Bee sedikit kesusahan menyusui kedua bayinya, suasana rumah menjadi begitu kacau karena mereka semua perlu beradaptasi akan hadirnya anggota keluarga baru. Vivian yang terus merengek, dan entah mengapa Owen Thomas selalu meminta untuk diperhatikan. Kepala Bee seakan ingin meledak.
Jackson dan Jesper juga terlihat tak ingin ditinggal sedetik saja, padahal yang Bee lakukan adalah menyusui salah satu saudaranya. Jika Bee menyusui Jackson, maka Jesper akan menangis kencang, begitu juga sebaliknya. Masalahnya Bee tidak bisa menyusui keduanya di waktu yang sama.
Hingga pada akhirnya Kai dan William harus turun tangan membantu Bee. Kai menggendong Jesper di bagian puting kiri Bee, sedangkan William menggendong Jackson agar putranya bisa menyusu di puting kanan. Sedangkan kedua tangan Bee digunakan untuk menepuk-nepuk pantat Vivian agar sang balita tertidur.
Owen sedang bergelantungan di pundak William sambil terus berteriak bahwa ia ingin bermain layangan. Thomas juga terlihat terus menarik telinga Kai mengatakan pada ayahnya bahwa ia ingin pergi bermain ke sawah, untuk menangkap anak katak di sana.
Wajah Bee sedikit menekuk ke bawah karena ia sudah terjaga semalaman, ia benar-benar lelah, dan untung saja kedua suaminya berniat membantu, meskipun harus meninggalkan pekerjaan mereka.
"aku akan menyuruh Theo untuk segera membawakan baby sitter yang ia maksud" ujar William, tangannya mulai pegal karena terus menahan Jackson, tapi ia tak berani mengeluarkan sedikit pun keluhan, karena ia tahu istrinya merasakan lelah yang berlipat ganda.
"sssshh" Bee meringis saat kedua putra dominanya mengisap putingnya terlalu kencang. Asi mengalir deras, dan membuat buah dadanya sedikit nyeri. Bee juga tak terlalu banyak berbicara, ia sedang menyimpan tenaganya.
"kau baik sayang? kau lelah? ingin berhenti sebentar?" khawatir Kai
"kalau aku berhenti memangnya kau bisa menyusui putramu?"
"mereka sudah menyusu sejam lebih, aku yakin lambung mereka sudah penuh, mereka sepertinya hanya ingin mengisap sesuatu sambil menunggu kantuk"
"kalau begitu, gunakan putingmu" tantang Bee. Ia tak bersungguh-sungguh mengatakannya, ia hanya ingin memberikan fakta pada Kai bahwa semuanya tak semudah yang ia katakan.
"baiklah aku akan mencoba" suara Kai
"aku ikut" sambung William..
Bee sedikit terkejut melihat niat kedua suaminya. Mereka berdua benar-benar ingin membantu dan terlibat dalam semua hal. Baguslah kalau begitu, Bee tidak memaksa, mereka sendiri yang menawarkan puting mereka, lihat saja, membiarkan seseorang mengisap putingmu dalam waktu yang lama akan membuat perasaanmu tidak nyaman, meskipun darah dagingmu sendiri.
Kai dan William membuka baju hingga tampaklah tubuh berotot mereka, Bee sudah lama tak melihat kedua suaminya bertelanjang dada. Ada perasaan rindu membuncah di hati, Bee ingin menyentuhnya lagi, tapi ia gengsi. Ia sedang dalam mode cuek dengan para suaminya.
Kai memukul kepala William karena mata sahabatnya tak pernah terlepas dari puting istri mereka. William terlihat meneguk liurnya saat melihat puting Bee yang menjadi lebih kecil, dadanya membesar dan juga terlihat sangat kencang, belum lagi ada bekas liur putra mereka dan beberapa tetes susu yang tertinggal.
"a-ah ya, maaf" William menggeleng kepalanya cepat, walau sesuatu sudah mengeras di tengah tubuhnya, ia harus tetap fokus. William bergegas mengangkat Jackson yang mulai menangis dan langsung ia arahkan ke putingnya. Kai melakukan hal yang sama, dan Bee hanya bisa melihat tingkah kedua suaminya sambil menahan senyum.
Bee kembali membenarkan pakaiannya, lalu menarik Vivian agar tertidur dalam dekapannya, ia juga menyuruh Thomas dan Owen untuk berhenti bertingkah, dan setelah dua dominan balita tersebut mendapatkan titah, mereka langsung terdiam. Sangat berbeda jika Kai atau William yang menyuruh mereka, Thomas Owen tak benar-benar mengikuti perintah ayah mereka. Bee memiliki kedudukkan tertinggi di rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NC21++]DARK LILY
Fanfiction"di dalam kejahatan ada kebaikan, di dalam kebaikan ada kejahatan, tidak ada yang benar-benar putih dan tidak ada yang benar-benar hitam" "semua harus seimbang, kau berasal dari hitam, mengapa kau ragu untuk melakukannya?" "kau punya senjata yang sa...