Ikan Panggang

59 7 2
                                    

Penyelidikan luar dihentikan, semua unit keamanan beralih memperketat perbatasan desa. Unit patroli juga tersebar hampir sampai ke pelosok.

Tingkat siaga dicetuskan untuk kondisi darurat. Ini diglontorkan atas pertimbangan serangan tiba-tiba yang menimpa Sakura juga Xiaoshen di waktu yang amat berdekatan.

Karena semua ini, Naruto lagi-lagi menangguhkan rencananya dan mulai sibuk menangani beberapa hal lagi. Ia juga meminta Shikamaru menghubungi Kazekage untuk melakukan pertemuan di Konoha.

Sementara itu, keadaan Xiaoshen yang seharusnya mengalami gejala akibat tidak mengonsumsi obat, justru tampak baik-baik saja beberapa hari ini. Padahal Sakura masih belum pulih dan meracikan penawar baru untuknya.

Neji berdiri diam sambil memperhatikan gerakan tangkas perempuan berpakaian serba putih di pelataran. Lompatan yang ringan serta serangan yang agresif, tetapi penuh keanggunan semua itu mencerminkan kesempurnaan. Namun, jika kondisi Xiaoshen tidak dalam keganjilan, Neji jelas akan menegur seraya mengatakan. "pergerakanmu semakin baik."

Hanya saja ini semua tampak mengherankan, ditambah informasi yang disinggung Kakashi saat di ruang rawat Sakura tempo lalu.

"Racun lain yang berefek mirip racun musim semi?"

Jangankan orang lain, Sakura saja keanehan. Dia tidak mungkin salah mendiagnosa, apa lagi gejalanya jelas-jelas sesuai dengan yang dipelajarinya. Bahkan dia juga sempat membahas ini dengan Tsunade si Sanin Legendaris dan saat meracik ramuannya Sakura tidak sembarangan.

Bagaimana bisa penawar buatannya justru menjadi racun balik untuk Xiaoshen?

"Racun yang jenisnya sama, orang itu bilang Xiaoshen bisa bertahan meski tanpa meminum penawar, tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi padanya." Kakashi tampak menerka-nerka apa tujuan si pemberi racun.

Neji menggeleng mengenyahkan ingatan percakapan itu, lalu berjalan keluar. "Xiaoshen, kau harus istirahat."

Dengan beberapa gerakan Xiaoshen mengakhiri latihannya. Ia menghampiri sosok laki-laki berambut panjang yang sudah dengan lapang menerimanya di sini.

"Neji," panggilnya.

"Hm."

Xiaoshen ragu-ragu ingin bertanya dan setiap itu terjadi dia selalu menyentuh kain yang menutupi matanya. Seolah dengan begitu hatinya akan tenang.

"Apa ada yang salah denganku?"

Barulah Neji menunjukan reaksi lain, dia melirik sekilas. Dalam diam memandang Xiaoshen dari jangkauan yang lebih dekat.

"Ada Apa?"

Perempuan itu menggeleng. "Hanya aneh, setelah aku mengalami serangan balik yang hebat, sekarang aku justru merasa lebih baik. Apa Sakura menyelamatkanku lagi?"

"Tidak, dokter lain yang mengobatimu. Kau tidak perlu khawatir, tidak ada yang aneh."

Tetap saja, meski Neji sudah mengatakan semuanya normal Xiaoshen tidak bisa tenang. Rasanya seperti ada yang mengganjal dan lagi hari itu saat dia pingsan, sebelumnya lagi-lagi suara seseorang berkumandang mengganggunya, juga samar-samar ia merasakan kehadiran sosok yang akrab tetapi juga asing.

"Xiaoshen, mau pergi keluar?"

----

Untuk pertama kali selama tinggal di Konoha Xiaoshen merasa di bebaskan.

Jarang-jarang Neji mengajaknya keluar untuk bersantai, keramaian langsung saja menyapa gendang telinganya. Tawa anak-anak, orang-orang yang menjajakan makanan, obrolan ringan dan sebagainya.

Antidote {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang