Sudah sangat sore saat Sam sampai ke cafe, kedatangan pria itu disambut ramah oleh teman-teman Cakra.
"Aku tahu dari Cakra ada yang berulang tahun." Sam meletakkan kado di depan Nuha. Di tempatnya Cakra hanya bisa menahan senyum karena tidak merasa telah memberitahu kakaknya.
"Terimakasih," ucap Nuha. Tidak ada yang membawakannya kado karena kebiasaan mereka setiap ada yang berulang tahun adalah mentraktir makan siang selama satu bulan.
"Waahhh....buka dong.
Sam menatap adiknya ingin meminta tolong tapi teman-teman keburu membukanya dan...
"Tara!!" teriakan mereka menggema tapi hanya sesaat karena kemudian semua terdiam melihat kado istimewa itu.
Serempak mereka menatap bergantian antara kotak yang telah dibuka dan pembawa kado tersebut.
Cakra ikut terkejut mengetahui isi dalam kotak beludru.
"Kasihkan ke Nuha," bisik Grey.
Sangka mereka kado biasa ternyata isinya benda indah dan luar biasa.
Nuha juga kaget.
"Ini beneran untukku?" gadis itu bertanya pada Sam.
"Iya. Setiap ada yang berulang tahun aku biasa memberikan benda seperti itu."
Semua yang mendengar tampak mengembuskan napas lega. Memangnya apa yang dipikirkan mereka?
"Terimakasih."
Sam melirik adiknya, apakah Cakra tidak ingin membantunya?
Cakra sudah memberitahu teman-temannya tentang kehadiran sang kakak tapi tidak mengatakan pada mereka bahwa Sam seorang direktur, mengetahui laki-laki itu sudah menikah cuma Silmi dan Nuha.
Ada alasan kenapa Cakra tidak begitu terbuka soal keluarganya pada teman-teman, lagi pula ketika bertemu mereka jarang membahas tentang keluarga.
"Masih ada satu acara lagi sebelum bubar, bagaimana kalau mas Sam juga ikut?"
Sam tidak tahu acara apa yang dimaksud oleh wanita bernama Grey.
"Aku nonton saja."
"Cuma karaoke kok Mas," kata Cakra.
"Tapi aku tidak pandai nyanyi."
"Karaoke biasa Mas bukan audisi."
Cakra tidak memaksa dia hanya menjelaskan acara yang dimaksud temannya.
"Oke." dan Sam mengambil mic yang diberikan oleh Grey, ini juga sebuah kejutan karena dia akan bernyanyi dengan Nuha.
Semoga saja suaranya tidak hilang tiba-tiba.
Lagu yang diputar Kaka Ade masih sekolah permintaan teman-teman, mereka suka mendengar Nuha bernyanyi kadang di basecamp gadis itu kerap bernyanyi.
Sam menyukai musik yang mulai mengalun memenuhi ruangan cafe itu tapi dia tidak pernah mendengar lagu tersebut, yang dilakukan Sam adalah melihat Nuha yang tampak santai bernyanyi. Tenang dan menikmati, Sam benar-benar terpana.
Suara dan gaya Nuha enak dilihat, dia juga cantik. Sam meletakkan mic di meja sebelahnya, dia akan menonton Nuha menyanyikan lagu dengan suara yang enak di dengar.
Sam hanya mengenal nama dan wajah gadis itu tapi tahu Nuha wanita baik.
Cakra menepuk bahu kakaknya, dari tadi dia memperhatikan Sam."Mandangnya jangan lama-lama, ingat mba Jinan."
"Hanya dengan melihatnya bukan berarti aku jatuh cinta." tatapan Sam tak lepas dari Nuha.
"Mas tidak lupa cinta datang dari mata kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamku Di Atas Dustamu
Romancecerita ini hanya ada di KBMapp dan Wattpad pura-pura tidak tahu dan dituntut diam, Ria melakukannya. ini bukan tingkatan terakhir dalam kesabaran, ia juga tidak sedang menahan diri anggap saja tidak terjadi apa-apa hingga sesuatu yang benar-benar me...