Awas typo! Mohon koreksinya^^
Tap vote dulu⭐Untuk Losing You akan update lebih sering, jadi jangan lupa pantengin terus!
Kalian udah ada di tim siapa nih?
Dan tau cerita ini dari siapa??_________________
1615 word bestie :)
Kale membenarkan letak kacamatanya saat membaca satu persatu dokumen penting yang beberapa menit lalu diberikan oleh sekretarisnya, ia mengangkat sudut bibirnya saat melihat peningkatan penjualan bulan ini. Selepas itu Kale menelpon pegawai yang mengawasi jalannya pembuatan mebel dan lain sebagainya untuk menanyakan apakah masih butuh modal atau material lain.
Sesibuk itu seorang Kale Edrik Danantya, pengusaha yang tidak takut untuk mencoba sesuatu yang menurutnya unik. Pria dengan rahang tegas itu teringat kalau ia ada pertemuan dengan klien dari Singapura untuk membahas kerja sama tentang pekerjaan.
Kale menelpon sekretarisnya untuk menanyakan jadwal dengan klien dari Singapur itu. "Bisa kemari? Aku butuh beberapa berkas dan proposal yang sudah kuberikan padamu."
Asisten itu menurut, Kale tidak menunggu lama hingga sang asisten membawakan apa yang ia perintahkan. "Ini berkas yang bapak minta. Untuk jadwal pertemuan dengan klien dari Singapur diundur hari Senin depan Pak."
"Hm, baiklah. Karena aku juga ada urusan, kamu bisa beristirahat."
Asisten wanita itu nampak kaget, karena tidak biasanya Kale memberikan jam istirahat tidak pada waktunya. "Bapak serius?"
"Iya, tolong suruh office girl untuk membersihkan ruanganku, ini sudah berdebu sejak kemarin. " Kale memakai jas formalnya kembali, berlalu dari sang asisten menuju kafe dimana Phavela berada.
Kale tau apa yang ingin Phavela bicarakan sampai wanita itu meminta waktu kerjanya. Sebenarnya bukan masalah karena itu adalah Phavela, sahabatnya sendiri. Namun, bagaimana Kale akan menjelaskannya?
Phavela sudah berada disana saat Kale barusaja sampai. Dilihatnya Phavela tengah menyesap kopi yang mungkin baru dipesan. Memasukkan kedua tangan ke saku celana kantor, Kale menghampiri Phavela cepat.
"Maaf, membuatmu menunggu." ujar Kale merasa tidak enak.
Phavela menggeleng lemah. "Nggak juga Kal, aku suka menunggumu."
Suasana menjadi canggung, Kale masih belum mengatakan sepatah kata, hingga Phavela lah yang memulainya. "Kal, sudah lama kita nggak hang out, aku rindu kamu."
"Aku juga rindu kamu Vela," ungkap Kale. Kale menatap wanita itu penuh kasih sayang.
Phavela bahagia ditatap seperti itu oleh Kale, kesempatannya untuk mendapatkan Kale masih sangat besar, jadi ia tidak akan membiarkan siapapun merebut lelaki ini dalam hidupnya. "Kal, nanti malam ayo kita dinner." pinta Phavela, membuat Kale terdiam.
Saat ini Kale memikirkan Aysel, ia tidak tahu harus menjawab apa. Sore nanti setelah pertemuan dengan klien, ia harus menjemput wanita itu, tapi Phavela juga ingin menghabiskan waktu bersamanya. Kale sadar jika beberapa hari ini ia hanya fokus dengan Aysel tanpa memikirkan Phavela, ia bisa lihat jika Phavela kini kesepian, dan itu semua adalah salahnya.
"Sure, kita makan malam berdua." balas Kale hangat sambil menggenggam jemari Phavela.
Phavela pun balas menggenggam jemari Kale, tidak mau melepaskannya. "Aku tahu diantara kamu dan Aysel tidak ada apapun. Kamu hanya mementingkan aku, begitu kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Losing You
RomanceTidak ada yang lebih menyakitkan daripada kehilangan seseorang yang sangat kamu cintai, segala usaha yang kamu lakukan untuk mempertahankan ikatan suci itu pun tak menyisakan apa-apa kecuali luka yang semakin menganga, hingga pada akhirnya kamu teta...