Jangan lupa tinggalkan jejak kalian eonniedeul.....
......
"Bisakah kita beristirahat sebentar, tubuhku rasanya kaku sekali." Yedam berdiri dari duduknya kemudian meregangkan tubuhnya.
"Oppa, aku ingin membuat kopi, kau mau juga?" Tawar Yedam yang dibalas anggukan kepala oleh Junkyu.
Ya, sejak semalam Yedam dan Junkyu berkutat didepan layar komputer untuk mencari seseorang.
Yedam masuk kedalam pantry dan membuat dua cangkir kopi. Keduanya pun duduk disofa tak jauh dari meja kerja Yedam.
"Aku masih tidak percaya dia berhasil kabur dan kembali ke Korea." Ucap Yedam seraya menyandarkan punggungnya di sofa.
Junkyu menghembuskan nafasnya pelan sebelum menjawab ucapan Yedam.
"Itu karena aku terlalu meremehkan gadis itu. Harusnya aku tidak membiarkannya keluar rumah. Tapi aku juga tidak tega melihatnya menangis dan melamun sepanjang hari." Junkyu mengusak wajahnya sebelum melanjutkan ucapannya.
"Apa yang harus aku lakukan Damie-ya, ayah hanya memberiku waktu satu minggu untuk menemukannya lagi, jika tidak ayah akan mengirim Junghwan pergi jauh." Lanjutnya.
"Tenanglah oppa, kita pasti bisa menemukannya kurang dari seminggu." Yedam mengusap lengan Junkyu mencoba menenangkan pemuda Jung itu.
"Aku tidak tau akan seperti apa jadinya kalau gadis itu menemui Jaehyuk."
"Eyy itu tidak akan terjadi oppa, dia tidak mungkin mengingkari surat perjanjiannya dengan kita. Kau lupa kalau nyawanya sebagai taruhannya."
"Kau benar, tapi kalau Jaehyuk yang menemukannya lebih dulu, bukan kah itu lain cerita."
"Ahjussi sudah membuat Jae oppa sibuk dengan Asahi eonni sekarang, jadi kecil kemungkinan Jae oppa bisa menemukannya."
"Hah semoga saja." Junkyu menghela nafasnya lalu melirik Yedam sekilas.
"Jujur saja selama ini aku merasa bersalah pada adikku sendiri karena sudah membohonginya. Saat Jaehyuk depresi aku sangat ingin memberi taunya kalau sebenarnya tunangannya itu masih hidup tapi Jihoon terus melarangku."
"Aku juga sama sepertimu oppa, tapi ini semua perintah ahjussi, kita tidak bisa membantahnya." Timpal Yedam
"Ah benar, Hwanie juga masih mengira kalau gadis itu sudah meninggalkan?"
"Tentu saja, dia masih tidak tau yang sebenarnya terjadi oppa. Dan jangan sampai dia tau. Bisa jadi masalah besar kalau dia tahu."
"Kau benar, memberitahunya sama saja dengan memberi tahu Jaehyuk. Haruskah kita melanjutkan pencarian kita?" Yedam mengangguk.
Keduanya kembali kedepan layar komputer, ruangan yang minim pencahayaan itu kembali hening. Hanya terdengan bunyi tools keyboard dan mouse saja.
"Ough shit." Seru Yedam membuat Junkyu refleks menoleh kearahnya.
"Wae? Kau menemukan sesuatu?"
Kepala gadis itu mengangguk pelan, "eoh sekarang aku tahu bagaimana dia bisa sampai Korea. Lihat ini oppa, ternyata dia datang dari Shanghai dan mendarat di bandara Gimpo bukan Incheon. Dan lebih parahnya lagi, dia mengubah identitasnya menjadi Jeniffer Kim."
Junkyu mendengar penjelasan Yedam pun menghela nafasnya gusar lalu memijat pangkal hidungnya.
"Jadi karena itu dia bisa lolos dari penjagaan ketat kita. Tapi siapa yang sudah membantunya membuat identitas baru?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Guardian || Jaesahi GS
FanfictionNo Description .... kepo baca aja Gender Switch area, jangan sampai salah lapak