00

1.4K 65 5
                                    

Seorang pemuda berusia 27 tahun tengah duduk di kursi dibalik meja kerjanya. Penampilannya tampak sedikit berantakan, dasi yang biasa melingkar rapi dileher kini sudah tampak longgar dengan lengan kemeja yang dilipat sampai batas siku.

Jung Jaehyuk nama pemuda itu. Pemuda bersurai lebat itu bekerja sebagai Direktur Utama di JH Group salah satu perusahaan ternama di Korea.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan kerja Jaehyuk. Tak lama seorang wanita muda masuk kedalam ruangan yang bernuansa monokrom itu.

"Maaf mengganggu waktu anda sajangnim. Baru saja Shin biseo (sekertaris) memberitahu saya kalau hoejangnim (pemimpin) meminta anda untuk datang menemuinya."

Jaehyuk menghela nafasnya panjang lalu meletakkan dokumen yang sedang dibacanya, mengalihkan seluruh atensinya pada sang sekertaris.

"Tolong batalkan semua jadwal meeting ku untuk hari ini."

"Ne sajangnim."

Setelah kepergian sekertarisnya, Jaehyuk melepas kaca mata dan menyandarkan punggungnya dikursinya.

"Hah kali ini apa lagi." Gumamnya seraya memijit pangkal hidungnya.

.

.

.

Ting

Lift yang dinaiki Jaehyuk berhenti di lantai 12 dimana ruangan hoejangnim berada. Jaehyuk melangkahkan kaki panjangnya menuju pintu berwarna gelap.

Pemuda Jung itu masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Netra hitam jernihnya langsung tertuju pada sosok pria yang kini tengah sibuk dengan dokumen ditangannya. Pria itu meski sudah menginjak kepala lima, namun masih memiliki paras yang tampan dan badan yang cukup atletis.

"Ayah memanggil ku?"

Jung Haein pria yang Jaehyuk panggil ayah adalah pimpinan sekaligus pemilik JH Group. Haein menoleh dan menatap kesal pada sang putra.

"Dimana tata karma mu, tidak bisakah mengetuk pintu dulu sebelum masuk?!"

Jaehyuk mengedikkan bahunya acuh lalu duduk di sofa yang ada diruangan itu. Jung Haein yang melihat reaksi putranya hanya bisa menghela nafas seraya menggelengkan kepalanya pelan. Setelahnya dia menyusul duduk di depan Jaehyuk. Tanpa banyak bicara Jung Haein memberikan amplop coklat untuk Jaehyuk.

Dahi Jaehyuk mengerut saat melihat beberapa lembar foto seorang gadis dari dalam amplop.

"Eyy ayah tak berniat untuk menjodohkan ku dengan gadis ini kan?" Celetuk Jaehyuk seraya meletakkan foto yang dilihatnya diatas meja.

"Kau pikir ayah punya waktu untuk hal semacam itu?"

"Lalu untuk apa ayah memberiku foto—"

"Black mission." Haein memotong ucapan Jaehyuk.

"Sudah cukup ayah memberimu istirahat selama hampir tiga tahun ini. Sekarang lakukan tugasmu sebagai anggota Red Scorpion."

Red Scorpion adalah nama sebuah organisasi rahasia yang sengaja Jung Haein bentuk beberapa tahun silam, dimana tujuan awal dibentuknya Red Scorpion adalah untuk balas dendam. Tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah anggota Red Scorpion karena Jung Haein sangat menjaga organisasi yang dibentuknya. Bahkan anggota Red Scorpon hanya akan berkumpul jika Jung Haein memanggil mereka, selebihnya mereka akan fokus pada pekerjaan mereka masing-masing.

The Guardian || Jaesahi GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang