AUTHOR POV
Clara menautkan alis, apa yang salah ? batinnya.
Gadis itu hampir saja merasa terluka, cemas kalau dia tidak mampu mengimbangi keintiman yang diberikan pria tampan dihadapan nya.
" kalau tidak mencoba berhenti sekarang , aku pasti benar-benar sudah membuatmu habis diatas sofa ruang kerjaku , tapi Clara L Madison , kau berbeda, aku tidak akan merusakmu sampai aku benar- benar memilikimu seutuhnya secara sah , meski aku harus menahan nya susah payah, aku bersedia . . . karena aku tidak ingin kehilangan Clara untuk kedua kalinya, dan karena . . . . aku sudah jatuh cinta padamu sejak awal " , Kalimat Calvin berhasil membuat gadis didepan nya mematung.
Speechless, Clara hanya bisa merapikan kemerja nya yang sudah kusut karena hal panas yang sempat mereka berdua lakukan tadi.
" kau marah ? " , Calvin menyentuh dagu Clara dan mendongak kan wajah gadis cantik itu, menatapnya lekat.
Detik berikutnya Clara tiba-tiba terisak,
" kau menangis ? apa aku melakukan kesalahan ? " , Calvin panik sekarang.
" apa yang kau lakukan ? bukankah kau biasanya menjadi pria brengsek kenapa mengatakan hal semanis itu , aku merasa terharu sampai sulit untuk berbicara " , Kali ini Calvin membuang nafas lega dan terkekeh pelan , dia baru tahu Clara memiliki sisi manis dan imut seperti ini, membuat pria itu semakin ingin memiliki gadis di hadapan nya secepat mungkin.
CLARA POV
" kau juga bukan nya tidak pernah kemari , masuk lah ! " , ucapku menarik Calvin masuk kedalam flat.
Sudah terhitung dua minggu sejak kami benar-benar resmi bersama , dan lusa aku sudah harus kembali ke US karena pekerjaanku sebenarnya disana , aku pindah ke korea hanya karena terjadi kendala dengan penerbitan buku di sini. Ah apa aku belum cerita aku bekerja sebagai Editor saat ini ?
Dan dalam dua minggu ini aku tahu Calvin benar-benar pria yang jauh berbeda dengan sudut pandangku tentangnya selama ini.
Dia manis, manja, kekanakan , pencemburu, perhatian , dan sangat sulit digambarkan dengan kata-kata.
Sama sekali tidak terlihat menakutkan saat sedang bersamaku, sangat berbeda dengan ekspektasiku dulu tentang nya.
" bukankah kau masih harus pulang lusa , kenapa buru-buru jadi besok ? " , tanyanya menatapku dengan wajah memelas dan kesal yang dibuat buat.
Sangat tampan , batinku mencoba mengendalikan tatapanku saat ini.
" Jadi . . . kau mengundangku kesini , apa kita akan menghabiskan malam panas sebelum kau kembali ke US ? " , Godanya, aku tahu dia hanya bercanda.
Aku tertawa dan mengangguk , membuat Calvin menatapku hororr.
Apa ? dia mengira aku serius ? dia sudah gila , kita akan menghabiskan malam panas karena harus mencetak dan memisahkan draft naskah yang harus ku berikan besok sebelum pulang ke US, jadi aku mengajak nya kemari sebagai bala bantuan . Bukankah kegiatan itu memang cukup panas untuk mata dan tangan ?
CALVIN POV
" Bukan kah kau juga akan kembali ke US setelah persiapan kantor cabang beres ? ", Ara menyodorkan segelas ice greeantea padaku. Aku menjadi lebih sehat sejak resmi berkencan dengan nya, tidak ada lagi bir, vodka , wine atau cooktail saat bersama nya.
" mm aku akan kembali dalam tiga hari " , jawabku singkat. " atau empat hari ? satu minggu lagi ? " , candaku berusaha membuatnya kesal karena berharap dia akan merindukanku.
" jangan buru-buru, pastikan semua nya beres baru kembali " , balasnya membuatku speechless. Gadis ini sungguh, apa yang harus kulakukan padanya ? menggemaskan.
Aku benar-benar tidak sabar membawa nya pulang sebagai Clara Calvin Harris.
Arrrgghhh, mari kita tinggalkan pasangan kasmaran ini berdua readers dan menuju Chap selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BOSS (COMPLETED)
RomanceTerpaksa menjadi asisten pribadi Boss sebuah perusahaan besar, tidak membuat Clara senang. Karena semua itu bukan cita-cita nya sejak awal. Dia bekerja hanya karena hutang kakaknya. Belum lagi kenyataan bahwa dia bukan putri kandung keluarga yang se...