap seperti ini? Dan Bee tentunya sangat senang mereka hanya bertingkah seperti ini di hadapannya dan anak-anak.

"baiklah, kuakui kau bisa melakukannya, tapi bagaimana dengan yang ini?" William secara mengejutkan menarik turun celananya dan mengeluarkan penis setengah tegang miliknya.

Penis putih panjang terpampang dengan sangat jelas di hadapan Kai. Dominan berkulit gelap itu cukup kaget dengan keagresifan sahabatnya. Ini bukan pertama kalinya Kai melihat penis sahabatnya, hanya saja ia tidak terlalu suka melihat benda yang ia anggap jelek tersebut.

"setidaknya penisku panjang, tidak dekil dan pendek seperti punyamu" ejek William

Kai tidak mau kalah, karena ia tahu, pasti William memiliki niat untuk mengejek bentuk penisnya. Jiwa dominan Kai merasa tertantang, berani-beraninya William menghina barang kebanggaannya. Tidak mau kalah, Kai juga menarik turun celananya, dan kini sudah ada dua dominan telanjang di atas kasur kapuk tersebut.

"setidaknya punyaku tidak sekerempeng punyamu, punyamu tak berisi" Kai memamerkan penis gemuknya, sambil ia pukul-pukul pelan ke telapak tangannya agar kelaminnya segera bangkit untuk menunjukkan keperkasaannya.

[NC21++]DARK LILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang