Debaran rasa 7

2.6K 377 35
                                    

Keluar dari rumah setiap ada masalah bukan solusi yang baik Sam juga tidak bisa membalas kata-kata Jinan yang mulai menyinggung orang tuanya, takutnya tidak bisa mengendalikan diri dan berujung dengan pertengkaran. Usia pernikahan masih sangat dini rasanya memalukan jika mereka terus bersitegang.

Akhirnya Sam diam, duduk di dapur sedang Jinan tidak tahu meminta maaf karena sudah berkata tidak sopan untuk orang tuanya. Ia hampir menghabiskan satu bungkus nikotin, pria itu juga belum mandi perutnya juga belum terisi.

Lalu di mana Jinan? Di kamar, ia tidak marah pada Sam sekarang wanita itu sedang kesal pada orang tuanya. Dia dan Sam pernah membahas tidak mau dulu memiliki momongan, Jinan merasa mamanya tidak pantas ikut campur urusan rumah tangganya.

Jinan tidak mempermasalahkan keberadaan Sam di bawah karena menurutnya tidak ada masalah dengan pria itu, sama seperti Sam hari ini dia juga lelah. Ia sampai lupa memberitahu bahwa besok malam ada acara yang harus dihadirinya dengan sang suami.

Berbeda dengan Sam, ia sedang berusaha melupakan kata-kata istrinya yang terdengar tidak wajar. Berbicara tanpa disaring, mungkin tidak menjadi masalah andai kata-kata itu keluar dari mulut orang tidak berpendidikan. Tapi ini Jinan, wanita lulusan terbaik di UI ditambah pekerjaannya yang seorang konsultan hukum.

Sam tidak bisa menebak akan seperti apa pernikahannya, terlalu dini menilai dari satu sisi. Mereka masih dalam proses perkenalan, Sam belum berani terbuka tentang ketidaknyamanan dengan keadaan ini bagaimana watak Jinan belum diketahuinya bagaimana jika mengatakan apa yang dirasakannya sekarang akan membuat wanita itu tersinggung?

Logis dan lugas dulu dua hal itu yang dilihat dari Jinan, Sam tidak suka dengan wanita yang mudah baper dan menye-menye, pada Jinan dia bisa melihat sosok ibunya.

Ini sudah sangat larut dan Sam masih larut dengan pikirannya, kurang lebih satu jam sore tadi dia merasa bahagia saat menghadiri ulang tahun seseorang sayangnya di tengah keadaan seperti ini bahagia sesaat itu tidak bisa menjadi penawar kekalutannya.

Ini bukan tentang kesetiaan tapi pemahaman dua orang yang berbeda sifat, masih baru takutnya mudah goyah. Sam tidak ingin disangkut pautkan dengan gadis bernama Nuha, ini murni tentang dirinya dengan sang istri.

"Bisa kita bicara?"

"Tidurlah, kita terlalu lelah hari ini." Jinan tidak ingin bicara lagi.

Dan Sam tidak memaksa, ia membiarkan istrinya tidur sangat mengerti dengan melihat wajahnya. Tidak apa-apa Jinan tidak menanyakan apakah dia sudah makan atau belum, Sam tidak marah.

"Aku pergi sebentar."

"Ke rumah orang tuamu?" kini Jinan membuka matanya, melihat suami dengan tatapan menilai.

"Bukan."

"Eum."

Sam perlu keluar mencari udara segar, matanya juga belum mengantuk yang ada kepala terasa berat.

******

Sekali dua mungkin tidak akan menjadi tanda tanya bagi Ria, tapi ini sudah hampir satu minggu putranya mampir ke rumah.

Sikap Sam terlalu biasa tapi justru membuat Ria curiga. "Kalaupun rasanya berbeda kamu harus membiasakan lidahmu dengan masakannya."

Diamku Di Atas DustamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang