Ternyata Taehyun tak sesibuk yang ia kira. Tadinya ia pikir pertemuan dengan klien dan kolega bisnis ayahnya akan merepotkan dan membuat waktunya tersita banyak. Namun nyatanya semua bisa berakhir dengan cepat dan sekarang ia bisa istirahat sebentar di ruangannya.
Dengan santai Taehyun membolak-balikkan lembar laporan kantor, mulai dari kinerja karyawan hingga pengeluaran dana. Seketika tanpa sadar pandangannya jatuh pada sebuah benda berwarna perak di jari manis tangan kirinya. Itu adalah cincin Beomgyu yang sengaja ia pasang di sana. Sebagai penawar rindu, katanya.
Kemudian sebuah senyum Taehyun terbit semakin lebar hingga kedua matanya terpejam. Memikirkan sang istri tersayangnya saja sudah membuat hatinya berbunga-bunga penuh cinta.
Ding!
Sebuah notifikasi pesan masuk berasal dari ponsel Taehyun di atas meja. Ia ambil ponselnya dan memeriksa siapa yang mengiriminya pesan. Siapa tahu dari Beomgyu, pikirnya.
Unknown number
halo kak taehyun maaf mengganggu
ini hueningkai temannya kak beomgyuTaehyun mengernyit membaca pesan masuk tersebut. Heran, untuk apa Hueningkai mengiriminya pesan. Lebih heran lagi, dari mana anak itu mendapat nomor ponselnya?
Kamu dapat nomor saya dari mana?
Unknown number
nyolong dari kak beomgyu
sengaja kalau ada apa-apa sama kak beomgyu saya bisa hubungi kak taehyunSudut bibir Taehyun sedikit terangkat kala membacanya. Pintar juga alasannya, pikirnya. Sebenarnya Taehyun tak keberatan. Huningkai punya poin bagus menggunakan Beomgyu sebagai alasan.
Taehyun pun memutuskan menyimpan nomor asing itu dalam daftar kontaknya.
Ada apa?
Hueningkai
kakak ingat gak yang saya pernah cerita kak beomgyu dulu pernah nangis patah hati sama orang sampai demam tiga hari?
kak beomgyu lagi ketemu sama orangnya :(Ada jeda di otak Taehyun untuk memroses apa yang ia baca. Tentu Taehyun ingat cerita soal Beomgyu yang patah hati sampai berakhir demam. Hanya saja Taehyun tak tahu siapa pelakunya. Dan sekarang Hueningkai bilang Beomgyu sedang bertemu orang itu. Yang benar saja?
Kok bisa? Dimana?
Hueningkai
di tempat saya kerja
kurang tau juga kak
saya takut kak beomgyunya nanti malah dongkol sendiri
kak beomgyu kan suka banget kepikiran macam-macamTaehyun mencebik keras. Entah kenapa ia merasa kesal bukan main. Kabar dari Hueningkai membuat mood Taehyun turun seketika. Jelas, objek yang membuatnya khawatir adalah istri tercintanya yang kini sedang bertemu dengan masa lalunya. Taehyun khawatir, tentu saja. Ia tak ingin Beomgyu dongkol, sedih, atau semacamnya. Baru saja semalam mereka bersenang-senang, masa hari ini bibir Beomgyu harus tertekuk ke bawah?
Hueningkai
sebenarnya ingin saya tonjok kak
tapi saya masih jam kerja
nanti kalau saya dipecat adik saya makan apa :(Cepat-cepat Taehyun mengetikkan jawabannya.
Saya masih di kantor, setelah ini jam makan siang saya ke sanaJagain Beomgyu jangan sampai kenapa-kenapa
Hueningkai
kalau itu siap kak!Taehyun tak membalas lagi setelahnya. Ia lirik arloji di tangannya, masih ada tiga puluh menit hingga jam makan siang. Bisa saja Taehyun pergi sekarang juga, hanya saja ayahnya masih ada di bawah dan pasti akan menghambat dengan menanyainya macam-macam karena keluar di jam kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Atap [TaeGyu]
Hayran KurguKata orang, cinta itu tumbuh karena terbiasa. Besok x Bareng Fanfiction Taehyun x Beomgyu Warning inside