One Fine Day

618 75 30
                                    

Hari ini Sakura terbangun dengan perasaan asing dengan dinding, kasur serta lampu tidur ini. Tersentak ia dan segera menyingkap selimut yang menyelimuti tubuhnya.

"Oh aman. Kirain bakal telanjang kayak di film-film." Ujarnya. Dirinya lalu mengingat lagi kejadian semalam. Oh iya, dia masih berada di apartemen Sasuke. Kemarin tepar habis digempur sama Sasuke. Em...maksudku anu...bibirnya yang digempur.

Hampir saja dia lupa dan mengira kalau dirinya diculik orang terus diperkosa kayak di film-film barat. Hufffttt....

Sarapan ada di meja makan. Hangatkan di microwave.

Bibir Sakura tersenyum melihat tulisan tangan sang tunangan di note yang tertempel di lampu tidur.

"Sarapan, sarapan." Ujarnya riang. Tanpa perlu capek-capek ke dapur karena dapur Sasuke berada di sekat sebelah kamar. Dari kamar saja sudah terlihat kok dapur itu. Benar saja, sesuai tulisan Sasuke, ada sepiring roti isi dengan salad segar. Lalu di sampingnya ada note lagi.

Maaf bukan roti isi stroberi. Nanti kubelikan kalau kau belum pulang.

Melayang-layang hati Sakura. Arghhhh!!!

Seharusnya dia bangun lebih pagi saja ya. Biar bisa lihat wajah Sasuke pagi-pagi, terus bisa buatin dia sarapan. Hm.. ngebayanginnya aja udah bikin makin melayang. Sayang, dia bangun siang. Soalnya yang kemarin kan buat capek!

"Dudududududu~" Bersenandung si Sakura sambil nuangin susu ke gelas. Tadi dia buka kulkasnya Sasuke. Isinya lengkap banget. Ada sayur, buah, daging yang udah diiris-iris, susu, telur, jangan lupa juga sama tomat yang banyak banget.

"Hm?" Ketika segigit roti isi itu mengecapi lidahnya, Sakura terkejut. Ternyata roti buatan tunangannya enak juga. Sakura baru pertama kali dimasakin sama Sasuke, wajar aja kalau dia kaget. Setelah selesai dengan sarapan itu, Sakura mencuci piring, lalu dia bingung harus ngapain. Oh iya, dia belum sempat menghubungi Sasuke. Ya udah bilang selamat pagi dulu deh. Hehe.

Haruno Sakura

Selamat pagi Sasuke-kun. Aku udah makan roti buatanmu lohh. Enak pake banget! Top banget pokoknya. Bagi resep dong! Nanti mau Sakura jual di kafe.

Dan Sasuke terdiam memandang isi pesan dari tunangannya itu.

"Ada apa detektif Sasuke? Tunanganmu menyapa ya?" Goda dokter Kabuto. Mereka baru saja mau mulai bekerja. Sasuke tak menyahut. Dia mengetik balasan singkat pada Sakura lalu menyimpan ponsel di loker.

Uchiha Sasuke

Rahasia. Kapan kau pulang ke Konoha?

"Dokter Kabuto." Panggil Sasuke setelah ia memakai jas dan melakukan sterilisasi. Kabuto menoleh ketika ia sedang memilah pisau bedah.

"Ya?" Sasuke cukup ragu ketika ia hendak menanyakan ini. Tapi sudah kepalang tanggung.

"Kau ada rekomendasi tempat wisata di Ame?" Gerakan dokter Kabuto seketika terhenti. Dia menoleh dan menyeringai.

"Sebetulnya aku ingin bertanya ini dari tadi sih. Jadi benar ya kemarin tunanganmu datang kesini?" Diamnya Sasuke adalah jawaban 'ya' bagi Kabuto. Dia lalu sedikit berpikir mengenai tempat-tempat yang cocok untuk pacaran di kota Ame.

"Hm...karena ini kota kecil, jadi tidak terlalu ada tempat wisata sih. Paling-paling ya air terjun. Itu loh yang ada di dekat perbatasan. Terus...ah iya! Aku baru ingat. Ada restoran dekat danau yang baru buka. Katanya sih pemandangan malamnya cakep banget. Aku lihat di insta. Ah, nanti kukasih lihat deh. Ponselku di loker."

Didn't Expect! IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang