"b-baiklah" tentu saja Bee harus memberikan jawaban yang membuat hati Lee senang. Karena bisa saja sang dominan muda mengamuk dan membuat kekacauan jika Bee menolak, dilihat dari besar tubuhnya saja, Bee yakin tak ada yang bisa menghentikan bocah ini ketika ia mengamuk.
Lee tersenyum lebar, ia senang mendengar jawaban Baekville. Tapi ada sebuah masalah lain yang perlu diselesaikan juga saat ini.
"kalau begitu, sekarang bantu aku dengan ini" Lee mengangkat tangan Bee lalu diarahkan menuju ke area selangkangannya.
Mata Bee membola karena seperti yang ia katakan sebelumnya. Penis Lee sungguh amat sangat besar. Bee paham dengan jelas penis Lee besar, tapi ia tak menyangka akan sangat sebesar ini. Kai dan William kalah telak. Bee bersyukur karena ia sudah menolak untuk berhubungan di awal, karena mungkin bukan bayinya saja yang dalam bahaya, tapi nyawanya juga.
"L-lee aku tak yakin sanggup"
"bukankah semakin besar lebih baik? aku jamin penisku adalah terbesar yang pernah kau temui Bee, kau akan bertekuk lutut atas betapa gagahnya kelaminku"
Lee mengatakannya dengan kepercayaan diri luar biasa, Bee jadi ragu apakah benar dominan muda yang ia anggap polos ini, benar-benar polos? Atau Bee telah melangkah masuk secara sukarela ke dalam kandang buaya?
"a-aku, kita tidak bisa melakukannya, aku sedang hamil"
Lee menyeringai licik "kau memiliki mulut dan tangan yang masih berfungsi dengan baik bukan?"
Bee menelan liurnya gugup, lalu membiarkan Lee menarik tangannya entah kemana. Sepertinya sang dominan sedang mencari tempat untuk menjadi saksi biksu penyalur birahinya. Lee berdecak karena tak ada lagi kamar kosong di rumah ini.
Tidak mungkin di kamar utama, atau pun kamar Luke, terlalu beresiko. Hanya ada satu-satunya kamar yang memiliki tingkat resiko rendah.
"tunggu! jangan di kamar putraku!"
"kau ingin di kamar suamimu? atau di kamar Luke? kau lebih memilih kita dipergoki oleh orang dewasa yang paham semuanya? atau anak kecil yang bisa dibodohi?"
Bee hanya bisa pasrah saat Lee membuka pintu kamar Thomas Owen, lalu menariknya masuk. Rasa bersalah mulai membuncah di hati dan pikiran Bee ketika ia melihat kedua putranya sedang tertidur pulas.
"Lee, aku, aku berpikir aku tidak bisa melakukannya" bisik Bee pelan
"tidak bisa bagaimana? kau menerima ciumanku, kau membuka lebar mulutmu untuk menerima lidahku"
"ayo lah Bee, apa kau tidak lihat penisku sudah sangat tegang seperti ini? paling tidak buat aku lemas dulu, baru pikirkan apa pun yang mengganggumu besok"
"ini tidak akan terjadi kalau kau tak menciumku"
Bee menatap tak percaya setelah mendengar ucapan Lee. Dominan muda di hadapannya sungguh meresahkan. Terlalu egois dan hanya mementingkan nafsu, Lee tak ada bedanya dengan kedua suaminya. Bee sedikit menyesal karena telah menciumannya.
Lee menarik turun celana, penis besarnya langsung menggantung bebas karena telah menyapa udara. Tak ada yang bisa mendeskripsikan bagaimana kagetnya Bee setelah melihat benda menakutkan tersebut dengan mata kepalanya sendiri. Ini tak manusiawi, terlalu besar untuk ukuran manusia. Apa itu asli? Bagaimana bisa sebesar itu? Itu bukan kelamin kuda bukan?
Bee spontan melangkah mundur, naluri membuatnya harus menjauh dari hal berbahaya. Lee yang melihat ekspresi ketakutan Bee membuat hatinya sakit, biasanya para submisif akan terpesona dengan penis besarnya. Para submisif di luar sana akan langsung membuatnya seperti raja karena keperkasaan penisnya. Tapi Bee?
KAMU SEDANG MEMBACA
[NC21++]DARK LILY
Fanfiction"di dalam kejahatan ada kebaikan, di dalam kebaikan ada kejahatan, tidak ada yang benar-benar putih dan tidak ada yang benar-benar hitam" "semua harus seimbang, kau berasal dari hitam, mengapa kau ragu untuk melakukannya?" "kau punya senjata yang sa...