dua puluh satu

1.8K 293 31
                                    

"Tae, kamu pernah seks gak?"

Kopi yang barusan disesap oleh Taehyun seketika tersembur tatkala ia mendengar pertanyaan dari yang lebih muda. Kemudian ia berbatuk sembari memukul-mukul dadanya.

Gila! Taehyun memang tahu Beomgyu agak spontan, tapi apa-apaan pertanyaan barusan?

"Kenapa, Tae?"

"Pertanyaannya frontal banget ya, sayang?"

Namun Beomgyu tak acuh dan masih terlihat memainkan ponselnya. "Kan aku cuma tanya."

"Tapi pertanyaanmu bikin aku tersedak begini," balas Taehyun. Masih sedikit batuk, ia membersihkan sisa-sisa semburannya menggunakan tisu.

"Jadi pernah gak?"

"Perlu banget dijawab?"

"Iya lah!"

Taehyun nampak berpikir sambil masih membereskan lembar kerjanya—yang untung tidak terkena semburan kopinya. "Pernah."

"Sumpah?" Beomgyu nampak terkejut, mengalihkan atensinya dari ponsel di tangan.

Yang lebih tua mengangguk. "Ya. Lagipula aku sudah 26 tahun."

"Kapan?"

"Hhmm ... kapan ya ..." Ada jeda cukup lama sebelum Taehyun kembali bersuara. "Di masa akhir kuliah, mungkin?"

"Kok mungkin?"

Kedua bahu Taehyun diangkat tak acuh. "Gak ingat. Gak peduli juga."

"Sama pacar?"

Taehyun menggeleng.

"Lalu sama siapa?"

Gerakan Taehyun membereskan berkasnya terhenti. Ia menoleh ke belakang tempat Beomgyu duduk bersila di sofa sedang menatapnya penasaran. Lalu satu sudut bibir Taehyun terangkat. "Ih, kepo."

Raut Beomgyu yang tadinya bersemangat tiba-tiba gondok. Bibirnya mengerucut tanda kesal. "Huh, ya udah kalau gak mau jawab." Lalu kembali memainkan ponselnya tak acuh.

Taehyun tergelak. "Habisnya kamu kepo banget. Aku sampai kaget."

" ... "

"Beomgyu?"

Yang namanya disebut masih bergeming. Sepenuhnya mengabaikan Taehyun seolah laki-laki itu tak ada di sana.

"Aduh, ternyata istriku gampang ngambek ya."

"Bodo."

"Jangan ngambek, sayang."

"Makanya kalau ada orang tanya itu dijawab, Kang Taehyun!"

Lagi-lagi Taehyun tergelak, kali ini bahkan lebih keras. "Astaga lucu!"

"Apanya yang lucu?"

"Kamu." Taehyun mengusap sudut matanya yang sedikit berair. Ia kembali membereskan berkasnya. "Aku gak inget sama siapa. It was a one night stand. Tapi cuma itu aja sih. Selain itu aku gak pernah lagi."

Beomgyu mengerjap sebentar sebelum memberikan tatapan sangsi. "Beneran cuma sekali?"

Taehyun menggumam panjang. "Mungkin dua? Gak tahu."

"Yakin dua kali?"

"Kenapa memangnya? Gak percaya?"

"Aku pikir paling nggak kamu udah yaa ... lima kali?"

Kepala Taehyun kembali menoleh pada Beomgyu yang masih menatapnya sangsi. "Kamu mau jadi yang keenam gak? AWW!"

Sebelah tangan Beomgyu pun gemas untuk menjambak surai raven suaminya, tak mengacuhkan rintihan sakit dari sang korban yang hanya bisa mengusap-usap kulit kepalanya yang terasa perih.

"Gyu, kamu itu manis tapi anarkis ya."

Beomgyu hanya mencibir dengan bibirnya yang maju sebagai balasan. Terlihat sangat lucu di mata Taehyun.

"Kalau kamu? Pernah seks belum?" tanya Taehyun.

"Belum lah!" jawabnya cepat. Ada nada penuh kepercayadirian di sana.

"Yakin?"

Beomgyu mendengkus. "Pacaran aja gak pernah, bagaimana mau seks coba?"

"Oh, bagus deh. Berarti aku beruntung dapat perawan. Hehehe."

Dan ucapan Taehyun barusan dihadiahi lemparan bantal sofa dari Beomgyu tepat mengenai kepalanya.[]

.

.

.

a/n : cuma bonus hehe

Also bocoran next chapter, sedikit bumbu konlik won't hurt, right? 😉


Satu Atap [TaeGyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang