||peluk aja

114 23 1
                                    

Sebenarnya Minho menunggu respon Jisung karena tadi dia manggil tupai itu dengan sebutan princess. Minho kira Jisung bakal marah, ternyata gak dan dia malah langsung naik.

Dan karena gak mau mereka diem-dieman, akhirnya dia buka suara lagi.

"Jadi, langsung balik atau mau jalan dulu?!" tanya Minho dengan intonasi yang sengaja dikeraskan.

Tapi karena memang kondisi jalanan yang ramai Jisung jadi gak bisa dengar dengan jelas pertanyaan Minho. Jadi dengan terpaksa dia harus rela memajukan tubuh dan lebih berdempetan dengan Minho.

"Gak kedengaran, lo ngomong apa barusan?!" teriak Jisung kencang.

"MAU LANGSUNG BALIK ATAU JALAN DULU?!" ulang Minho dengan intonasi yang sangat keras.

"YA NGGA USAH TERIAK JUGA ANJING! KUPING GUE SAKIT!"Jisung juga malah ikut-ikutan meledak.

"LO JUGA TERIAK JISUNG!!!!!"

Oke, kayaknya semua atensi pengendara sekarang terpusat pada mereka berdua. Mereka sama sekali gak peduli.

Minho tertawa keras karena Jisung gak lagi niat buat membalas teriakannya.

"Apaan sih, ngga jelas!"

Bahunya dipukul pelan, membuat tawanya makin lebar. Minho gak ngerti lagi, ternyata bahagia itu sesederhana ini. Cukup mendengar suara Jisung yang jengkel sudah bisa melukis senyum lebar dimukanya.

"Jadi langsung balik atau jalan dulu Ji?" Minho bertanya lagi, dengan suara yang kembali normal karena kondisi jalanan juga gak seramai tadi.

Ini ceritanya mereka cuma muter-muter di lingkungan kampus, Minho kan belum tau mereka mau kemana.

Jisung diam sebentar, berusaha mengingat-ingat dia ada jadwal apa saja sebelum ke apotek.

"Pengennya sih langsung balik, tapi kalo lo pengen jalan dulu ya gapapa. Kan lo yang bawa motor." jawab Jisung pada akhirnya.

Minho mengangguk kecil, tau harus kemana sekarang. Motornya dibelokkan ke jalanan besar, berniat membawa Jisung jalan-jalan ke kafe yang jadi tempat pertama mereka bertemu.

"Kafe dulu bentar ya, bosen di apart." tawar Minho.

"Ok"

Setelah itu hening kembali menyelimuti. Jisung sibuk dengan pengait helmnya—salah, sekarang dia pakai helm punya Felix yang seenaknya diambil Minho dari motor Changbin—yang tersangkut.

Drrrt Drrrt..

Ponsel dikantong celana Minho terus bergetar, memaksa pemiliknya untuk menepi dan melihat siapa yang menelepon.

Minho berdecak pelan, kenapa sih ada aja yang ganggu perjalanannya. Jisung yang gak tau apa-apa cuma bisa bengong saat Minho menepikan motornya.

"Bentar Ji, ada yang nelpon." ucapnya pelan.

Jisung mengangguk saja, dia kan cuma numpang.

Helm full face nya dilepas, rambut disugar kebelakang dengan tangan kiri sedang yang kanan merogoh kantong celana jeans-nya.

Mama😈 is calling....

Ah ternyata mamanya.

"Ya kenapa ma?" tanya Minho hati-hati dengan ponsel ditelinga

Sayup-sayup terdengar suara diseberang membalas pertanyaannya, karena speaker yang memang gak diaktifkan.

'Kemarin mama titipin flashdisk ke kamu kan? bisa anterin ke kantor ngga? mama ada meeting bentar lagi nih..'

Minho diam sebentar, "Masa' sih ma? bentar Minho liat dulu di tas."

Dengan agak kesusahan Minho mengaduk-aduk tasnya, mencari benda yang dimaksud sang mama.

'Mama titip ke kamu loh..ada ngga?' tanya mamanya lagi dengan nada berharap.

"Oh iya, ada kok ma. Minho ke sana sekarang."

'Oke, maaf ya nak mama jadi ngerepotin kamu..'

"Ngga kok ma, santai aja." Minho tersenyum tipis.

Setelah itu sambungan telpon terputus buat Minho geleng-geleng kepala. Hhh mamanya ada-ada aja, kenapa juga file penting malah dititip ke Minho yang jarang pulang?

Minho menoleh kebelakang, memandang bersalah kearah Jisung. Karena mamanya mereka harus menunda acara jalan-jalan—juga menunda waktu pulang Jisung.

"Sorry Ji—"

"Ngga masalah, ayo cepetan. Panas loh ini.." potong Jisung dengan senyum kikuk.

Minho balas tersenyum, menepuk kepala Jisung yang masih memakai helm dua kali, kemudian berbalik lagi kedepan memasang helmnya dan menghidupkan mesin motornya.

Jisung melotot lucu, agak kaget dengan aksi Minho yang seenak jidat pat-pat kepalanya. Jadinya Jisung kelihatan kayak anjing. ck dasar!

Minho menjalankan motornya, tapi gak lama kemudian menambah kecepatan motornya secara tiba-tiba, membuat Jisung memekik tertahan dan refleks meremat pinggang kokoh cowok didepannya.

"MINHO GUE BELOM MAU MATI!!" teriaknya sambil tenggelamkan mukanya dipunggung tegap Minho.

Minho menarik ujung bibirnya membentuk senyum miring. Tanpa mengurangi kecepatan motornya sama sekali, sebelah tangannya menarik tangan Jisung yang mencengkram kuat pinggangnya jadi melingkari perutnya.

"Peluk aja, ngga bakal jatoh kok." balasnya santai.

'Bajing!' umpat Jisung pelan

Mulutnya mengumpat tapi Jisung sama sekali gak melonggarkan pelukannya, malah semakin erat. Heh! enak aja dilepas, dia belom mau mati ya mohon maap.

Terus begitu, posisi mereka masih sama sampai saat kecepatan motor Minho berkurang dan akhirnya berhenti di depan gedung kantor pengadilan tempat mamanya bertugas.

Jisung masih tetap menenggelamkan mukanya dipunggung Minho, belum sadar kalau motor yang dinaikinya sudah berhenti. Pelan-pelan Minho melepas helmnya, mengusak rambutnya dengan senyum masih terpasang apik di bibirnya.

"Ji, enak ya meluk gue?" goda Minho sambil tepuk pelan punggung tangan Jisung.

"O-oh, dah nyampe?" tanya Jisung gugup.

Tangannya yang dari tadi melingkari perut Minho segera ditarik, ganti bertumpu di bahu tegapnya, berpegangan karena sadel motor Minho yang memang tinggi buat dia kesusahan turun.

Setelah kakinya benar-benar menapak di atas tanah, barulah Jisung bisa bernafas lega. Berdehem kecil sambil melepas helmnya dan menaruh benda itu diatas sadel.

"Ji, belom dijawab loh" kepalanya dimiringkan sedikit, berusaha lihat ekspresi Jisung yang gak mau menatap kearahnya.

"Apaan??" satu alis Jisung terangkat bingung.

"Enak ngga meluk gue?"

"ngga enak! badan lo gede gue pegel!" balas Jisung jutek.

Minho tertawa geli, turun dari motor besarnya dan berdiri di depan Jisung sambil mencondongkan badannya.
Jisung melotot, mundur dua langkah menjauhi Minho sambil berdesis sinis.

Dengan senyum tipis di mukanya Minho mengacak-acak rambut Jisung.

"Cantik"

Blush!

Habis sudah, pipi Jisung memerah pekat tanpa bisa ditahan.

130722
010922

Hi September 🙃

Me after meet Abang 🤗😘

Single?💟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang