Wonwoo melajukan mobilnya menuju bandara saat mendapat pesan dari Dokyeom bahwa memang benar Chaeyeon berada di kota kelahirannya, Suncheon, Jeolla. Ia langsung membeli tiket pesawat karena ia ingin cepat sampai disana dan mencari Chaeyeon. Ia nekat pergi walau tidak tau dimana tempat tinggal Chaeyeon dan tidak memiliki petunjuk apapun.
Diam-diam ia pergi ke bandara dengan pakaian serba tertutup ia berharap tidak ada satu orangpun yang mengenalinya. Ia ingin menjadi orang biasa untuk kali ini agar dengan mudah sampai dan bertemu Chaeyeon.
Seperti biasa, suasana bandara selalu ramai. Ia mencoba bersikap tenang dan berhasil duduk di kursi penumpang first class dengan seorang lelaki paruh baya di sampingnya. Sebelum lepas landas, ia melihat ponselnya yang menampilkan foto seseorang yang sangat ia cintai. Gambar Chaeyeon saat ia memotretnya diam-diam. Tanpa sadar, ia tersenyum di balik maskernya.
"Apa kamu seorang artis?" Tanya lelaki paruh baya itu.
"Bukan." Jawab Wonwoo seraya menggeleng.
Lelaki paruh baya itu diam namun, masih menatap Wonwoo. Merasa di perhatikan, Wonwoo membalas tatapan lelaki itu.
"Saya memakai masker karena sedang flu, saya takut orang lain tertular." Ucap Wonwoo yang menduga lelaki itu memperhatikannya karena pakaiannya yang tertutup.
"Kamu mau pulang kampung?" Tanya lelaki itu lagi.
"Tidak. saya ingin bertemu dengan seseorang."
"Seorang gadis?"
Wonwoo mengangguk cepat. Lelaki itu kembali berkata. "Aku juga akan bertemu dengan seorang wanita yang sangat aku cintai. Dia adalah istri ku."
Wonwoo tersenyum dibalik maskernya. Ia menatap lelaki paruh baya yang kini mengeluarkan selembar foto dari dalam dompetnya.
"Sudah bertahun-tahun dia menjadi istri ku padahal orang yang aku cintai bukan dia sebelumnya."
Wonwoo mengerutkan keningnya, ia tidak mengerti maksud lelaki paruh baya itu. Lelaki itu terkekeh seraya mengingat kembali masa mudanya.
"Dulu ada seorang gadis yang sangat aku cintai tapi cinta ku bertepuk sebelah tangan. Saat aku merelakan dia bersama dengan pilihannya, akhirnya aku bertemu dengan istri ku yang aku cintai dan mencintai ku." Jelasnya.
Tunggu. Kini Wonwoo merasa apa yang lelaki paruh baya itu ceritakan adalah situasinya saat ini. Ia tidak mengerti mengapa terjadi kebetulan semacam ini. Mungkinkah keadaan seolah mengajarkannya cara merelakan?
Lelaki itu tiba-tiba menatapnya. Lelaki yang seusia dengan ayahnya itu secara tidak langsung memberitahu bahwa masa sulit yang ia lalui hari ini akan membawanya pada kebahagiaan esok hari.
"Ah aku jadi ingin cepat sampai dan melihat istri ku." Ucapnya lagi seraya kembali menatap lembar foto sang istri.
Wonwoo kembali tersenyum melihat lelaki yang begitu mencintai istrinya itu hingga lelaki paruh baya itu kembali berkata, memberinya sebuah nasihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story of Idols
FanfictionKetika para idola hanya manusia biasa yang ingin merasakan cinta. Ketika para idola yang memiliki kehidupan sendiri saat di belakang kamera. Menjadi diri sendiri layaknya manusia pada umumnya yang juga merasakan pahit manisnya pertemanan dan cinta...