|| Anywhere...everywhere

103 18 6
                                    

Sudah berapa hari Minho menghabiskan waktu dengan ditemani setumpuk tugas. Keadaan itu yang membuatnya dan teman segengnya gak bisa gak bisa kumpul-kumpul dengan anggota yang lengkap.

Bukan cuma Minho sih yang sibuk, tiga temannya juga sama sibuknya. Hyunjin yang masih se-fakultas aja jarang ketemu, apalagi dengan Chan dan Changbin.

"Oy! sorry lama, tadi kejar-kejaran dulu sama dosen..."

Dan sekarang adalah kesempatannya, yah~ walaupun lagi-lagi dengan anggota yang gak lengkap. Tapi seenggaknya bisa sedikit mengobati 'hangover' dari tugas-tugas kuliah.

"Yoi santai~ gue juga baru nyampe."

Minho mengangkat kepalan tangannya, beradu tos dengan Hyunjin.

Hyunjin duduk didepan Minho, mendesah lega karena akhirnya punggung yang terasa pegal luar biasa itu bisa bersandar santai.

Sebungkus rokok dilempar ke atas meja, hampir mengenai tangan Minho, buat cowok hidung bangir itu mendengus pelan

"Makin lengket nih gue liat-liat..kek perangko aja...Gimana confess nya?" tanya Hyunjin dengan senyum jahil

tangannya mengapit sebatang rokok yang sudah dibakar.

"Confess apanya? Dia nolongin gue doank, jadi gue traktir makan deh didepan."

Minho ikut menarik sebatang rokok punya Hyunjin dan mengapit dengan bibirnya. Kepalanya dimiringkan kearah Hyunjin, membakar rokoknya dengan rokok Hyunjin yang sudah menyala.

Hyunjin memutar matanya malas. Tapi gak ada niatan berkomentar.

terus diam menikmati batang nikotin ditangannya sampai saat Minho tiba-tiba menyeletuk.

"Gue mau ketemu bunda..."

"sejak kapan lo punya bun-"

"Bundanya Jisung."

Ukhuk!

••

Kepalanya mendongak, hembusan nafas panjang terdengar setelahnya. Kejadian beberapa hari yang lalu kembali terngiang.

Setelah adegan hujan-hujanan sepulang dari kafe, tentu Jisung masih tau diri mengijinkan Minho ikut masuk ke unit apartemennya, minjamin baju hangat plus menyiapkan makan malam.

"Huhhh..."

Minho senang? jangan ditanya.
Jisung cukup perhatian, apartemennya nyaman kayak rumah sendiri sampai-sampai dia hampir ketiduran.

Karena selama ini rasa penasarannya sudah gak bisa ditahan, akhirnya Minho memutuskan bertanya. Bertanya kenapa sampai sekarang Jisung gak berniat membangun hubungan asmara.

Jisung awalnya agak kaget, sampai akhirnya dia tersenyum tipis, memilih jujur kalau sebelumnya pernah punya hubungan serius dengan seseorang. Berhasil buat Minho menelan ludah kasar.

"Tapi sekarang pengen sendiri aja...Ya~ biar bebas aja gitu, ngga ada yang ngatur-ngatur, ngga ada yang ngelarang-larang, semua bisa sesuka gue."

Dan Minho menimpalinya dengan candaan-serius.

"Kalo ngga pake ngatur-ngatur plus ngelarang-larang, mau ngga jadi pacar gue?"

Jisung tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya. Tapi raut wajahnya terlihat hampa.

"Astaga kak~ Lo ngga capek apa gue tolak mulu??"

Single?💟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang