chapter 7

10.2K 765 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Brianna menatap keluarga nya dengan jengah sudah dari tadi mereka datang ke mansion nya dan mengkritik semua yang ada di dalam nya.

Sedangkan Aaron hanya diam saja karena dia juga belum memiliki keberanian untuk membantah marquess dan kedua kakak laki - laki nya.

"Sungguh buruk bagaimana bisa tidak ada pelayan disini "komentar Albern sedari tadi, sudah sepuluh kali ia mengucapkan kalimat yang sama.

"Aku punya pelayan hanya saja aku menyuruh nya untuk ke pasar membeli bibit bunga , sayur dan buah. ".

"Sepertinya aku akan mengirimkan beberapa pelayan dan prajurit untuk mu "seru marquess Bartletrix.

"Tidak itu tidak perlu aku tidak ingin pelayan anda menyentuh barang - barang yang ada disini. "Bantah Brianna.

"Kau tidak bisa melarang ku "marquess Bartletrix menatap Brianna tajam.

"Silahkan saja anda membawa para pelayan itu kesini tapi aku tidak akan menjamin kalau mereka akan selamat jika berani menginjakkan kaki nya di sini "Brianna tersenyum smirk.

Marquess Bartletrix membuang muka dan pergi meninggalkan mereka serta membawa kemarahan. "Aku tidak akan mengizinkan pelayan hina itu memasuki kediaman ku "gumam Brianna.

Aldrick dan Albern hanya diam saja menurut nya mereka tidak pantas mencampuri urusan Brianna dan juga marquess Bartletrix.

Mereka berjalan - jalan lagi mengelilingi mansion itu hingga mereka sampai di kandang kuda yang cukup bersih. Terlihat pegasus yang sedang menikmati sayuran segar.

"Wah kuda itu indah sekali "puji Aaron.

"Ya , tadi aku memandikan nya agar dia tidak terlihat kotor walaupun dia hanya seekor kuda liar tapi merawat nya merupakan hal yang penting ".

"Cih aku kuda legenda bukan kuda liar "pegasus mengoreksi perkataan Brianna. Brianna hnya diam saja tidak memperdulikan pegasus.

Brianna juga mengajak mereka ke rumah kaca taman yang ada di sana sangat indah banyak sekali segala jenis bunga yang di tanam Brianna. Mereka cukup mengagumi kebersihan Brianna walaupun tanpa pelayan mansion itu sangat bersih dari sebelum nya.

"Kau tahu, sebenarnya di mansion ayah juga ada rumah kaca tapi tidak sebagus buatan mu. Rumah kaca milik ayah tidak boleh di datangi siapa pun karena itu tempat di mana ayah selalu mengenang ibu. "Tanpa dipinta aldrick menceritakan kisah cinta marquess Bartletrix dan juga marcioness Agnesia.

"Tapi sayang sekali walaupun rumah kaca itu sering di bersihkan tapi tidak terlihat indah seperti milik mu. Entah bagaimana para pelayan itu mengerjakan nya. "Komentar aldrick.

"Kenapa ayah tidak marah ?".tanya Brianna.

"Karena ayah tidak mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan tumbuhan atau sejenis nya. Jadi ia berpikir kalau semua yang di lakukan pelayan itu baik "jelas aldrick dan Brianna mengangguk paham.

"Kau tahu para pelayan yang ada di mansion kalian itu sangat menjijikkan berbeda sekali dengan merrie ku yang baik hati ".

Aldrick dan Alden mengerutkan kening mereka. "Bisa - bisa nya mereka menghina ku padahal aku ada di depan mereka. Tapi aku tidak perduli yang penting mereka tidak ada di mansion ku ".

"Oh ya apakah kau tahu seminggu lagi merupakan hari ulang tahun ayah dan biasanya akan di adakan pesta di sini. Tapi karena ada masalah di desa xagori ayah tidak bisa merayakan nya. "Jelas aldrick.

"Emang nya kenapa dengan desa itu ?".

