||Minho with his feeling

239 34 2
                                    

Hari ini udara terasa panas, berbeda dari berapa hari belakangan yang justru lebih gelap dan dingin. Jisung dengan setelan santainya melangkah memasuki area kampus. Ini masih pagi, tapi rasa panasnya kayak matahari benar-benar diatas kepala. Jisung sampai berniat bawa kipas angin atau bahkan AC kemana saja.

"Ya ampun.. ini udah kek ada di padang pasir tau ngga?! Panas banget woy!!" keluhnya sambil mengipasi wajah dengan tangan mungilnya.

Mukanya memerah karena kepanasan. Tangannya meraih botol mineral yang memang biasanya selalu dia bawa ke kampus. Buru-buru Jisung buka tutupnya dan langsung saja menegak isinya sampai sisa setengah.

"Hahh.. hhh.. Ukhuk huhh.. Demi apa seger bener." tangan ramping itu menghapus beberapa tetes air di dagunya.

Dengan cepat langkahnya dibawa menuju kantin fakultas kedokteran, fakultasnya. Tadi dia terlambat bangun, jadi gak sempat memasak sarapan. Beberapa stand makanan terlihat dipenuhi antrian panjang.

Jisung terlalu malas menunggu antrian, jadi dengan terpaksa dia memesan roti panggang yang sebenarnya gak bisa bikin dia kenyang. Yah.. seenggaknya bisa untuk ganjal perut sampai kelasnya habis.

Setelah dapat apa yang dia mau, Jisung mencari meja dekat jendela. Alasannya simpel, gak banyak yang bakal perhatiin dia, plus udaranya segar.

Tapi semua gak semulus pikirannya. Karena pada dasarnya Jisung memang dikenal oleh banyak mahasiswa, apalagi ukuran fakultas kedokteran. Hampir semua kenal dengan Jisung. Maklumlah, dia salah satu mahasiswa pinter, ramah, cantik lagi. Gak heran banyak yang mau temenan sama dia.

Gak jauh dari tempatnya duduk, ada segerombol mahasiswa fakultas hukum dan teknik yang diam-diam memperhatikan dirinya.
Cowok-cowok fakultas hukum dan teknik yang udah terkenal sama parasnya yang Ugh.. ganteng itu sontak aja jadi pusat perhatian. Kayaknya mereka memang niat makan dikantin fakultas kedokteran, mungkin karena fansnya gak sebanyak dikantin fakultas sendiri.

"Loh? Astaga.. jadi dia ngampus disini juga?" gumam salah seorang dari mereka berempat.

Matanya sukses terpaku pada satu titik, cowok tupai manis yang berapa hari lalu sempat duduk berhadapan dengan dia. Cowok tupai yang lagi-lagi sibuk dengan aktivitasnya sendiri, abai dengan lingkungan.

"Bengong mulu lo, kenapa Ho?" tanya temannya-anak teknik dengan tubuh paling pendek.

Kedua temannya ikut menatap Minho dengan tatapan tanya. Mereka bahkan sampai berhenti makan. Minho yang ditatap begitu lantas menarik nafas dalam-dalam.

"Ngga papa, kepikiran doank sama nyokap dirumah." jawabnya asal dengan pandangan masih terkunci pada sosok manis Jisung. Ice Americano miliknya disesap untuk redakan haus dilehernya. Dalam hati tertawa karena berhasil membohongi temannya

Ketiga temannya mengangguk kecil mendengar jawaban itu. Minho memang sedekat itu sih dengan mamanya, jadi menurut mereka gak aneh kalau di kampus pun Minho kepikiran mamanya.

Tapi Hyunjin-anak Fakultas hukum yang dikenal dengan bibirnya yang kelebihan volume-menyadari sesuatu. Tatapan Minho!

' Ah.. jadi si Minho ngeliatin Jisung?' batinnya.

Tidak lama, sosok manis yang jadi objek tatapan Minho bangkit dari duduknya. Dengan tatapan terarah pada ponsel, dia berjalan meninggalkan kantin. Entah kenapa saat Jisung lewat didekat meja mereka, Minho mendadak gugup. Hyunjin yang melihat itu tersenyum jahil.

"Hi Jisung! Makin manis aja nih" sapanya ramah.

Disebelahnya, Minho berkedip lambat. 'Jadi namanya bener Jisung?'

Jisung yang sadar namanya disebut menoleh mencari asal suara. Senyum manisnya terbit saat dilihatnya Hyunjin melambai ke arahnya.

"Hi.. well-lo juga manis." balasnya santai diikuti senyum yang masih setia terlukis di wajahnya.

Sudah biasa, sapaan itu gak lagi asing ditelinganya. Tapi Jisung sama sekali gak ambil pusing, semua orang berhak nyapa dengan cara apapun menurutnya.

"Ah.. lo bisa aja. Gue ganteng gini juga, kok dibilang manis sih?" Hyunjin menyugar rambutnya kebelakang.

Jisung tertawa kecil sambil geleng-geleng, berhasil membuat empat orang yang duduk di situ menahan nafas. Gosip yang beredar gak salah. Jisung memang semenarik itu, tertawa saja bisa buat orang mati kehabisan oksigen.

"Oh ya Ji, kenalin ini temen-temen gue." Hyunjin menunjuk tiga temannya.

Saat itulah mata bulat Jisung terbelalak kaget. Dia baru sadar ada beberapa orang disana. Astaga.. kenapa dia mendadak jadi buta? Jangan bilang dari tadi Jisung sibuk terpesona sama kegantengan seorang Hyunjin! Gaklah! Itu pacar temannya-Jeongin. Enak aja. Kalau bukan karena Jeongin, dia gak bakal kenal Hyunjin. Lagipula Hyunjin bukan tipe idealnya

"O-oh hi.. Jisung fakultas kedokteran jurusan farmasi tingkat 5. Temen pacarnya Hyunjin." tangannya terulur ke arah salah satu dari mereka.

"Changbin fakultas teknik jurusan elektro tingkat 7 Pacarnya Felix, pasti kenal kan?" Changbin menjabat tangan ramping itu singkat.

"Oh pacarnya Felix.. Kenal donk! sapa sih yang nggak kenal orang se famous Felix." kepalanya mengangguk kecil

"Gue Chan, fakultas teknik jurusan mesin semester 7, salam kenal."

Jisung tersenyum tipis, lalu menoleh kearah seseorang yang belum menyebut namanya. Yang ditatap luar biasa gugup. dia berdehem kecil.

"Minho fakultas hukum jurusan hukum pidana tingkat 7. Salken." tangan besarnya hampir menenggelamkan tangan mungil milik Jisung. 'Anjir Alus bener.'

Keduanya melepaskan jabatan tangan mereka. Minho yang masih gugup dan Jisung dengan senyum manis seperti biasa menatap mereka satu persatu.
Tiba-tiba ekspresinya berubah.

"Maaf banget loh nih, bukannya apa ya, gue ada kelas bentar lagi. Maaf ya, gue duluan." pamit Jisung dengan ekspresi merasa bersalah.

Keempat cowok genteng itu langsung mengangguk maklum.

"Udah ngga papa Ji, lain kali nongki bareng ya.." balas Hyunjin santai, menepuk pelan pundak Jisung.

Jisung mengacungkan jempol lalu berlari setelah sebelumnya sempat melambaikan tangan.

empat cowok genteng itu kembali menyantap makanannya. Sesekali Hyunjin melirik Minho yang jadi lebih pendiam. Hehe kayaknya dia...

'hhh.. dia ngga inget gue ternyata.'

Minho seketika ingat, buku kecil punya Jisung yang berapa hari lalu ketinggalan di kafe. Senyum tipisnya terbit.

220522
120722

Single?💟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang