Bee melihatnya, sesosok lelaki bertubuh besar, bahkan melebihi kedua suaminya. Tubuhnya tinggi menjulang ke atas langit, ototnya besar, dan aura yang dikeluakan sungguh tak main-main. Manusia? Bee bahkan tak yakin bahwa ia sedang melihat manusia sekarang, tidak pernah ada manusia yang sebesar itu. Jadi apa yang Bee lihat sebenarnya?
Hanya ada sebuah lilin kecil di tengah yang berfungsi sebagai penerang, manusia besar di hadapan Bee hanya berdiam diri di sana, tapi Bee tahu bahwa ia sedang ditatap dengan tajam. Anehnya, Bee tidak merasa terancam sama sekali. Bee ingin melihat wajah dari manusia di hadapannya, tapi minimnya penerangan membuatnya sedikit kesusahan.
"s-siapa kau?" tanya Bee pelan
"kau sama sepertinya" bukannya mendengar sebuah jawaban, Bee malah mendengar sebuah pernyataan. Pernyataan yang membuatnya bingung, 'sama sepertinya', sama seperti siapa? Siapa orang yang sama dengannya?
Suara berat yang didengarnya menandakan bahwa orang yang sedang berbicara dengan Bee adalah seorang dominan, dan tidak mungkin juga ada submisif yang bertubuh sebesar itu.
"aku di mana?" Bee mengganti pertanyaannya, dan lagi-lagi bukan jawaban yang ia dapatkan.
Kaki sang dominan terlihat berjalan melangkah masuk ke dalam penerangan lilin, Bee tidak terlalu mementingkan pertanyaannya lagi, sekarang ia sangat ingin tahu seperti apa rupa dari manusia besar yang berada di hadapannya.
Langkah pertama, dari bagian kaki, terus naik sampai ke bagian selangkangan. Bee sedikit terkejut karena ternyata sang dominan tak memakai sehelai kain pun untuk menutupi tubuh indahnya. Mata Bee membola saat ia menatap bagian selangkangan sang dominan.
Tidak ada apa pun di sana,
Hanya sebuah permukaan rata, seperti sebuah boneka, dan karena hal tersebut Bee jadi takut. Sudah jelas orang yang berbicara dengannya bukan seorang manusia. Dan saat bagian wajahnya mulai terkena cahaya lilin, Bee tersedak.
Tampan
Sangat-sangat tampan..
Matanya bulat besar, hidungnya tinggi mancung, jidatnya lebar, bibirnya terisi penuh, bahkan telinganya juga melebar dengan besar. Aneh seharusnya, tapi semua hal tersebut menjadi kombinasi yang pas sehingga membuat sang empunya terlihat begitu menawan.
Bee menelan liurnya, ia terpesona akan paras sang dominan. Beberapa detik kemudian, Bee juga menyadari bahwa dominan yang tengah berdiri di hadapannya, tidak memiliki puting, semuanya rata, sama seperti bagian selangkangannya. Tapi fokusnya kembali ke arah selangkangan, itu masih terlihat rata.
"mencari ini?"
Mata Bee kembali membola saat alat kelamin sang dominan yang sedari tadi dicarinya muncul. Penis sang dominan muncul bagai sebuah kecamba, bertumbuh pelan dan terus membesar. Bee menahan nafasnya saat penis sang dominan masih terus bertumbuh pada ukuran yang tak normal, sangat besar, bahkan melebihi ukuran penis kedua suaminya. Panjang dan menjuntai ke bawah, disertai bulu-bulu halus di sekitarnya, bagian kepalanya tampak seperti jamur, begitu lebar dan besar, urat yang terdapat di sana juga tak main-main.
Dalam keadaan tidak tegang saja sudah bisa sebesar itu, bagaimana jika dalam keadaan tegang maksimal? Bee merinding membayangkan kelamin sang dominan jika berdiri tegak. Selain batang kelaminnya yang tiba-tiba muncul, puting di bagian dada dominan ini juga mulai terlihat. Putingnya berwarna coklat, tipikal puting pria dominan pada umumnya.
Sang dominan melangkah mendekati Bee yang sedang tertidur di sebuah tumpukan jerami kering, tangan besarnya menyentuh wajah cantik milik sang carrier. Bee otomatis menutup matanya saat merasakan sentuhan tersebut, rasanya hangat dan tidak membuatnya takut sama sekali. Bee bahkan memejam matanya sesaat untuk menikmati jemari besar yang tengah bermain di atas permukaan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NC21++]DARK LILY
Fiksi Penggemar"di dalam kejahatan ada kebaikan, di dalam kebaikan ada kejahatan, tidak ada yang benar-benar putih dan tidak ada yang benar-benar hitam" "semua harus seimbang, kau berasal dari hitam, mengapa kau ragu untuk melakukannya?" "kau punya senjata yang sa...