37

8 2 0
                                    

Arthur Doyle berjalan sambil membawa sekuntum bunga di dadanya, ia berjalan melewati taman bunga mawar biru menuju ke sebuah paviliun di tengah taman. Beberapa tentara dengan topi tinggi tampak berjaga di sekitar paviliun  di mana seorang wanita sedang menikmati waktu minum tehnya.

“Yang Mulia, senang melihatmu baik-baik saja,” ucap Arthur sembari memberi sekuntum bunga yang ia bawa pada Ratu Elizabeth III.

“Terima kasih, ini sangat manis,” kata Elizabeth III.

Di samping Elizabeth III terdapat seorang pria berjengkot tipis menatap sinis pada Arthur, pria itu adalah Eliot Garner sekretaris Elizabeth III.

“Jadi bagaimana? Apa mereka sudah mulai bergerak?” tanya Elizabeth tinggal, sembari dengan santai meneguk teh bertonik yang telah disiapkan sebelumnya.

“Sesuai perkiraan anda, Yang Mulia. Keduanya akan membeli buah ajaib dalam jumlah yang sangat besar. Ini kesempatan kita untuk menciduk mereka semua,” kata Arthur dengan menunduk.

“209 juta Pouns untuk satu buah, dan mereka ingin memborong banyak untuk berperang. Terlihat sekali kalau itu adalah hasil korupsi mereka selama ratusan tahun dari generasi ke generasi.” Tutur Elizabeth III, sambil mengingat masa kecilnya.

“Yang Mulia, apa kau yakin untuk menangkap mereka semua. Kalangan Aristokrat pasti tak akan terima, mereka akan menjatuhkanmu,” kata Arthur khawatir.

Elizabeth III tertawa, ia letakkan cangkir tehnya, dan menatap lembut pada Arthur.

“Mereka tak akan menjatuhkanku, kalau mereka memilih berurusan denganku. Para bawahanku yang tak terkalahkan akan mengurus mereka lebih dulu.”

Arthur tersipu mendengar pujian Elizabeth III begitu pula Eliot yang berada di belakangnya.

“Tak kusangka rencananya akan berjalan semulus ini. Era para bangsawan sudah lama berakhir sejak ratusan tahun lalu. Mereka yang sekarang ini, hanyalah bangsawan palsu yang tak tahu arti menjadi seorang bangsawan sejati.”

*****

Alice dan Charlotte secara rahasia berhasil ikut dalam transaksi buah ajaib antara Yggdrasil dan keluarga Lawrence. Mereka mencuri identitas salah satu keluarga cabang, dan menyamar sebagai orang yang akan ikut Philip Lawrence untuk bertransaksi.

Mereka memilih transaksi pertukaran di sebuah hotel bintang 5 milik keluarga Lawrence. Puluhan orang-orang kaya berkumpul dalam satu ruangan, dan di atas sebuah panggung duduk Philip bersama Luca dari Yggdrasil. Di samping luka terdapat Borton yang merupakan perantara di antara mereka.

“Luca, kau terlihat berbeda dari sebelumnya,” tanya Borton ketika pertama kali melihat penampilan Luca setelah sekian lama.

“Itu cuma perasaanmu saja,” balas Luca yang ekspresinya datar.

Sebelum bertemu Borton, tubuh lama Luca telah hancur karena dibegal dua loli saat berada di Thailand. Sample berharga yang sangat diinginkan Dr. Kazuki hilang, dan tubuh robot Luca yang mahal hancur berkeping-keping.
Luca adalah sebuah robot canggih yang dikendalikan oleh sebuah AI super.

Kesadaran aslinya terdapat pada sebuah satelit di luar bumi yang terus mengirim kendali untuk tubuh robohnya. Secara awam orang tak akan menduga kalau Luca itu adalah seorang robot tanpa hati, karena kecanggihan AI super ditunjang robot super mahal yang di design menyerupai manusia.

“Senang bertemu denganmu, Tuan Luca. Kami menyambutmu,” ucap Philip sembari memberi hormat.

“Yggdrasil hanya bisa menyediakan 5 untuk sekarang, akhir-akhir ini produksi buah ajaib kami mengalami sedikit masalah, mohon maaf karena hanya ini yang bisa kami siapkan,” kata Luca sembari membuka koper berisi buah berwarna-warni yang merupakan buah ajaib yang dibicarakan semua orang.

“Sayang sekali, padahal tuan-tuan kaya di sini ingin membelinya. Kalau adanya cuma 5 ya tak masalah, tapi apa kalian juga mendapat pesanan dari Morgan?” tanya Philip menginterogasi.

“Mohon maaf, Tuan. Tapi informasi yang berhubungan dengan klien kami rahasiakan.”

“Begitu ya, sayang sekali.”

Philip rada kecewa, dan melihat kelima buah ajaib dalam koper yang dikatakan dapat memberi kekuatan super pada orang yang memakannya.

“Kalau begitu sesuai order, kami beli beli semuanya. Pelayan!”

Puluhan pelayan yang masing-masing membawa satu koper besi datang, dan menaruh koper yang dibawanya ke meja panjang di tengah-tengah ruangan. Saat koper dibuka tampaklah belasan gepok uang Poundsterling yang disusun rapi di dalamnya.

“Totalnya, 1.045 Miliar Pouns. Kuharap ini cukup,” kata Philip seraya hendak meraih buah ajaib yang Luca bawa.
Tanpa diduga Luca dengan cepat menepia tangan Philip, dan menutup koper khusus berisi 5 buah ajaib.

“Apa yang kau lakukan!? Kau ingin membodohi kami!?” seru Philip geram.

“Mohon maaf sekali lagi, Tuan. Tapi baru saja aku mendapat pemberitaan dari kantor pusat, katanya harga buah ajaib naik menjadi 1 Miliar Pouns.”

Philip menjadi marah, ia mengangkat tangannya, dan keluarlah puluhan pria bersenjata yang siap menodongkan pistol padanya.

“Ini..... Tak sesuai janji....” ucap Luca menganalisis.

“Terserah kau mau bilang apa, tapi hidupmu berakhir di sini. Kalau saja Yggdrasil tak menaikkan harga secara sepihak, mungkin aku tak akan melakukan hal ini,” jelas Philip sembari memberi aba-aba para bawahan bersenjatanya untuk menembak Luca.

*****

Charlotte makan banyak sekali hidangan prasmanan membuat dirinya menjadi pusat perhatian semua orang. Alice yang tak ingin penyamaran mereka terbongkar, segera membawa Charlotte yang tengah makan dengan rakusnya ke toilet untuk berdebat.

“Jangan lupakan tujuan kita kemari, Char. Kegabahanmu bisa menjadi bumerang buat kita.” Nasihat Alice.

“Alice tapi aku lapar, makanan rumah di keluarga Knight terlalu monoton tiap harinya. Ini kesempatan bagus buatku untuk makan enak, jangan ganggu aku.” Kata Charlotte ngotot.

Mereka berdebat, dan bertengkar di dalam toilet. Suara keras yang mereka timbulkan membuat orang yang ingin masuk ke dalam membuyarkan niatnya.

Alice memegangi kepala Charlotte dengan dua tangannya, dan menggoyang kepalanya ke kanan dan ke kiri.

“White! Keluarlah! White!”

Alice terus memanggil White yang bersemayam dalam diri Charlotte. Ia tetap berusaha untuk membuat kepribadian Charlotte berganti menggunakan kekuatannya.

“Uwaaaaaaaa, pusing Alice! Hentikan!”

“Bertukarlah! Bertukarlah Charlotte!”

Menghadapi teriakan serta intimidasi Alice, Charlotte akhirnya kehilangan kesadarannya sesaat. Tanpa sadar ia mengaktifkan kekuatannya Marie Antoinette, dan berubah menjadi sosok White yang tenang, dan kalem.

Rambut pirang Charlotte memutih, dan pupil matanya berubah dari biru menjadi merah. Tingginya, dan postur tubuhnya mulai berubah, dada besarnya mengecil, sementara tangan serta kakinya memuai membentuk tubuh seorang pria berambut putih dengan mata merah darah.

“Alice?” tanya White setelah berhasil mengambil kendali penuh atas tubuh Charlotte.

“Selamat datang kembali, White. Ku beritahu rencananya padamu,” tutur Alice, lalu mulai menceritakan semua tentang rencana Alice pada White.

“Begitu rupanya, kau terlibat hal merepotkan lagi Alice. Seperti itulah dirimu, kau tak berubah sejak pertama kali kita bertarung.”

“Jangan sama kan aku dengan waktu itu, aku sekarang sanggup membantai dalam waktu singkat. White.”

Mereka pun keluar dari toilet perempuan, dan membuat terkejut semua orang atas kehadiran pria berambut putih yang tiba-tiba muncul dari dalam toilet.

Syndicate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang