07

480 35 3
                                    

Jaehyuk merebahkan tubuh ramping Asahi diatas ranjang. Tidak lupa, Jaehyuk juga melepas strap heels yang dikenakan Asahi lalu menyelimutinya.

Tadi sewaktu Jaehyuk akan pergi dari villa, dia melihat Asahi dan teman-temannya minum terlalu banyak. Dia langsung memutuskan untuk tinggal dan memantau Asahi. Hingga pada akhirnya Asahi mabuk berat dan tertidur.

Jaehyuk duduk ditepi ranjang mengamati wajah damai Asahi yang tengah tertidur. Kedua pipinya tampak merah merona kontras dengan kulitnya yang putih.

Bulu mata yang lentik, hidung kecil yang mancung, dan bibir tipis ranum melengkapi keindahan wajah Asahi. Ah sungguh pemandangan yang indah untuk Jaehyuk.

"Apa kau selalu secantik ini." Gumam Jaehyuk dan tanpa sadar ibu jarinya sudah mengusap lembut bibir Asahi.

Entah mendapat bisikan dari mana hingga Jaehyuk memajukan wajahnya mendekat kewajah Asahi. Maniknya ia pejamkan saat bibirnya hampir menyentuh bibir tipis Asahi.

Tidak.

Jaehyuk tidak boleh melakukannya. Dia langsung menyadarkan dirinya. Membuka kembali matanya dan menjauhkan wajahnya.

'Jaehyuk bodoh, jangan jadi pria brengsek.' Batinnya.

Tak ingin sesuatu yang buruk terjadi, Jaehyuk memutuskan meninggalkan Asahi. Namun saat Jaehyuk akan beranjak dari duduknya, dia merasakan genggaman pada tangannya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Asahi.

Jaehyuk yang terkejut karena tak menyangka Asahi akan bangun pun hanya bisa terdiam memperhatikan Asahi yang sudah merubah posisinya menjadi duduk.

"Kevin oppa bogosipeoyo~." Ucap Asahi dengan mengulas sebuah senyum dibibirnya. Asahi pun langsung memeluk tubuh tegap Jaehyuk. Lengan Jaehyuk terangkat untuk membalas pelukan Asahi.

Asahi sedikit melonggarkan pelukannya, menatap sayu Jaehyuk dengan satu tangannya mengusap lembut pipi Jaehyuk lalu mengecup bibir penuh pemuda tampan didepannya.

Kecupan Asahi perlahan berubah menjadi lumatan. Merasa ciumannya tak terbalas Asahi melepas tautannya.

"Oppa sirheo?" Ucapnya manja dengan bibir yang dibuat mengerucut.

Shit.

Kenapa saat mabuk Asahi menjadi binal begini. Bahkan sengaja memanggil Jaehyuk dengan sebutan oppa dan lihatlah penampilannya ini, dia benar-benar menggoda keimanan Jaehyuk. Ah ibarat seekor kuncing yang diberi ikan, pastinya tidak akan menolak bukan? Begitu halnya dengan Jaehyuk sekarang.

Jaehyuk menarik tengkuk leher Asahi menempelkan bibir mereka. Mengecup lembut benda kenyal ranum milik Asahi. Manik hazel Asahi menutup berbarengan dengan kedua tangannya yang mengalung indah dileher Jaehyuk.

Lumatan lembut perlahan berubah menjadi ciuman yang dalam dan semakin dalam. Jaehyuk menggigit bibir Asahi hingga gadis itu melenguh kecil.

Jaehyuk membawa Asahi untuk duduk dipangkuannya tanpa melepas pangutan mereka. Tangan besar Jaehyuk meremas pinggang ramping Asahi hingga tubuh gadis itu sedikit menggelinjang.

Ciuman mereka makin lama makin dalam dan menuntut. Asahi membuka mulutnya hingga lidah Jaehyuk bisa menelusup masuk kedalam mulut hangat Asahi.

"Eeungghh....." Sekali lagi Asahi melenguh yang membuat Jaehyuk semakin memperdalam ciumannya.

Asahi memukul bahu Jaehyuk kala merasakan pasokan oksigennya menipis. Jaehyuk yang paham itu melepas tautannya. Diusapnya benang saliva yang menetes didagu Asahi.

Manik keduanya kembali bertemu. Dengan nafas yang masih terengah-engah Asahi tersenyum seraya mengusap lembut rahang Jaehyuk.

"Kevin, aku mencintaimu. Sangat mencintaimu." Bisik Asahi tepat didepan bibir Jaehyuk lalu Asahi mencuri satu kecupan dibibir penuh Jaehyuk.

The Guardian || Jaesahi GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang