CH-3🔞

1.8K 67 59
                                    

William mulai mengedipkan matanya perlahan, ia menguap lalu membuka matanya secara sempurna, ia melihat ke kiri dan kanan untuk melihat situasi kamar. Jendela masih terbuka, dan udara pagi yang dingin memasuki kamar mereka, sepertinya mereka lupa menutup jendela kemarin, karena terlalu sibuk menuntaskan nafsu.

William harus segera bersiap, karena pagi ini ia harus pergi ke kota.

Sang dominan melihat istrinya yang sedang tertidur pulas di dadanya, ia tersenyum karena pemandangan paginya membuat hatinya berseri, seperti awal yang baik untuk memulai hari. William mengelus kepala istrinya lembut, bibirnya tak pernah berhenti tersenyum, ia tak bisa mendeskripsikan bagimana rasa cintanya pada sang istri. Cinta mati!

Di sebelah Bee, William melihat sahabatnya, Kai, yang sedang memeluk tubuh Bee dari belakang. Kira-kira seperti ini lah pemandangan yang akan di lihat oleh William setiap paginya. William merenggangkan kedua lengannya pelan, ia tak ingin mengganggu istrinya yang sedang tertidur di atas dada bidangnya.

Kedua bisep berotot William terpampang, di tambah ketiak berserta bulu lebatnya di sana, aroma jantan William menguar begitu kuat karena ia memang belum mandi dari kemarin. Sang dominan mulai memindahkan kepala istrinya dengan pelan, lalu ia letakkan di dekat leher Kai, ia harus menjaga agar istrinya tetap hangat, meskipun ia harus membiarkan dominan lain yang memberikan kehangatan itu.

Kai secara spontan langsung memeluk tubuh Bee, dan William pun turun dari kasur mereka. Ia merenggangkan tubuhnya lagi, kali ini ia tambah dengan sedikit gerakan olahraga agar tubuhnya benar-benar terbangun.

William melihat ke arah penisnya, ada yang aneh dengan alat kelaminnya tersebut, letak keanehannya bukan pada bekas sperma mengering atau cairan lainnya yang melekat di sana, sudah sangat wajar jika penisnya memiliki tanda tersebut setelah sesi bercinta yang panjang. Keanehan yang tidak biasanya adalah barang kebanggaannya itu tidak menampakkan keperkasaannya. Mungkin penisnya tidak mengalami morningwood karena semalam ia sudah banyak mengeluarkan spermanya di dalam lubang dan mulut istrinya.

William akan pergi ke kota hari ini, yang artinya ia tidak bisa menyentuh tubuh istrinya selama dua minggu lebih, dan untuk itu kemarin ia meminta waktu sebentar untuk memuaskan dirinya bersama Bee, dan puji Tuhan Kai mengerti.

Terkadang William cemburu dengan sikap dewasa Kai, bagaimana bisa sahabat hitamnya itu dengan rela memberikan persetujuan terhadap apa pun yang ia minta. William pernah berusaha untuk bersikap dewasa agar membuat istrinya kagum, tapi yang ada malah ia yang selalu terbakar api cemburu ketika ia membiarkan Kai memiliki waktu bersama Bee.

Semenjak saat itu William hanya akan menjadi dirinya, mungkin sudah wataknya seperti itu.

Sebelum beranjak keluar dari kamar, William menyempatkan diri untuk mencium kening Bee.

"aku pergi dulu sayang, jaga anak-anak kita, I love you babe" mata William berpindah ke arah sahabatnya yang sedang tertidur pulas, William memukul jidat sang sahabat menggunakan ibu jarinya.

"jaga keluarga kita selagi aku pergi hitam, kau memiliki banyak kesempatan bersama Bee-ku" bisik sang dominan, dan akhirnya ia pergi keluar dari kamar.

William mengambil sebuah kain untuk menutupi area selangkangannya, ia harus menutupi area tersebut karena hanya istrinya yang boleh melihatnya, Kai tidak termasuk dalam daftar untuk melihat, tetapi keadaan memaksa untuk membuatnya melihat, jadi William hanya akan membiarkannya saja.

William berjalan menuju ke kamar para putranya, ia membuka pintunya pelan agar tidak membangunkan yang sedang tertidur di dalam. William tersenyum lembut saat melihat kedua putranya tertidur pulas dengan mulut terbuka, ia berjalan mendekati Owen, lalu mencium pipi sang putra.

[NC21++]DARK LILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang