Bab 18.1 Story of Evil

83 21 15
                                    

Awan gelap yang semula begitu awet dan enggan beranjak dari langit Moravia, perlahan lenyap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awan gelap yang semula begitu awet dan enggan beranjak dari langit Moravia, perlahan lenyap. Matahari mengintip dari sela-selanya, memberi penerangan yang cukup untuk melihat betapa kacaunya desa itu.

Penduduk Moravia yang telah diungsikan dan menuju ibu kota untuk mencari perlindungan, menoleh ke belakang sekadar melihat kepulan asap dari desa mereka dengan raut putus asa.

Laporan keadaan dari Mercia dan Moravia sudah sampai ke telinga Raja James. Pun kabar tentang jati diri Arion tidak luput.

"Dia membohongiku?" Raja James menggebrak meja dengan sangat keras, menyalurkan semua kemarahannya. "Tangkap mereka hidup atau mati dan bawa kepalanya ke hadapanku!"

Gluino yang juga ikut dalam pertemuan dadakan hari itu hanya dapat menahan senyuman. Seperti dugaannya, perang besar akan kembali terjadi, entah antara Destrion dengan Anglo-Saxon, atau seluruh dunia melawan Arion.

Semua yang terjadi nantinya, akan menjadi sejarah kelam bagi peradaban manusia. Sebagai seorang vampir yang memiliki kehidupan abadi, ia tidak sabar untuk melihat bagaimana akhir dari semua ini.

"Lalu bagaimana dengan penyihir yang merebut Desa Scott, Yang Mulia?"

"Mau tidak mau, kita akan berperang melawan mereka. Persiapkan semuanya, perketat pertahanan!" Raja James mengepal erat dan kembali duduk. "Cepat atau lambat, mereka pasti akan menyerang ke sini."

"Maaf jika lancang, Yang Mulia. Tapi saya ragu kalau kita bisa memenangkan perang ini."

"Aku tahu. Tapi lebih baik melawan ketimbang pasrah dan dikuasai oleh penyihir itu!" Ia sudah membayangkan bagaimana hasilnya, mereka tidak sebanding dengan penyihir itu.

Pintu diketuk dengan tergesa-gesa, mengalihkan perhatiannya. Penjaga membukakan pintu, seorang pelayan wanita masuk dengan wajah pucat. Ia membungkuk, menghadap raja. "Yang Mulia, terjadi keributan di luar istana. Orang-orang dari Argantha juga mendatangi ibu kota."

"Argantha?" Raja James berdiri dan bergegas keluar untuk melihat keadaan.

Di depan gerbang istana telah berkumpul orang-orang yang berorasi dan mengelu-elukan sebuah nama, "Hidup, Tuan Darmus!"

"Hanya Tuan Darmus yang dapat membantu kita!"

"Hidup Tuan Darmus!"

Wajah Raja James merah padam. "Darmus?" geramnya. "Apa-apaan ini!"

****

Granado Ardious baru saja mendatangi Desa Scott, di mana Ranfel dan pasukannya sudah menunggu. Keadaan di sana memang tidak separah Moravia yang menjadi medan perang, tapi keadaannya tak jauh lebih baik. Penduduk yang tidak sempat melarikan diri; ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara bawah tanah yang ada di balai desa. Mayat dari orang-orang yang memberi perlawanan dibawa ke tengah lapangan dan dibakar hingga menimbulkan bau busuk dari daging yang hangus ke penjuru desa.

Story of EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang