Story of Evil

Bab 4.2 Artikius dan Kristal Dayna

"Bukankah Artikius tidak menampakkan diri di tengah keramaian?" tanya Freya di sela dansa mereka.

"Anda benar. Kami biasanya bekerja dalam bayangan."

"Lalu ada perlu apa hingga menghadiri  pesta ini?"

"Ada yang ingin saya bicarakan dengan Anda."

"Tentang?"

"Tentang pewaris Kristal Dayna dan reinkarnasi Putri Luna."

Freya diam.

"Saat ini, segel Lucifer semakin melemah. Kalau sampai lepas, entah malapetaka seperti apa yang akan ia lakukan pada dunia ini." Adam melanjutkan. "Untuk itu kami membutuhkan bantuan Anda."

Freya menghentikan dansanya dan mengisyaratkan agar Adam mengikutinya. Mereka meninggalkan aula dan pergi menuju ruangan lain yang ada di sebelah Barat ruangan. Tempat itu tidak terlalu luas tapi memiliki dekorasi semewah aula. Terdapat sebuah meja kecil dan dua sofa cokelat empuk di tengahnya.

Freya menyalakan lilin-lilin menggunakan sedikit lambaian sihir melalui jemarinya. Lalu menghadap Adam dan berkata, "Jelaskan semuanya!"

"Anda pasti sudah tahu kisah tentang kejatuhan Lucifer." Adam memulai. "Putri Luna menyegel sebagian jiwa Lucifer ke dalam dirinya dan sebagian lagi di dasar neraka."

"Ya, aku pernah membacanya."

"Setelah penyegelan, bukan berarti Lucifer benar-benar berhasil dihentikan. Energinya terlalu besar, sehingga untuk menjaga keutuhan segel dan memurnikan jiwa Lucifer, Putri Luna menyimpan seluruh kekuatannya ke dalam sebuah kristal untuk diwariskan pada keturunannya."

"Kristal Dayna?"

Adam mengangguk. "Sang pewaris bertugas memperbaiki segel Lucifer sekaligus memurnikannya agar semakin lemah dan akhirnya lenyap."

Freya mendudukkan diri ke sofa, dan berkata lirih, "Aku baru tahu tentang tugas itu."

"Sejak beberapa ratus tahun ini, reinkarnasi Putri Luna selalu terlahir dengan sihir gelap yang dominan, sehingga kami harus melenyapkannya sebelum Lucifer mengambil alih tubuhnya. Sedangkan pewaris Kristal Dayna belum juga terlahir."

"Aku adalah pewaris Kristal Dayna yang sekarang," ucap Freya. "Kalian ingin aku membantu memperbaharui segelnya?"

"Benar. Tapi reinkarnasi kali ini pun sama."

"Kalian ... melenyapkannya juga?" tanya Freya, ragu.

"Belum. Kami sudah pernah menemukannya lima tahun yang lalu, tapi ia kabur menggunakan kekuatan Lucifer."

"Dia masih menghilang hingga sekarang?"

"Kami sudah menemukannya, tapi sekarang dia berada di tempat yang cukup sulit dijangkau."

"Dia ... siapa dan sekarang ada di mana?"

"Dia adalah salah satu kesatria Anda, Tuan Putri!" jawab Adam, menatap tajam. "Arion."

Hampir saja Freya tersedak ludahnya sendiri. "Jangan bercanda!"

"Saya tidak bercanda."

Freya menenangkan diri. Jika memang benar apa yang Adam katakan, apakah itu artinya mereka akan membunuh Arion?

"Raja sudah mengetahui semua ini?"

"Belum. Jujur saja, kami tidak suka berurusan dengan kerajaan. Saya mengatakan ini hanya kepada Anda dan berharap hanya Anda yang akan mengetahuinya."

"Apa yang akan kalian lakukan?"

"Dengan terpaksa, kami harus membunuhnya."

Tangan Freya berkeringat dingin. Sekarang semua terasa masuk akal; tentang sihir Arion yang berbeda dari penyihir kebanyakan. Akan tetapi, jika memang benar Arion lahir dengan sihir Lucifer, bukankah itu artinya ia memiliki kekuatan yang luar biasa? Jika Arion dapat mengendalikannya, maka pihak mereka akan sangat diuntungkan.