Ehek suprissss!!
Dua tahun kagak gerak mayan geter juga nih tangan ngetik,, gg.
Semoga suka surprisenya sengkuuuh~ gabut sayang kalian
/Ketjup basaahh“Happy birthday Kak Minho! Hehe semoga suka sama hadiahnya~ Ji gak bisa kasih yang lain..”
Bibir ranum itu melengkung manis , diikuti matanya yang menyipit segaris. Minho ikut tersenyum, tapi memilih menjeda video itu karena bunyi bel berhasil menginterupsi. Helaan nafas terdengar sebelum akhirnya beranjak membukakan pintu untuk tamunya.
Ah.. ternyata kurir pengiriman paket.
Minho membungkuk kecil, terima paket yang disodorkan si kurir, menandatangani paket dan menutup kembali pintu apartemennya.“Dari Jisung?” gumamnya pelan saat membaca nama pengirim di kotak paketnya.
Dalam hati menebak-nebak apa hadiah yang Jisung kirim. Padahal dia sudah siap-siap akan pulang, harusnya Jisung gak usah repot mengirim hadiah segala. Kepala Minho menggeleng pelan, gak habis pikir sama tupai manisnya itu.
Rambut yang masih basah di beberapa bagian diusak pelan dengan handuk kecil—dia baru saja mandi. Kotak paket yang baru dia terima dibiarkan begitu saja di atas nakas, Minho memilih melanjutkan video yang sempat tertunda.
“Jadi udah liat hadiahnya? Ji tunggu—ah gak, kita tunggu..”
Kening tebal Minho berkerut gak ngerti, tangannya mulai meraih kotak paket, membuka cepat karena penasaran.
Srak
Jam tangan? Kerutan di dahinya tambah dalam saat kotak jam tangan dari brand terkenal menyembul malu-malu. Tapi tak ayal bisa menerbitkan senyum ganteng, mengingat Jisung yang tentu sibuk di RS masih sempat mencarikan hadiah untuknya.Jam tangan medium metalik itu Minho keluarkan dari dalam kotak, mencoba memasang di tangannya sendiri. Lumayan, jam tangan miliknya yang lama sudah mulai usang, maklum lah karena itu di beli beberapa tahun lalu saat tiba di sini, London.
“Dasar Jisung, gimana gak makin sayang kalo gini?” Ponselnya diraih lagi.
Senyum cantik Jisung buat Minho tambah kepengen cepat pulang. Tanpa sadar pipi bagian dalamnya digigit menahan gemas. Di dalam sana, Jisung menunduk dengan pipi gembul—mirip bakpao—yang perlahan memerah manis.
“Jadi.. pengen dipanggil apa? Ayah? Papa? or um—daddy? Uh.. bye-bye~” Dan video berakhir begitu saja dengan lambaian dari Jisung sebagai penutup.
“Ha?” Minho tambah bingung dengan tupainya itu.
Sebenarnya ada apa? Jisung kelihatan gugup dan malu, plus pipinya merona saat bertanya dia mau dipanggil apa? Apa-apaan tadi? Daddy? Jisung niat mancing dirinya yang mau pulang apa gimana? Jadi ini bukan hadiah yang sebenarnya?
Oke! Ada yang gak beres dengan jisungnya! Gak hadiah, video dan kata-kata Jisung semua terasa ambigu buat Minho. Dia harus telpon tupai itu sekarang! Saking penasaran dengan apa yang terjadi di sana, kotak paket di sampingnya jatuh tersenggol kaki.
Tuk
Eh?
Sesuatu jatuh menggelinding di lantai, buat Minho harus berjongkok untuk memungut benda itu. Apa lagi ini? Minho menggaruk ujung alisnya pelan. Benda persegi panjang berwarna biru-putih dibolak-balik.Dia pernah melihat benda ini, di internet, buku, atau mungkin juga pernah melihatnya di dunia nyata. Tapi masalahnya Minho lupa—aslinya gak tau nama apalagi fungsi benda dalam genggamannya!
“Apaan nih? Dari dalem sini kan tadi? Busyet Jisung gabut amat ngirim beginian”
Mata tajamnya berusaha menelisik lebih teliti, masa iya kasus rumit bisa dihandle yang kecil ginian gak bisa? Payah~ dia gak bakal nyerah!
Bentar! Ini apa? Kok ada garisnya gini?!

KAMU SEDANG MEMBACA
Single?💟
Fanfic"Ya.. Karna lebih bebas aja gitu, ngga ada yang ngatur-ngatur ngga ada yang ngelarang-larang pokoknya semua bisa sesuka gw" begitu jawaban Jisung kalo ditanya kenapa sampe sekarang belom punya pacar. Banyak yang heran sih. Secara Jisung tuh udah imu...