"Entahlah yang aku dengar di sana terjadi banyak masalah. Banyak sekali yang melakukan kekerasan di desa itu. Bahkan kepala desa saja tidak sanggup menangani nya. "Jelas aldrick.

Desa xagori, sungguh nama desa yang sangat aneh pikir Brianna. "Bri, desa itu terletak di bagian barat dan di sana banyak sekali binatang legenda. "Ujar karbi.

"Aku mau ikut pergi kesana "celetuk Brianna.

"Tidak "tolak aldrick, Albern dan juga Aaron .

"Bukan kah di sana terletak nya hutan barat itu pasti di hutan itu banyak sekali binatang legenda jadi ayo kita kesana "seru Brianna dengan semangat.

"Ayah tidak akan mengizinkan nya "celetuk Albern.

Benar juga pikir Brianna pasti marquess Bartletrix tidak akan mengizinkan nya. Mungkin kedua kakak nya boleh tapi dirinya ? Mengingat marquess Bartletrix yang selalu menatap nya dengan tajam membuat brianna mendengus kesal.

"Biar aku yang berbicara dengan ayah kalian itu "usul Brianna.

"Dia juga ayah mu "sahut aldrick dan juga Albern.

Mereka berjalan ke mansion utama brianna mengetuk ruang kerja marquess Bartletrix. Brianna masuk ke dalam dan terlihat marquess Bartletrix sedang mengerjakan sesuatu.

"Ada apa ?"tanya marquess Bartletrix tanpa basa - basi.

"Aku mau ikut ke desa xagori ".

Marquess Bartletrix mengalihkan pandangan nya menuju Brianna. "Tidak ".

"Iya "Brianna semakin memperkuat keinginan nya.

"Kau sangat keras kepala "desis marquess Bartletrix.

Brianna mengetuk kepala nya dengan pelan. "Benar, kepala ku sangat keras ". Marquess Bartletrix menatap Brianna dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Kau boleh ikut , asalkan kau mau pindah ke mansion utama ".

"Tidak mau aku muak melihat para pelayan mu andai ayah tahu saja bagaimana mereka memperlakukan ku dulu. Rasanya ingin sekali aku membunuh mereka tapi mengingat aku merupakan orang yang baik hati jadi aku tidak melakukan nya. "Jelas Brianna.

"Pokok nya aku akan tetap ikut ke desa xagori tanpa bantahan apa pun Kalau ayah tidak mengizinkan nya maka aku akan pergi diam - diam "ancam Brianna.

"Baiklah tapi saat di sana kau tidak boleh jauh dari ku maupun kedua kakak mu ".

Brianna sangat senang ternyata meminta izin ke marquess Bartletrix tidak sesusah yang ia bayangkan.

"Kalau begitu aku permisi dulu ". Brianna keluar dengan raut wajah yang sumringah.

Ia mencari keberadaan kedua kakak nya dan juga Aaron ,Brianna bertanya kepada salah satu prajurit dimana keberadaan mereka. Brianna pun berjalan menuju tempat yang dikatakan prajurit itu.

Brianna melihat ke dua kakak nya yang sdang berlatih memanah dan juga Aaron yang berlatih sihir. "Payah sekali begitu saja tidak bisa "cibir Brianna.

"Kalau kau hebat lakukan lah sekarang jangan banyak bicara "ujar Albern.

Brianna tersenyum kikuk, ia sendiri tidak bisa menggunakan panah. "Cih bisanya hanya berkomentar saja "ujar aldrick.

"Hei aku punya kabar baik aku diizinkan untuk pergi ke desa xagori ".

Mereka menatap Brianna dengan tidak percaya. "Kau pasti berbohong "tuding aldrick.

"Hei kalau kau tidak percaya tanyakan saja kepada ayah ".

Bagaimana bisa ayah mereka setuju dengan perkataan Brianna. Apa yang di lakukan gadis itu sehingga ayah mereka mau menuruti nya.

Become to Antagonis LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang