"Ini udah 25 kalinya ya! Udah 3 hari juga kau nanya gini terus. Gak di telpon, gak di chat, gak ketemu langsung. Sekali lagi nanya, aku harus dapat give away!" Sakura berjengit kaget ketika Gaara meneriakinya. Untung aja sekarang mereka lagi ada di back area. Jadi gak ganggu pengunjung kafe dan para karyawan yang lagi kerja.
"Ih Sakura kan cuma nanya. Soalnya...itu...Sakura gak sadar waktu mabuk. Udah gitu..."
"Ya ya. Kau gak mau kalau Sasukemu itu sampai tahu. Udah. Aku ngerti. Diem!" Sakura mingkem. Gak berani lagi menanyakan apapun pada Gaara. Ya udah deh, kalau Gaara sampe bilang gitu, berarti benar kalau Sakura tuh gak macam-macam waktu mabuk. Gaara juga biasa aja waktu pertama kali ditanyain sama Sakura. Syukurlah...padahal Sakura udah mikir yang engga-engga. Siapa tahu dia jadi agresif ke Gaara kayak cerita-cerita drama kan?
Ssstt! Jangan kasih tahu Sakura. Nanti dia malu. Gaara juga udah ngelupain itu meskipun dia....
"Gaara. Mau cobain menu terbaru gak? Aku iseng buat roti stroberi gitu. Tengahnya pake krim vanila. Emm....enak banget loh!" Lidah gadis itu menjilati bibirnya sendiri. Membuat Gaara hampir saja gak bisa meneguk ludah sendiri.
"Ya." Kemudian, Sakura segera melesat ke dapur untuk mengambil roti yang dimaksud. Segera Gaara menggeleng-gelengkan kepala. Sadar ra...! Tunangan orang itu!
Sakura gak bohong. Dia benar-benar membawa roti yang dimaksud. Gadis itu dengan semangat kemerdekaan langsung membuka bungkus roti itu dengan bar-bar. Tujuannya supaya Gaara bisa cepat-cepat review.
"Gimana? Enak gak?" Gaara mengangguk. Memang benar kok, dia gak bohong. Apapun yang dibuat Sakura selalu enak, terus Gaara juga suka stroberi. Jadi ya udah...
"Yey! Sakura kasih nama apa ya? Strawberry bread? Strawberry bread cream vanilla? Etto...." Gaara yang semula fokus pada roti itu, mendadak memperhatikan Sakura.
"Ichigo pan." Kata Gaara ikut memberi ide. Jari Sakura berjentik! Langsung otw nelpon Sasori kalau dia ada menu baru. Ah ya sudah deh. Syukur gadis itu udah lupa sama apa yang mereka obrolin tadi. Kalau Sakura sampai tahu, bahwa dia sempat mau nyium Gaara....ah...gak tahu lagi deh gimana canggungnya Gaara ke kafe ini.
"Gaara, gak ngajar? Sakura pikir-pikir kok kayaknya Gaara gabut banget ya. Gak ada seminar gitu? Atau apa gitu? Ke kafe ini terus." Sekarang Sakura sudah selesai menelepon Sasori. Tangannya berada di dagu membingkai kedua pipinya.
Gaara menggaruk sedikit pipinya. "Soalnya kau sering ngasih diskon. Lumayan kan buat irit." Katanya yang kembali memakan roti. Wajah Sakura auto berubah kayak patung pulu-pulu di pulau Paskah. Ternyata Gaara cuma nyari diskonan aja.
"Gaara. Sakura agak sibuk nih sekarang. Sakura tinggal gak apa kan?"
"Ya engga apa."
"Oke." Tapi Sakura terdiam di tempatnya, membuat Gaara bertanya-tanya.
"Ada apa?"
"Em anu....hehehe. Gaara jelek kayak monyet. Hahahhaha!" Gadis itu tertawa terbahak-bahak lalu kabur. Menimbulkan sudut siku-siku di dahi Gaara.
"Apaan sih?! Gak jelas!" Dia kesal banget sama Sakura yang random. Dia jadi berpikir, kok sempat-sempatnya dia pernah suka sama cewe itu ya? Hadeh....
......
Sakura ikut senang ketika melihat salah satu temannya, Ino yang bahagia ketika mendengar kabar kalau Sai akan pindah tugas ke Konoha. Awalnya Ino dan Tenten menginap di rumah Sakura karena mereka lagi mumet banget sama kerjaan. Jadilah mereka pengen staycation, tapi masih hari kerja. Malas mau nunggu weekend soalnya masih beberapa hari lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Didn't Expect! II
RomanceCinta yang gak terduga itu sekarang bersemi indah. Enam tahun berlalu, bagaimana kelanjutan hubungan mereka? (Better buat baca dulu season 1 ya). Naruto belongs Masashi Kishimoto. Warning! Beberapa chapter mungkin akan menggunakan bahasa dewasa yang...