"Oh jadi kalau mau belajar sihir harus memiliki mana sihir. Apabila seseorang memiliki mana sihir yang besar orang tersebut akan semakin kuat dalam melakukan sihir. "Brianna membaca buku yang ia ambil dari perpustakaan Marquess Bartletrix.
"Menarik "Brianna sedang duduk di bawah pohon besar tempat pertama kali ia bersantai di mansion nya. Ia sesekali menyesap teh buatan merrie.
Brianna mulai melakukan instruksi yang sesuai dengan buku yang ia baca. Ia memejam kan mata nya dan merasakan suatu energi yang sangat besar. Di dalam diri nya ia melihat cahaya warna - warni yang mengelilingi tubuh nya.
Briaan membuka matanya. Ia cukup bingung dengan penglihatan nya. "Kenapa banyak sekali cahaya nya ?. Bukan kah setiap orang hanya memiliki 2 atau 3 cahaya saja. Bagaimana bisa ini terjadi ?"brianna kembali membaca buku itu.
"Apabila seseorang di kelilingi cahaya warna - warni maka orang tersebut miliki seluruh elemen sihir. "Mata Brianna terbelalak. Ia tidak percaya di dalam tubuh Brianna asli memiliki kekuatan yang sangat hebat. Bodoh sekali Brianna asli yang rela menyembunyikan kelebihan nya hanya demi mengejar pangeran beldiq.
Brianna mencoba mengeluarkan sihir es milik nya. Ia mencoba membekukan minuman yang ada di hadapan nya itu. Brianna memekik senang saat pencobaan pertama nya berhasil.
Ia juga mempelajari dasar - dasar sihir dari setiap elemen yang ia punya. Anehnya Brianna sama sekali tidak terlihat kelelahan sama sekali. "Tinggal elemen cahaya putih atau yang sering di sebut sihir suci. Yang dapat menyembuhkan penyakit seseorang.".
Brianna menggoreskan tangan nya sedikit dalam kemudian ia membaca mantra agar luka nya kembali sembuh. "Astaga berhasil lagi "Brianna melompat kegirangan. Ia semakin bersemangat untuk mempelajari sihir.
"Nona kenapa anda terlihat sangat bersemangat sekali ?"tanya merrie.
"Ah tidak ada apa - apa merrie ayo kita masuk ini sudah terlalu sore sebentar lagi akan malam tidak baik kalau kita berlama - lama disini "Brianna beranjak pergi di ikuti merrie.
Brianna kembali ke kamar nya, ia melihat karbi yang sedang tertidur di karpet bulu nya. Brianna sangat menyukai kamar nya, Kamar yang bisa melihat langsung indah nya langit malam.
Ia dapat melihat dengan jelas bulan dan bintang dari balkon kamar nya ia memeluk tubuh nya erat menikmati angin malam yang menerpa kulit nya. Perlahan rasa dingin mulai di rasakan Brianna ia sangat menyukai angin malam yang bagi nya sejuk. Padahal ia tahu angin malam sangat tidak baik untuk kesehatan.
Brianna mulai kembali ke tempat tidur nya ia berusaha agar bisa masuk ke alam mimpi. Namun suara berisik dari luar mengganggu Brianna. Brianna bangkit dan keluar menuju balkon.
Mata Brianna terbelalak saat melihat ada seseorang yang bersembunyi di balkon kamar nya. Brianna ingin berteriak namun orang tersebut membekap Brianna dan membawa nya masuk ke dalam. Laki - laki itu juga menutup pintu balkon dan mengintip ke luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become to Antagonis Lady
Fantasy~transmigrasi series 4 Zevana Rinandini seorang desainer terkenal di ibu kota harus merasakan kenyataan pahit. kekasih yang di cintai tega membunuh nya hanya karena harta. Zeva mengira ia akan pergi ke neraka untuk menebus semua kesalahan nya. Tapi...