Chapter 4

44 7 0
                                    

Yokk kencengin lagi vote & komen! Yuhuu!

Semoga diberi kesehatan, rezeki yang cukup dan berkah untuk kelangsungan hidup kita semuaa!

Awas ada typo, koreksinya🙏


Happy Reading!

Aysel mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk, dia mengibas-ibaskannya supaya cepat kering. Lalu melihat pantulan dirinya sendiri di cermin.

Setelah pertemuan singkatnya dengan Kale tadi sore, Aysel semakin ingin bertemu dengan pria itu.

"Tuan Kale itu sangat tampan, dia juga baik kepadaku."

"Apa tuan tidak merasa jijik seperti orang lain? Mengapa orang lain enggan untuk berbicara dengan Aysel? Apakah menjadi autis adalah kesalahan? Apakah karena itu?" Aysel bertanya-tanya.

"Tuan Kale pasti tahu jawabannya."

Aysel kemudian duduk di tepi kasurnya, ia melamunkan lanjutan bab yang akan ditulis di webtoonnya. Gambar digital Aysel benar-benar sangat bagus, ia mampu mengimajinasikannya tanpa melihat contoh, sebenarnya Aysel ingin mengikuti kelas Desaigner, karena ia juga suka menggambar desaign baju-baju modern. Namun, tidak ada tempat untuknya.

Aysel pun menguburkan dalam-dalam cita-citanya menjadi seorang desaigner, kini ia juga lebih senang dengan pekerjaan yang dijalani.

Seorang penulis webtoon.

Cerita-cerita yang Aysel buat termasuk dalam jajaran peringkat atas, bahkan sudah banyak yang dibukukan. Tapi, sayang Aysel tidak terlalu dikenal. Karena perusahaan itu mampu menutupi identitas si penulis. Jadi yang pembaca tahu adalah asal si penulis dari perusahaan mana.

Gaji Aysel juga sudah cukup untuk dirinya dan beberapa lagi ia sisihkan untuk menabung. Aysel tidak suka menghambur-hamburkan uang, mencari uang itu tidak mudah, jadi Aysel harus bekerja keras supaya dia bisa bertahan hidup.

Meski dengan kondisinya yang sulit diterima orang lain, Aysel akan tetap bahagia dengan caranya sendiri.

"Aku sangat lelah." Aysel membaringkan dirinya di tengah kasur, wanita itu membuka tutup kelopak matanya.

Drrt!

Aysel tersentak saat ponselnya berdering.

Tuan Kale
Selamat malam Ay, apa yang sedang kamu lakukan?

Aysel dengan gerakan cepat membalas pesan dari Kale.

Aysel Saavitara
Selamat malam Kale, Aysel sedang tiduran di kasur

Tuan Kale
Apa sudah makan malam?

Aysel Saavitara
Sudah

Tuan Kale
Kamu tidak ingin bertanya apapun padaku?

Aysel Saavitara
Menanyakan apa tuan?

Tuan Kale
Hei, jangan memanggilku tuan lagi Ay, cukup Kale saja.

Aysel Saavitara
Oke Kale.

Tuan Kale
Sepertinya aku yang akan gila Ay😂

Aysel Saavitara
Tidak Kale, kamu masih normal, itu apa ya namanya..

Aysel Saavitara
Oh iya, Kale itu waras tidak gila

Tuan Kale
Aku menjadi gila karenamu Aysel.

Losing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang