Hari-hari berlalu dengan begitu cepat. Semua orang melakukan aktivitasnya yang padat, hingga tiba saatnya hari dimana konser Seventeen diadakan. Para penggemar Seventeen sangat bersemangat untuk melihat langsung penampilan dari ketiga belas para lelaki tampan. Bukan hanya para penggemar, teman-teman dari para anggota juga sangat antusias untuk menonton langsung konser itu.
Sebelum benar-benar melakukan penampilan mereka, anggota Seventeen bersiap-siap di belakang panggung. Mereka dirias satu persatu seraya mengisi perutnya agar tetap semangat saat menari sekaligus menyanyi.
Seperti biasa, ruangan yang mereka tempati sangat ramai mengingat mereka memang orang yang selalu banyak bicara dan selalu bercanda. Jeonghan, Dino, Minghao, Dokyeom, Seungkwan dan Joshua tengah membahas hal-hal lucu dengan Jun dan Vernon yang hanya mendengarkan. S.Coups, Woozi dan Hoshi tengah membahas penampilan mereka nantinya. Sementara Wonwoo dan Mingyu yang sudah memakai riasan menyandarkan kepalanya ke sofa dengan memejamkan matanya.
Dokyeom menoleh kearah kedua lelaki yang tengah patah hati itu dan menghembuskan nafasnya, sedih sekaligus prihatin pada sahabatnya itu. Padahal biasanya, mereka ikut bergabung untuk bercanda dan mendengarkan cerita lucu dan tidak penting anggota lainnya itu. Namun, kini kedua lelaki itu sedang terluka membuat keduanya berubah menjadi murung, selalu menyendiri dan diam. Apalagi untuk Wonwoo yang belum bisa melupakan Chaeyeon hingga hari ini.
Dokyeom berharap, hal itu tidak mengganggu fokus mereka dalam melakukan penampilan mereka. Ia juga berharap seseorang datang untuk mereka, walau hanya sekedar memberi semangat dan selamat.
Sementara di dorm para gadis, Twice. Jihyo sudah cantik untuk pergi menonton konser Seventeen. Ia dengan ceria melangkah menuju kamar Mina. Ia hendak membuka pintu kamar Mina namun, pintu terkunci dari dalam.
"Min, udah siap belum?" Tanya Jihyo setelah mengetuk pintu.
Sedetik kemudian, pintu terbuka dan menampilkan wajah Mina yang terlihat seperti baru bangun tidur dengan masih memakai baju tidurnya dan rambut yang berantakan.
Jihyo terkejut melihatnya, namun mencoba tetap tenang dan hendak menunggu Mina bersiap-siap kemudian berkata, "Yaudah lo siap-siap dulu, gue tungguin."
"Aku gak bisa dateng, Ji. Kamu berangkat aja sendiri." Ucap Mina membuat senyum yang awalnya ada di wajah Jihyo menghilang.
"Kenapa? Kan kita gak ada jadwal apa-apa hari ini?" Tanyanya.
"Ya gak bisa aja. Aku capek, mau istirahat." Jawab Mina hendak menutup pintu kamarnya namun, Jihyo justru mendorong pintu itu dan ia masuk ke dalam kamar Mina.
"Bukan gak bisa. Lo gak mau dateng kan? Karena Mingyu?"
Mina diam. Ia tidak menyangka Jihyo mengetahui hal itu. Ia tidak bisa mengelak karena tebakan Jihyo benar.
"Gue gak ngerti sama lo, Min. Gue pikir lo yang paling dewasa disini tapi ternyata enggak."
"Kamu gak ngerti, Ji." Ucap Mina seraya duduk di kasurnya.
"Apa yang gue gak ngerti? Coba jelasin?" Pinta Jihyo.
Mina diam, ia menunduk menghindari tatapan Jihyo. Ia tau, ia tidak seharusnya menjauhi Mingyu dan merasa bersalah atas perasaannya pada lelaki Kim itu.
"Lo bisa jelasin gak?" Tanya Jihyo lagi, menuntut penjelasan dari Mina.
Mina akhirnya menatap Jihyo, dengan bersusah payah ia berkata. "Aku menghindar buat lupain perasaan aku ke dia, Ji."
Bisa Jihyo lihat, pelupuk mata Mina yang menahan air matanya. Mina berusaha menahannya agar tidak jatuh membasahi pipinya. Ia tau, Mina mencoba kuat di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story of Idols
FanfictionKetika para idola hanya manusia biasa yang ingin merasakan cinta. Ketika para idola yang memiliki kehidupan sendiri saat di belakang kamera. Menjadi diri sendiri layaknya manusia pada umumnya yang juga merasakan pahit manisnya pertemanan dan cinta...