"Jadi?"
Minho mendongak setengah gak niat kearah mamanya, menghela nafas panjang karena tau mamanya bakal bawa topik obrolan yang berat malam ini.
Minho benar-benar gak mood sekarang, bukan cuma sekarang, tapi memang moodnya jadi berantakan sejak terakhir kali ketemu Jisung.
Mamanya mengambil posisi duduk di sampingnya, mengisi ruang kosong sofa ruang tamu itu.
"Yang Minggu lalu tuh beneran bukan pacar kamu ya?" tanyanya dengan sebelah tangan menepuk paha anak tunggalnya.
Minho menghela nafas pelan, sama sekali gak bisa memasang senyum kali ini. Padahal biasanya kalau waktu senggang begini, Minho akan bermanja dan bercanda dengan mamanya. Membawa berbagai topik ringan yang semakin membuat hubungan ibu-anak itu semakin erat dan hangat.
"Kan Minho udah bilang ma.. Jisung cuma temen, ngga lebih." jawabnya dengan helaan nafas lelah.
"Masa sih? kayaknya lebih deh, mama ngga pernah liat kamu deket sama anak angkatan lain soalnya.. ya kecuali Chan."
Telapak tangan kanan itu memainkan daun
telinga Minho dengan lembut, kebiasaan melimpahkan afeksi lebih buat anak tunggalnya.Gak peduli kalau sekarang Minho sudah sebesar ini, bahkan nanti kalau Minho sudah menikah, dia tetap mau memanjakan anaknya bagai bayi.
Sebenarnya dia gak mau anak tunggalnya ini cepat-cepat tumbuh besar dan punya kekasih, yang mana pasti mengurangi waktunya bersama keluarga.
"Ma..Jisung tuh beneran bukan apa-apanya Minho, dia adek tingkat Minho yang kebetulan keabisan bensin jadi Minho kasih tumpangan." jelas Minho dengan senyum lelah.
Mamanya terlalu memaksakan ekspetasi, terlalu berharap Jisung punya hubungan lebih dengannya. Padahal Minho sendiri hampir mati mengingat dia sudah ditolak dua kali.
Iya, Minho sudah sadar dan dia juga sudah mengakui kalau dia memang mencintai sosok manis Jisung. Tapi ya bagaimana lagi, Jisung memang gak mau menjalin hubungan lebih dengan dia.
"Lagi bahas apa nih? Papa join donk..."
Si kepala keluarga mengambil posisi duduk didepan keduanya, menatap bergantian sang istri dan anak tunggalnya.
"Ngomongin anu loh pa.. itu si Minho udah punya gandengan ngga bilang-bilang sama kita."
Minho melotot kearah mamanya, gak terima dengan apa yang mamanya katakan. Papanya jadi salah paham kalau begini.
"Wih.. kenalin donk bos!" alis papanya dinaik-turunkan main-main.
Minho menghela nafas panjang, lelah dengan kedua orangtuanya. Topik yang biasanya jadi penyemangat, kini jadi topik yang benar-benar sensitif ditelinganya.
"Itu bukan sapa-sapanya Minho. Permisi, Minho tidur duluan." pamitnya dengan senyum tipis yang kelihatan dipaksakan diakhir kalimat.
Dia berdiri dan melangkah pergi tanpa mendengar balasan dari papa mamanya. Tapi ditengah perjalanan sebelum tangannya berhasil menggapai pembatas tangga, Minho berhenti dan berbalik.
"Besok sampe dua minggu kedepan Minho sibuk di kampus, jadi ngga bisa pulang. Maaf harus ninggalin mama sendiri dirumah, ada banyak tugas. Selamat malam."
Dan setelah kalimatnya selesai, Minho langsung balik badan dan melangkah menuju kamarnya.
Meninggalkan kedua orangtuanya yang saling tatap dengan senyum geli. Baru kali ini Minho kelihatan badmood karena topik yang harusnya terbilang santai karena memang sering mereka bicarakan.
Kalau begini, kan jadi semakin kelihatan kalau Minho memang ada rasa lebih buat Jisung. Mereka senang, seenggaknya hidup Minho gak datar-datar saja. Minho bisa memikirkan masalah lain selain tugas-tugas kuliahnya. Entah nanti kisah cintanya berakhir dengan baik atau gak, itu semua bagian dari proses.
Supaya Minho siap memperjuangkan pengisi hatinya, berjuang merebut hati Jisung.
"Padahal papa punya niat mau jodohin Minho.." celetuk papanya.
Sang istri yang duduk didepannya mendengus, gak setuju dengan perkataan suaminya. Baginya pilihan Minho itu nomor satu, gak boleh diganggu. Karena nantinya yang akan menjalani Minho sendiri, mereka cuma sekedar memberi saran kalau diminta, gak boleh terlalu mencampuri urusan sang anak terlalu jauh.
"Eh, papa lupa! Mama udah pernah liat gandengannya Minho?" alisnya terangkat menatap penasaran sang istri.
"Udah donk pa~ Sumpah cantik banget!! Manis! tapi agak shy-shy gemesh...AAA pokoknya tipe mantu idaman mama...." cerita sang istri heboh.
"Cewek or cowok?" tanya suaminya hati-hati.
Sang istri langsung terdiam, takut-takut kalau suaminya gak setuju dengan hubungan Minho dan Jisung. Kalau untuk dia pribadi, Minho menjalin hubungan dengan perempuan atau laki-laki itu gak jadi masalah. Yang penting Minho nyaman dengan pasangannya.
Melihat istrinya diam cukup lama, kepala keluarga itu mengangguk pelan. Sudah tau jawaban apa yang ditahan oleh istrinya.
"Cewek ya?" tebaknya.
Wanita cantik yang menjadi pasangan hidupnya selama ini menghela nafas panjang, sebelum akhirnya menanggapi pertanyaannya.
"Hh cowok pa. Mama harap papa restuin hubungan mereka." tuturnya lembut.
Tatap suaminya dengan tatapan memohon. Kelanjutan hubungan anaknya akan bergantung pada restu mereka.
"Ya.. papa pengen liat dulu calon menantu kita, sesuai kriteria ngga.."
Balas sang suami diikuti senyum miring
Sebenarnya dia sendiri cukup penasaran bagaimana rupa lelaki manis yang membuat anak tunggalnya merasa nyaman. Baginya sendiri, dengan siapapun Minho menjalin hubungan, entah itu laki-laki ataupun perempuan dia akan mendukung sepenuhnya.
Yang terpenting Minho merasa nyaman dengan pasangannya, mereka gak bisa terlalu ikut campur urusan sang anak walaupun nanti gak berjalan dengan baik
Itu pilihan Minho, dia sendiri yang akan menjalani, mereka cuma bisa berharap anaknya gak salah pilih... Bagaimana pun ini kali pertama kalinya buat Minho .
'Dengan siapapun itu, kita cuma bisa berharap semuanya berjalan lancar..Ngga kerasa kamu udah segede ini nak..'
Kalimat yang tidak bisa diucapkan, tapi mereka sama-sama tahu. Bincang malam itu ditutup dengan senyum tipis penuh arti dari kedua orang tua Minho.
Mereka akan menyerahkan semua keputusan kepada sang anak, mau melihat sampai dimana perjuangan Minho untuk mendapatkan Jisung.
Papa sama Mama cuma bisa doain yang terbaik buat kamu.. semoga semuanya sesuai keinginan kamu..
150822
071022STREAMING STAY!!!!❤️❤️
POKOKNYA LUV BANYAK² BUAT 8 BUJANG NYASAR💞💞🌈
KAMU SEDANG MEMBACA
Single?💟
Fiksi Penggemar"Ya.. Karna lebih bebas aja gitu, ngga ada yang ngatur-ngatur ngga ada yang ngelarang-larang pokoknya semua bisa sesuka gw" begitu jawaban Jisung kalo ditanya kenapa sampe sekarang belom punya pacar. Banyak yang heran sih. Secara Jisung tuh udah imu...