Tsumari..... (The Conclusion is...)

410 67 8
                                    

Ada suara yang nyaring dengan bau yang khas ketika Sasuke akhirnya mendapatkan kesadarannya kembali. Begitu dia membuka mata, dia sadar dimana dia berada sekarang.

"Sasuke?" Itu suara ibunya yang khawatir. Jelas sekali kelihatan dari raut wajahnya. Di sampingnya ada keluarganya, lengkap bersama Mebuki juga.

"Yokatta!!" Seru Mebuki. Setelah itu Sasuke gak mendengar apapun lagi karena fokusnya gaada di ruangan ini.  Dia yang terbaring disini membuatnya sadar kalau Sakura gak mau membukakan pintu untuknya.

Aku harus apa, Ra?

.....

SET!

Kepala Sakura menoleh ke samping. Tapi gak ada siapapun selain dia dan kertas-kertas kerjaan di bilik ini.

"Sakura. Ibu mau ke rumah sakit dulu bawain Mikoto makanan."

Kemarin malam, mungkin tengah malam deh. Ibunya baru pulang dari rumah sakit. Sakura menyadari itu, tapi dia gak mau kepo tentang hal apapun. Sakura lanjut tidur dan keesokan harinya, dia melihat ibunya udah rapi dengan bungkusan makanan. Tanpa diminta, ibunya langsung menjelaskan. Ibunya gak membahas apapun tentang kemarin sore. Sepertinya, ibunya sudah tahu. Tetapi feeling Sakura mengatakan kalau ibunya gak mau ikut campur. Atau mungkin gak mau buat Sakura terbebani.

Ya. Sakura sudah dewasa. Gak ada alasan bagi ibunya untuk kepo masalah pribadi.

"Loh? Tumben siang-siang kesini." Itu Gaara, yang baru sampe di kafe Sakura. Baru aja mau masuk, tapi malah ketemu Ino di depan pintu.

"Mau makan siang disini. Sekalian mau nanya, katanya Sasuke masuk rumah sakit. Sai yang bilang." Kata Ino yang menjawab pertanyaan Gaara.

"Masuk rumah sakit?" Gaara sedikit terkejut. Pikirannya melayang ke kejadian kemarin. Hasil mediasi kemarin gimana ya? Berhasil gak? Kok Sasuke masuk rumah sakit? Berbagai pertanyaan berkumpul di kepala Gaara. Lalu dia ngikutin langkah Ino yang menuju ke bilik kerja Sakura.

"Ra!" Cewe itu ada di bilik kerjanya. Sedang sibuk dengan kertas-kertas seperti biasa.

"Apa?" Tanyanya tenang. Gaara lebih senang ngeliat Sakura yang ngereog daripada kalem kayak gini. Kalau begini, Gaara jadi makin khawatir sama dia.

"Ra. Kata Sai, Sasuke masuk rumah sakit?" Itu Ino yang bertanya. Dia langsung duduk menghadap Sakura. Gaara mengikuti setelahnya. Lama mereka menunggu jawaban Sakura. Sampai akhirnya gadis itu cuma jawab 'oh' aja. Bikin Ino memandang Gaara.

"Kok oh doang?" Tanyanya. Wajar jika Ino gak tahu. Yang tahu permasalahan Sasuke Sakura hanya Gaara aja.

"Soalnya Sakura udah putus sama Sasuke-kun." Pernyataan yang santai itu buat Ino maupun Gaara kaget. Ino kaget karena baru tahu, dan Gaara kaget karena Sakura bisa jawab dengan sesantai itu.

"K-kok? Hah?" Wajar kalau respon Ino kayak gini. Dia kembali melihat Gaara, yang menatap lekat ke arah Sakura. Gadis pinky itu masih setia sama kertas-kertasnya. Seakan-akan kayak menganggap pembicaraan mereka gak penting. Tapi melihat Sakura yang tiba-tiba serius itu, malah bikin Gaara takut.

"Ra..." Dia menyentuh bahu itu. Memastikan kalau Sakura baik-baik aja.

"Apa?" Sampai Gaara akhirnya memutuskan untuk gak jadi menanyakan apapun. Mata gadis itu kacau. Terlihat jelas karena sejatinya Sakura emang gak bisa bohong.

....

"Gaara. Jangan bilang kau udah tahu duluan." Tadi tiba-tiba suasana jadi canggung. Karena itulah, akhirnya Gaara dan Ino memutuskan untuk memberikan ruang ke Sakura. Gaara yang ditanya begitupun bingung mau jawab apa. Diamnya Gaara lalu buat Ino ngerti. Gaara udah tahu duluan.

Didn't Expect! IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang