"AKU MENGUTUKMU BAJINGAN!!!"
"AKU MENGUTUKMU!!!!!"
"AAAAAAAAAAAAA"
Suasana sore di tepi laut seharusnya menjadi hal menakjubkan untuk dinikmati, pada tahun 70-an seperti ini, semua masih tampak bersih dan asri, tak ada gangguan dari udara kotor. Keramaian yang terjadi juga tidak pernah terjadi sebelumnya, baru pertama kali ini terjadi, di masa kepemimpinan sang kepala desa, tepatnya generasi ke-tujuh keluarga terkenal de Kim.
Hari ini sejarah baru telah terukir.
Desa Mooi adalah sebuah desa yang terkenal akan pemandangan yang luar biasa. Selain keindahan desa yang selalu dipuji oleh desa lain, desa Mooi memiliki tanah yang subur, hewan ternak sehat, dan hasil laut yang melimpah. Desa Mooi juga terkenal akan warga desanya yang ramah, banyak pendatang dari luar yang singgah di tempat mereka untuk menenangkan diri.
Namun hari ini sedikit berbeda, desa Mooi tidak seindah dan setenang biasanya. Tepatnya di atas sebuah tebing tinggi, di bawah kaki gunung Berg di samping lautan Oceana. Semua warga desa Mooi tengah berkumpul di ujung tebing, sambil mengarak seorang lelaki cantik untuk dihakimi oleh mereka.
"AKU MENGUTUKMUU!!! KAU DAN SEMUA KETURUNANNMUUUU!!!"
Sang kepala desa yang terkenal tangguh dan bijaksana juga adalah seorang manusia biasa, ia juga memiliki rasa takut akan ancaman dari lelaki cantik yang kini sedang diikat di sebuah batang kayu tua di ujung tebing.
"k-kalian cepat siapkan api, penyihir sepertinya harus dibakar" suruh sang kepala desa.
Sang kepala desa tak sengaja melakukan kontak mata dengan tersangka, lelaki cantik itu tak terlihat takut sama sekali, ia seakan tak tahu jika ajalnya sudah diujung mata. Ia malah tersenyum sinis kearah sang kepala desa.
"aku sedang mengadung anakmu kepala desa yang terhormat tidak kah kau memiliki belas kasih kepadaku?" ujar lelaki cantik tersebut dengan pelan dan tenang.
Seluruh warga desa yang berkumpul di sana tentu saja terkejut setelah mendengar kata orang yang mereka tuduh sebagai iblis berparas cantik tersebut. Sang kepala desa, Theodore de Kim tak bisa berkata apa pun selain berdiri seperti patung dengan tubuh sedikit bergetar.
"D-DASAR TUKANG FITNAH!! CEPAT KALIAN!! BAKAR DIA!!!"
Orang suruhan Theodore mulai membuang minyak tanah di sekitaran tempat lelaki cantik tersebut diikat. Sang tersangka memberontak, kali ini disertai air mata, karena ia tahu ia akan mati. Cinta membuatnya tersiksa, ia pikir ayah dari janin yang sedang dikandungnya ini benar-benar mencintainya, tapi semua hanya omong kosong. Seharusnya ia tidak bermain dengan suami orang, seharusnya ia tidak tertipu oleh janji-janji manis, yang ternyata sangat busuk.
"AAAAAARRRG AAAAAAA" teriaknya saat api mulai membakar kakinya, dan panas terus merambat ke atas, sampai-sampai langit yang awalnya cerah berubah menjadi gelap akibat kepulan asap hitam. Semua warga yang berada di sana hanya bisa terdiam, mereka berusaha memantapkan hati bahwa mereka telah melakukan hal yang benar. Pria berparas cantik itu adalah penyihir, dan ia berusaha mengirim ilmu hitam ke istri sang kepala desa, karena cintanya ditolak, ia berusaha membunuh orang tak berdosa.
"ARRRGGGH AKU MENGUTUKMU BAJINGAN!!"
"CINTAMU TAK AKAN PERNAH TERBALASSSS!!!"
"CEPAT BESARKAN APINYA!!!" teriak sang kepala desa, karena ia tak sanggup mendengar sumpah serapah yang diberikan oleh lelaki tersebut, jujur ia takut. Mendengar arahan Theodore, para pemuda desa mulai menuangkan semakin banyak minyak tanah di sekitar sana, dan api merambat semakin buas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NC21++]DARK LILY
Fanfiction"di dalam kejahatan ada kebaikan, di dalam kebaikan ada kejahatan, tidak ada yang benar-benar putih dan tidak ada yang benar-benar hitam" "semua harus seimbang, kau berasal dari hitam, mengapa kau ragu untuk melakukannya?" "kau punya senjata yang sa...