Debaran rasa 9

2.4K 415 24
                                    

Akhirnya yang dikhawatirkan Ria terjadi, saat mereka sudah siap berangkat Sam datang tanpa didampingi istrinya. Ingin bertanya tapi teman-teman Cakra ada di sana.

Cakra melihat kekhawatiran sang bunda, mereka akan segera berangkat jadi tidak punya waktu lagi untuk berbicara.

"Kita berangkat sekarang Ma." Cakra mengajak Ria masuk ke mobil.

Semua yang hadir sudah masuk ke mobil masing-masing, total dua belas termasuk mobil Sam. Ternyata ada yang lebih terlambat, yaitu Nuha.

"Maaf telat, belum berangkat kan?" Napas Nuha terengah-engah.

"Katanya shift." Cakra juga ikut capek melihat kondisi temannya, Nuha juga masih mengenakan baju kebesarannya.

"Ken mau gantiin, sumpah enggak enak banget sama Tante kalau sampai tidak ikut."

Ria tersenyum. "Syukurlah, Tante senang akhirnya kamu bisa ikut."

"Ya udah, bareng Nino aja." Cakra menunjuk ke arah mobil Nino. "Kita mau berangkat."

"Oke."

Dari mobilnya Sam memperhatikan gadis yang datang tidak lama setelah dia tiba, ia tersenyum melihat kegesitan gadis itu.

Iring-iringan mobil mulai keluar dari kediaman Ria, kali ini wanita itu tidak mengajak serta rekan-rekannya. Ria hanya membawa kedua orang tuanya dan ibu mertua, yang lain adalah rekan putra bungsunya.

Teman-teman Cakra sangat antusias ketika laki-laki itu memberitahu mereka tentang undangan sang ibu. Tidak semua dari mereka memiliki kendaraan tapi mereka kompak.

Semua mobil penuh hanya mobil Sam yang kosong, laki-laki itu tidak membawa sopirnya dan memilih menyetir sendiri. Ia tidak merasa kesepian, sebaliknya laki-laki itu sangat senang karena bisa menghadiri perayaan ulang tahun sang ibu.

Dalam perjalanan Sam melihat mobil salah satu rekan adiknya masuk ke SPBU, Sam juga berhenti tapi tidak masuk ke area tersebut. Lantas dia melihat Nuha dan soal gadis lain keluar dari mobil itu udah masuk ke sebuah toilet. Sam memilih menunggu, dia tidak keberatan menyetir di barisan paling belakang untuk mengawasi perjalanan teman-teman Cakra. Keselamatan hal paling utama saat berkendara.

Sam melihat ke samping, tepatnya pada sebuah undangan yang akan diperlihatkan pada sang ibu sebagai bukti bahwa Jinan tidak bisa ikut karena harus menghadiri undangan tersebut.

Sam tidak berbohong sepenuhnya pada sang istri, dia mengatakan alasan tidak bisa menghadiri undangan tersebut karena ada meeting penting dengan klien yang baru tiba dari China, meeting tersebut berlangsung selama dua jam laki-laki itu menyerahkan sisanya pada sekretarisnya.

Tidak ada perdebatan karena Jinan juga tidak memaksa.

Mobil Nino kembali bergerak dan Sam juga siap kembali menyetir.

"Mobil Sam tidak kelihatan." sedari tadi Ria melihat spion samping, ia juga sering menoleh.

"Dia sendirian, harusnya tadi minta beberapa temanmu ikut dengannya."

Mengerti kekhawatiran mamanya, Cakra mengirimkan pesan pada temannya, dan Dia mendapat kabar bahwa mobilnya Nini berada di barisan belakang. Lalu pria itu mengirimkan pesan pada Nuha.

Diamku Di Atas DustamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang