10

362 32 0
                                    

Hahaa astaga tololnya mau gw save tp malah kepencet publish 😝 mau gak mau beresin draf trus publish deh



.
.
.
.



Asahi tersenyum lebar kala melihat Jaehyuk yang berdiri bersandar di samping mobilnya, kaca mata hitam bertengger indah menghias wajahnya. Satu tangannya memegang buket bunga dan satu tangannya lagi masuk kedalam saku celannya.

Gadis cantik itu langsung berlari dan menubrukkan badan rampingnya memeluk erat tubuh tegap Jaehyuk. Asahi sungguh tidak menyangka kalau pujaan hatinya benar-benar datang untuk menjemputnya di lokasi shooting.

Jaehyuk membalas pelukan Asahi, mengusap sayang punggung gadis itu, "sepertinya ada yang merindukanku." goda Jaehyuk.

"Aku tidak." Elak Asahi lalu melepas pelukannya.

"Bunga cantik untuk orang yang cantik." Jaehyuk memberikan buket bungan yang sedari tadi dibawanya.

"Ish gombal." Sahut Asahi mencubit pelan perut Jaehyuk dengan wajahnya yang merona.

Jaehyuk terkekeh melihat tingkah Asahi yang begitu menggemaskan, "sudah siap untuk bersenang-senang denganku hari ini?"

"Huh...??" Bingung Asahi.

Jaehyuk tersenyum lembut menatap Asahi yang tampak bingung, "hari ini aku akan menebus kesalahanku karena tempo hari aku membatalkan janji makan malam kita."

Jadi saat insiden Asahi yang hampir diculik, Jaehyuk membawa gadis berlesung pipi itu ke rumah sakit dan setelahnya dia mengirim pesan pada Asahi kalau dirinya membatalkan acara makan malam mereka karena harus pergi ke Busan.

"Baiklah, aku siap." Sahut Asahi dengan antusis. "Tapi kita mau pergi kemana?"

"Rahasia." Bisik Jaehyuk lalu membuka pintu mobil untuk Asahi.


.

.

.


Mobil porsche hitam Jaehyuk berbelok masuk kesalah satu taman hiburan yang terkenal di Korea. Dahi Asahi mengernyit heran melihat sekeliling yang tampak sepi.

Aneh.

Bukankah seharusnya taman hiburan itu ramai dan penuh dengan orang, tapi ini malah sebaliknnya.

Jaehyuk melepas seatbeltnya dan melirik Asahi yang masih tampak terdiam dengan melihat sekitar.

"Kau tidak mau turun?" Ucap Jaehyuk yang menyadarkan Asahi.

"Kevin ini masih jam operasionsl tapi kenapa disini sepi sekali?"

Pemuda tampan itu tersenyum menatap Asahi, "aku sengaja menyewa tempat ini hanya untuk kita."

Seketika manik hazel Asahi membulat, pukulan kecil dia berikan untuk Jaehyuk, "Kevin kau berlebihan sekali. Kau tidak perlu sampai menyewa tempat ini."

"Gwaenchanha, aku hanya ingin kau merasa nyaman, kau juga tak perlu menyembunyikan dirimu saat di keramaian."

Asahi menghela nafasnya, menatap Jaehyuk dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Terimakasih Kevin, kau sangat pengertian. Aku sangat menghargai usahamu ini, tapi sungguh ini terlalu berlebihan. Jangan menghamburkan uang mu hanya untuk kenyamanan ku. Pasti sangat mahal menyewa tempat ini."

The Guardian || Jaesahi GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang