Now My Turn!

430 64 10
                                        

"Naruto! Bangun! Kesiangan mulu ah! Kesel deh ibu sama kamu."

TOK TOK TOK!

Seperti biasa, inilah rutinitas keluarga Uzumaki setiap pagi. Suara Kushina yang melengking, ditambah bibi Chino yang sibuk nyiapin sarapan dan Minato yang gak berani negur istrinya. Bisa gawat kalau bu bos ngambek.

"NARUTO!!!"

DOK DOK DOK!

Baik Minato dan bibi Chino semakin meringis karena dengar ketukan, gak! Ini mah namanya udah mukul pintu!

"Heran deh! Gini mulu tiap pagi. Kesel lama-lama!" Gerutu Kushina yang darahnya udah naik sampe ubun-ubun.

"Sayang.... pelan-pelan aja banguninnya. Kali aja Naruto capek kan semalem?" Terus, karena kasihan sama pintu kamar Naruto yang gak ada dosa (baca: daripada pintu kamar rusak, kan keluarin duit yak), Minato menyusul Kushina ke lantai 2.

"Kamu tuh terlalu manjain dia tahu gak! Jadi ngelunjak gini kan. Udah gede juga. Heran. Kasihan aku sama calon istrinya nanti. Punya suami malesan gini." Lanjut Kushina sambil obrak-abrik laci di samping kamar Naruto. Disana biasanya ada kunci cadangan. Eh pas mau buka pintu kamar Naruto, loh kok ngeganjel? Eh? Gak kekunci?

Kushina dan Minato saling tatap-tatapan sebentar. Terus karena feeling udah gak enak, langsung aja dibuka tuh pintu. Benar aja. Kamar Naruto kosong. Gak ada si rambut kuning kesayangan Uzumaki.

"Di kamar mandi kali?" Tanya Kushina mencoba tenang meskipun jantungnya udah dag-dig-dug ser. Dan ketika dia buka pintu kamar mandi....

...kosong.

"MINATO! ANAK KITA KABUR!!!"

.........

"What is your first name?"

Mampus! Naruto gagap karena ditanyain sama petugas imigrasi. Bisa-bisanya dia lupa kalau ada hal kayak gini di bandara.

"Em...etto...Uzumaki!" Dan beruntungnya dia karena pernah ke London waktu turnamen kemarin. Seenggaknya dia inget lah sama hal-hal kayak gini.

"Your last name?"

"Na-naruto."

"Why you come to London?" Mampus!

"Ee..eee...etto....hmm....bentar! Bahasa Inggrisnya pengen nyari orang gimana ya? Em....oh! I come to this country...looking for...my friend. Yeah! She's my friend." Jawabnya terbata-bata. Yah setidaknya sekarang memang masih temenan. Dalam hati Naruto udah deg-degan pake banget!

"Why you looking for her?"

Mampus gak tuh. Ditanyain mulu!
Gerutu Naruto dalam hati. Padahal hatinya udah deg-degan parah karena baru aja mendarat di London. Cuma bawa ransel yang isi baju 2 potong doang plus perlengkapan mandi, dompet sama ponsel. Modal nekat gara-gara lagu London dan omongan si Sakura. Malah dia gak ijin sama ibu ayahnya lagi. Tuh Nar, gara-gara kamu nih, Kushina sampe nangis kenceng sekarang di meja makan.

"HUAAAA! MINATO! ANAK KITA KEMANA?!!!!!!"

Balik lagi ke Naruto yang baru aja selesai diwawancarai sama bapak-bapak imigrasi. Lelah banget dia. Untung udah booking hotel. Sial banget dia gak dapat kamar di hotel yang Hinata tempati. Jadi dia harus nyari di hotel lain dekat sana.

"Where you wanna go sir?"

"Nih." Jawab Naruto sambil nunjukin nama hotelnya ke pak supir. Udah males ngomong bahasa Inggris dia. Setelah dijawab oke sama pak supir, Naruto rebahan sambil lihat pemandangan kota London.

Didn't Expect! IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang