dua puluh dua

2K 307 59
                                    

Taehyun mengambil ponselnya dari saku dan melihat ada beberapa pesan masuk. Hari ini memang ia sedang libur, tapi pekerjaan dadakan masih saja datang tanpa permisi; seperti laporan masuk atau asistennya yang menghubungi perihal masalah kantor.

Sayangnya, hari ini pula ia sedang ada kencan dengan sang istri tercinta. Maka dari itu Taehyun pun mematikan notifikasi ponselnya agar tidak mengganggu. Untuk seharian ini hanya akan ada dirinya dan si manis Kang Beomgyu.

Taehyun masih ingat dua hari lalu Beomgyu merengek minta ditemani pergi ke kedai es krim lantaran ia stres memikirkan skripsinya yang bolak-balik dimintai revisi. Dan Taehyun menyetujuinya atas dasar cinta—lagi.

Kini mereka berdua sedang mengantre di depan counter pemesanan. Taehyun memerhatikan pemuda manis di sisinya yang sedari tadi tak bisa diam, menggumam akan rasa apa yang akan ia pilih sambil melihat menu yang terpampang.

"Aku ingin rasa strawberry, tapi rasa lemon sepertinya enak," ujar Beomgyu pelan entah pada siapa. Lalu ia menoleh. "Kamu mau rasa apa, Tae?"

"Hm? Aku ... terserah."

Beomgyu mencebik. "Pilih, Tae!"

"Kamu aja yang pilihkan."

"Yakin aku aja?"

Taehyun mengangguk. Kemudian Beomgyu pun memesankan rasa es krim yang ia mau untuknya dan Taehyun. Setelah membayar, petugas kasir itu memberikan papan nomor pada Beomgyu dan memersilakan untuk mencari tempat duduk.

Beomgyu memilih untuk duduk di lantai dua di ujung ruangan dekat jendela. Suasananya bagus dan ia bisa melihat jalanan kota dari sini.

Sembari menunggu pesanan datang, seperti biasa Beomgyu akan mengoceh. Menceritakan banyak hal pada suaminya, entah itu mengenai skripsinya ataupun pulpennya yang hilang di perpustakaan.

Sedangkan Taehyun hanya diam dan mendengarkan. Kedua netranya tak sekalipun berpindah, hanya tertuju pada sosok manis di depannya. Senyuman di bibir tak kunjung luntur melihat Beomgyu yang betah menggerakkan mulutnya melontarkan banyak kata. Ibu jari Taehyun mengusap pelan punggung tangan Beomgyu yang digenggamnya, sedang tangan satunya bertompang dagu.

Taehyun benar-benar menikmati saat ini.

"—ya aku marah lah, Tae. Itu flashdisk kan isinya berkas penelitian dan survei. Masa sama Haechan dipinjam terus hilang. Keterlaluan banget, kan?"

Taehyun tak tahu siapa itu Haechan yang Beomgyu maksud, tapi Taehyun jadi ikut sebal karena orang itu sudah membuat istrinya kesal.

"Maaf menunggu lama." Suara seorang waiters menginterupsi cerita Beomgyu untuk mengantarkan pesanan. Pelayan itu meletakkan satu persatu mangkuk es krim sambil menyebutkan hidangan dingin itu.

Manik hazel Beomgyu berbinar melihat semangkuk es krim berbagai rasa yang tersaji. Ia bahkan bertepuk tangan pelan dan menjerit kecil, tak sabar untuk menikmatinya.

Begitu pelayan itu pamit undur, Beomgyu segera menyendok es krimnya dan memasukannya ke mulut. Mata Beomgyu terpejam rapat, sebelah tangannya menangkup pipinya penuh rona, menikmati rasa manis yang meleleh di mulut.

Semua itu tak luput dari perhatian Taehyun yang sedari tadi masih belum mengalihkan atensinya. Ia bahkan diam-diam mengabadikan wajah manis istrinya dengan ponselnya. Setelah ini akan Taehyun pasang sebagai wallpaper layar utama.

"Tae, coba makan deh! Rasanya enak!"

Taehyun pun menuruti Beomgyu dan menyendokkan sesuap es krim. Rasa khas vanila terkecap memenuhi mulut. Manis, tapi bagi Taehyun masih belum bisa mengalahkan manis istrinya.

Satu Atap [TaeGyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang