14

276 31 2
                                    

Aku up lagi karena hari ini Jjaejjae ulang tahun hihihi .....

.

.

.







Dibawah selimut yang tebal Jaehyuk menggeliat dalam tidurnya, lengan kekarnya terulur meraba tempat sebelahnya. Manik singanya mengerjap kala tak mendapati Asahi ada disampingnya.

Jaehyuk mendudukan dirinya, tersenyum kecil melihat betapa berantakan kamarnya setelah pergumulannya dengan Asahi semalam. Pakaian mereka berceceran dilantai. Bahkan satu bantal masih tergeletak dilantai.

Dari arah kamar mandi, sayup-sayup terdengar suara gemericik air. Ah, ternyata Asahi sedang mandi, begitulah pikir Jaehyuk.

Jaehyuk yang masih naked menyibak selimut dan mengambil celananya yang ada dilantai dan memakainya kembali.

"Hujan." Gumam Jaehyuk setelah membuka tirai dan melihat diluar sedang hujan.

Hembusan angin pagi langsung menerpanya saat jendela dibuka. Untuk beberapa saat pemuda Jung itu berdiri menatap jatuhnya bulir-bulir air dari langit seraya menghirup segarnya udara pagi.

Seketika terlintas wajah seseorang dikepalanya. Seseorang yang dulu sangat dicintainya. Masih tercetak jelas dikepalanya senyum bahagia seorang gadis saat melihat hujan turun. Sosok seorang gadis yang begitu menyukai aroma hujan saat angin bertiup.

'Oppa tau, bau hujan bisa mengingatkan kita pada masa lalu.'

Jaehyuk tersenyum getir, saat satu kalimat itu teringang dikepalanya. Kalimat yang dulu tidak dipercayainnya.

"Kau benar, bau hujan bisa mengingatkan kita pada masa lalu. Dan sekarang aku mengingat mu. Semoga kau bahagia disana." Monolog Jaehyuk seraya menatap langit pagi yang tampak kelabu.

Karena terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri, Jaehyuk sampai tidak sadar kalau Asahi sudah keluar dari kamar mandi.

Asahi yang hanya menggunakan bathrobe menghampiri Jaehyuk yang berdiri memunggunginya. Lengan rampingnya terulur melingkar diperut Jaehyuk yang mana itu membuat kekasih tampannya sedikit berjengit terkejut.

"Kenapa pagi-pagi sudah melamun?" Tanya Asahi lembut.

"Eoh tidak, aku hanya sedang melihat hujan saja." Jaehyuk tersenyum seraya mengusap punggung tangan Asahi yang melingkar diperut sixpacknya.

"Kau suka hujan?"

Jaehyuk melepas lengan Asahi dari pinggangnya lalu memutar badannya agar bisa berhadapan dengan sang kekasih.

"Tidak. Aku lebih menyukaimu." Jawab Jaehyuk seraya menggesekkan hidungnya dengan hidung Asahi.

"Ish gombal." Dengus Asahi seraya mencubit perut berotot Jaehyuk.

Yang dicubit hanya tertawa kecil menarik Asahi masuk kedalam pelukannya. Menyembunyikan wajahnya diperpotongan leher Asahi.

"Kau wangi sekali."

"Ya kan aku baru selesai mandi." Asahi mengusap surai hitam lebat Jaehyuk penuh sayang. "Mandilah, aku sudah siapkan air panas untuk mu."

"Apa hari ini kau ada jadwal kerja?"

"Tidak ada, hari ini aku libur."

Jaehyuk sedikit merenggangkan pelukannya, "baguslah, mumpung sedang hujan jadi kita bisa cuddle seharian."

The Guardian || Jaesahi GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang