8. It's Okay It's Past

273 45 18
                                    

Malam takbiran kali ini, Zefa mengusulkan ide buat bikin acara buka puasa bareng. Setelah disepakati bersama, acara tersebut pun berlangsung di rumah Legina. Sebenarnya itu juga bukan termasuk acara yang besar karena mereka hanya mengundang tetangga terdekat saja. Alias keluarga Rio yang rumahnya di sebelah dan keluarga Jeriko yang rumahnya di depan.

Awalnya Legina enggak tau kalau Zefa juga mengundang Jeriko. Maka dari itu ketika doi akhirnya datang bersama sang istri, orang-orang di dalam rumah saat itu—kecuali Zefa—tampak cukup kaget. Meski kemudian acara tetap berlanjut dengan menyenangkan.

Ara sibuk bermain sendiri dengan tumpukan lego di sekitarnya selagi para orang dewasa duduk melingkar di bangku depan meja panjang yang sudah terhidang banyak makanan itu. Masakan hasil kolaborasi Rio dan Legina. Sembari menunggu adzan magrib, mereka saling berbasa-basi.

Zefa agaknya merasa sedikit sebal begitu tahu kalau Stefa—istri Jeriko—sebenarnya sudah pernah bertemu dengan Legina dua hari yang lalu. Terus terang, Legina sendiri betulan lupa menceritakan hal itu pada Zefa. Terlebih karena dia juga sedang sibuk perkara ingin berbaikkan dengan Abian kala itu.

"Wah, ternyata kalian udah ketemu ya? Udah ngobrol banyak dong?" sindir Zefa secara halus.

Legina kontan mendelik, tapi Stefa tetap membalas ramah, "Belum sempat ngobrol banyak sih kita."

"Oh kalau gitu sekarang aja kalian ngobrol sambil mengenang masa lalu, nostalgia gitu."

Tadinya memang Zefa terkesan obsesi hendak memojokkan Legina karena merasa terkhianati tapi belakangan, setelah mendengar Stefa mengatakan kalau Legina dan Zefa dulu terlihat sangat 'polos'. Kompak kedua wanita itu merasa tersinggung, padahal Stefa tidak bermaksud meledek. Jadilah Legina dan Zefa sama-sama sepakat membawa topik 'masa lalu' pula untuk Stefa. Namun dalam konotasi yang negatif.

Ingat kan, kebetulan memang Stefa itu notabene-nya adalah kakak tingkat Legina dan Zefa pada jaman kuliah? And unfortunately, the girls impression of her aren't that good. So, there they come with such a story.

"Omong-omong aku gak nyangka banget loh Kak Stefa bakal nikah sama Mas Jeriko. Kirain bakal awet sama Kak Stevano soalnya dulu kalian terkenal banget kan," Zefa memberi umpan.

Jeriko menggigit umpannya, "Stevano?"

Merasa disambut, Zefa jadi semakin semangat menggiring keributan. Dia bercerita kalau Stevano itu dulu adalah pacar Stefa, si ketua himpunan sekaligus it boy-nya kampus. Stefa dan Stevano disebut-sebut couple goals selain memang sudah sama-sama terkenal, juga karena keduanya kerap mengunggah kemesraan bak pasangan idaman di medsos pribadi. Membuat banyak pihak, termasuk Legina dan Zefa saat itu, merasa iri maksimal.

"Kita berdua dulu pengen banget bisa pacaran kayak Kak Stefa sama Kak Stevano, iya nggak, Gi?"

"Iya banget. Sumpah deh, kayak dunia hanya berputar di mereka aja gitu kan, Ze. Terus semua kaum hawa pasti pengen jadi kayak Kak Stefa," timpal Legina tak kalah kompor. Abian melayangkan tatapan sengit agar Legina tak ikut-ikutan tapi istrinya ini malah cuek bebek.

Jeriko diam saja mendengarnya. Jelas, dia sepertinya tidak tahu soal itu. Sementara Stefa, mulai terlihat tidak nyaman dengan obrolan ini.

Wanita itu menjawab sungkan dan senyum yang tampak dipaksakan, "Padahal kita biasa aja kok."

Namun berkat balasannya. Energi julid Zefa dan Legina jadi semakin membara. Keduanya saling bersahutan ngeselin.

"Ya Tuhan Gi, kayak gitu disebut biasa aja dong padahal kita iri setengah mati."

"Apalah kita dulu Ze, cuma figuran."

"Lebay," timpal Rio mulai tak nyaman.

Zefa hanya balas meliriknya sengit, tapi lanjut berceloteh, "Btw Kak Stefa masih kontakan sama Kak Stevano nggak?"

[✔️] BlueberryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang