Extra Part

1.5K 74 2
                                    


RAYNOR [SECRET MISSION]
-NoviSoldier02-

-Mirza Haddan Muddazir-
-Zahvira Kanesya Ahyandra-

*Seharusnya kita saling memahami sejak pertama kita bersama*

***

3 tahun kemudian!

___

Ting! Ting!

Suara besi saling beradu. Suara besi beradu setelah dipukul oleh gadis kecil berhijab hijau. Gadis kecil itu adalah Almaira Nurazkia Azzir, putri kecil Mirza Haddan Muddazir dan Zahvira Kanesya Ahyandra. Maira beralih kegiatan, ia menumpahkan oli dan menepuk-nepuk oli yang tumpah hingga menyembur kemana-mana, sedangkan Mirza membongkar mesin motor sama sekali tidak menegurnya.

"Nanti ayah belikan cat." ucapnya mengelus kepala Maira.

"Ayah?"

"Hmm ...."

"Kemalin Mai ketemu cama Om Bian."

"Dimana?" Mendengar nama Bian putrinya Mirza mulai tertarik dengan topik pembicaraan ini.

"Mai ketemu cama Om Bian di Mall waktu Bunda cama Mai mau beli baju buat Mai."

"Abian atau Bryan?" Mirza memastikan siapa yang sebenarnya anak dan istrinya temui karena memang nama kedua orang itu hampir mirip.

"Om Abian bukan Blian, Ayah."

"Bunda ngomong apa sama dia?" Mirza ingin tahu apa yang dibicarakan istri dan mantan kekasihnya itu. Dengan bertanya pada Maira semua pasti bisa diketahui karena memang putrinya ini sangat jujur.

Maira tampak berpikir. "Mai ga ingat Ayah tapi Om Bian bilang Mai cantik." Gadis kecil ini tersenyum malu ketika mengatakannya.

Mirza mencium gemas pipi gembul putrinya. "Anak ayah memang cantik."

Maira berdiri ia memeluk leher Mirza dan menggelitiknya. "Sudah Mai."

"Ayah gendong." rengek nya malah minta digendong setelah bosan menggelitiki.

Maira mengangkat tinggi tubuh kecil putrinya dan meletakkan di bahunya. "Mau kemana?"

"Mau terbang."

Mirza berganti posisi putrinya menjadi horizontal, memegang dada dan kaki agar bisa menjadi pesawat. "Bushh ...." Maira terbang.

Maira tertawa bahagia, hanya begini saja sudah membuat hatinya begitu bahagia. "Telbang! Maila telbang!"

Mirza menghentikan gerakannya, menggendong Maira yang tersenyum, tangan kecilnya mengalung dileher Mirza. "Ayah?" panggilnya begitu halus.

"Kenapa?"

"Ayah cayang Maila?"

"Kenapa bertanya begitu hmm?"

Maira menggeleng. "Nanti ayah gak cayang Maila."

"Maira kan anak ayah tentu ayah sayang."

Maira tersenyum lebar hingga menunjukkan gigi-gigi kecilnya. "Ayah cayang Kak Ken?"

"Ken?"

Maira mengangguk. "Kan ... Kak Ken kakak Maila. Ayah cayang?"

"Sayang."

"Cama Bunda, cayang ga?"

"Sayang."

"Cama Nenek?"

"Sayang."

𝐑𝐀𝐘𝐍𝐎𝐑 [𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍] 𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang