⚠️Bunga Tidur⚠️

138 7 4
                                    

⚠️WARNING⚠️

Ada sedikit ano. Jadi ya ... ya ... ano lah 😅 Hountoni Gomenasai.
Keknya Rate-nya kudu diubah mulai dadi sini.

.
.
.

Suara gemericik sungai serta desingan angin musim gugur. Tebing batu juga pohon mapel yang merah cerah. Angin sejuk memainkan surai abu-abu di bawah pohon, pria bermasker itu fokus pada bacaan dari buku bersampul hijau di tangan. Tidak seinci pun berpaling.

Daun-daun berwarna cerah melayang-layang di sekelilingnya, terjun disapu angin sejuk. Membuatnya bak lukisan paling menawan. Namun, sosoknya tampak dingin nan beku, seakan ada dinding es yang menyekat antara nuansa hidup di sekitarnya.

Ada lima anggota dewasa dan satu remaja lain di sana, masing-masing duduk atau berdiri berjarak satu sama lain. Semuanya tidak merasa terganggu akan sifat pendiam dari ketua mereka.

Semua berkumpul di sini untuk membahas misi, juga menunggu satu anggota baru yang akan diikut sertakan pada operasi kali ini.

Satu-satunya remaja yang ada di sana melirik, ketika telinga tajamnya menangkap langkah samar, khas Shinobi rahasia. Dia yang pertama kali menyadari kedatangan seseorang, tetapi masih terkejut tatkala menemukan ada orang lain yang mengikuti. Remaja itu hanya menangkap satu suara, itu berarti seseorang yang berjalan di belakang wakil ketua sama sekali tidak menimbulkan suara.

"Kakashi Heichou, anggota yang akan membantu misi ada di sini."

Tirai bulu mata yang terkulai terangkat dari bacaan. Kakashi Hatake--Kapten Anbu--menengadah bersama iris kelabu yang terarah langsung pada sosok ramping di sisi wakilnya.

Iris kelabunya tidak menunjukan riak apa pun, hanya suara berat disertai embun salju menanyakan nama anggota baru tersebut.

"Namamu?"

Anggota baru itu masih berdiri lurus, tegak dan tak goyah. Sepasang mata yang masih tersembunyi di balik topeng membalas tatapan Sang Ketua.

Nama yang berartikan Naga itu terdengar. Gadis itu memiliki sosok terlalu kokoh untuk pemilik suara lembut, hampir-hampir menghipnotis. Dia memperkenalkan diri seraya membuka topeng porselen yang menutup parasnya.

Pada saat itulah, sepasang netra kelabu bertemu iris sekelam kegelapan malam, mata serupa black hole dengan kedalaman tak terukur. Itu hampir menyerupai salah satu anggotanya, remaja laki-laki yang juga memiliki mata dengan gambaran demikian. Namun, jika diselami, di sana lebih mengerikan dari sekadar emosi yang ditimbun jauh. Kekosongan, seumpama ruang kosong yang tak pernah terjamah siapa pun.

Dalam pengamatan itu, sesuatu yang tidak bisa Kakashi deskripsi menyelinap. Hanya mencetuskan satu replika, remaja perempuan di depan juga mirip dengannya.

Pertemuan pertama yang tidak pernah Kakashi sangka akan berlanjut menjadi kisah panjang untuknya.

______

Mimpi musim semi akan mereplika ulang harapan yang terkubur di nurani paling dalam. Hasrat tersembunyi jauh di dasar hati akan diangkat paksa, mengacaukan pikiran yang setengah sadar dan melonggarkan ketahanan. Itu sifat dasarnya.

Akan tetapi Kakashi, selama sisa hidupnya dia belum pernah memiliki keinginan badaniah yang kuat--kendati mendapat julukan penggemar berat novel Jiraya--pada siapa pun. Ya, walau sebenarnya ada satu orang yang kerap beberapa kali mengacaukan isi kepalanya.

Dan orang itu kini muncul bahkan berdiri berhadapan dengan dirinya. Rambut hitam yang biasa diikat kini tergerai, benang-benang halus itu menjuntai panjang melewati dada. Mata serupa giok malam, ditaburi setetes embun beku serta sepercik api penghangat. Dia mengenakan kimono putih polos bersabuk kain hitam pada festival musim panas di tahun pertama Hokage Kelima. Itu sesuatu yang pernah Kakashi hadiahkan.

Antidote {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang