"Padahal lo manis gini, kok ngga punya pacar?" tanya Minho waktu motor mereka berhenti di lampu merah.
Jisung yang ada diboncengannya agak memajukan tubuh sampai-sampai tubuh mereka hampir melekat sempurna, supaya bisa mendengar suara Minho. Sama sekali gak sadar kalau sekarang Minho tersenyum menang. sepertinya Minho memang benar-benar sudah jatuh dalam pesona Jisung.
"Apa ngga kedengaran?"
"Lo manis gini kok ngga punya pacar?" ulang Minho sedikit keras.
sadar dengan pertanyaan Minho yang aneh-aneh, Jisung mendengus jengkel. Itu lagi itu lagi! Apa salahnya sih kalau dia memilih jomblo?! Suka-suka dialah! Tau begitu tadi Jisung tolak saja tawaran diantar Minho
"Males aja! Lo punya emangnya?" balasnya ketus.
"Hehe ngga ada juga sih" Minho menggaruk tengkuknya kikuk.
Jisung yang mendengar jawaban Minho seketika mendengus dan memutar mata malas. Bahu Minho dipukul pelan, gak berani kuat-kuat karena takut motor Minho oleng. Soalnya lampu sudah berubah jadi hijau Jisung takut kalau Minho kesakitan malah jadi gak seimbang.
"Kenapa nanya kalo gitu?!" gerutu Jisung yang masih bisa didengar oleh Minho. ingat jarak mereka masih sedeket tadi.
"Kalo lo yang jadi pacar gue aja gimana?" tawar Minho dengan senyum miringnya.
"Dih ogah! lo aneh ngga mau gue!"
Minho agak kaget dengan jawaban Jisung. Heh! Dia baru saja ditolak nih?! gak salah denger?? seorang most wanted yang terkenal dikejar-kejar banyak cewek maupun Uke di kampus baru saja ditolak mentah-mentah sama Jisung?! Jisung sebenernya lu tuh punya nyawa berapa sih?! Minho tuh orangnya asik, aneh dari mananya?? boyfriend material lu katain aneh !!
Minho pikir nembak Jisung itu gampang, karena kalau dilihat-lihat Jisung tipe orang yang santai, apalagi gak enakan. Kira-kira gimana respon Hyunjin sama Changbin kalau tau dia baru saja ditolak saat baru dilangkah pertama?? Memikirkan itu, Minho jadi insecure nembak Jisung beneran. Dia seaneh itu kah??
Minho tadinya memang niat bercanda, tapi bener-bener gak nyangka dengan jawaban Jisung. Tapi mungkin aja kan Jisung begitu karena masih jengkel sama dia. Iya, bisa saja begitu. Masa iya Jisung mau nolak cowok seganteng dia.. gak mungkin.
"Udah, sampe sini aja. Ngga usah sampe pintu juga kali kak!" Jisung menepuk pelan bahu Minho.
Karena terlalu sibuk melamun Minho sampai gak sadar kalau motornya hampir masuk ke teras apotek. Cepat-cepat dia menarik tali rem sampai ban belakangnya sedikit terangkat. Jisung dibelakangnya refleks memeluk Minho erat-erat. Jangan nethink dulu! Jisung takut kalau nanti jatuh!
"Kalo aja gue sampe jatoh, lo duluan yang bakal gue gentayangan!" tuding Jisung setelah berhasil menetralkan detak jantungnya.
Dia sudah buru-buru turun saat motor Minho berhasil berhenti sepenuhnya. Melepas helm dengan gerakan cepat dan langsung diberikan kepada pemiliknya.
Minho juga melakukan hal yang sama, melepas helm full face nya dan meletakkan benda itu di atas tangki motor. rambutnya disugar kebelakang, lalu tersenyum menatap wajah datar Jisung."Gue juga ngga bakal nyesel, kesenengan malah di gentayangin hantu manis kek elo." Minho tersenyum tengil.
"Najis! ngga usah ngegombal, ngga bakal mempan sama gue mah!"
Minho tertawa geli mendengar kata-kata sadis dari mulut cowok manis seperti Jisung. Ternyata Jisung orang yang asik diajak bercanda, gak secanggung waktu pertama kali mereka kenal.
Jisung sibuk menggulung lengan hoodienya sampai siku, menampakkan lengan putih mulus tanpa cacat miliknya.
Minho yang disuguhi pemandangan seperti itu sontak menelan ludah gugup. 'asli! mulus bener woy!!'"Mau gue bayar pake apa nih,—" Jisung menggantung kalimatnya dengan kepala sedikit dimiringkan, menatap Minho yang sekarang kesulitan bernafas.
"—Kak Minho?" lanjutnya dengan alisnya yang di naik-turunkan.
'bajingan!' umpat Minho dalam hati, gak mampu liat Jisung yang semakin menggemaskan. Dia mengalihkan pandangannya sebentar kearah jalan sebelum memasang senyum miring dan kembali menatap Jisung.
"Sini, cium." Minho memonyongkan bibirnya yang langsung dilempari tisu oleh Jisung.
"Ternyata lo nyebelin banget ya?" Jisung memasang senyum manis yang justru menakutkan bagi Minho.
"Haha.. becanda~ udah lo ngga usah bayar juga ngga masalah. Kasih senyuman lo yang paling maniiiiiiis aja deh." putus Minho pada akhirnya.
Ternyata menjahili Jisung itu merupakan sebuah kesenangan. sepertinya mulai saat ini Minho akan lebih sering membuat Jisung jengkel, karena dia bersumpah demi apapun Jisung terlihat sangat imut saat tersulut emosi.
"Ya udah deh, makasih banget ya, udah mau repot-repot nganterin gue. maaf juga tadi sempat mukul elo.." Jisung menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan , setelah itu tersenyum sangat manis sampai mata bulatnya menyabit cantik. "gue masuk duluan ya, bye~"
Minho balas tersenyum, baru saja mau membalas tapi Jisung lebih dulu masuk kedalam apotek. Minho menggelengkan kepalanya berkali-kali, kenapa dia mendadak jadi tukang gombal begini? Jisung benar-benar membuat dia berubah.
gak mau terlalu lama tersenyum gak jelas dipinggir jalan, Minho cepat-cepat naik ke atas motor kesayangannya dan melesat pergi dari sana. Yah.. walaupun terkesan ditolak oleh Jisung, gapapa lah.. yang penting masih bisa ngobrol bahkan punya kesempatan mengantarkan cowok manis itu ke tempat kerja.
Drrrt Drrrt..
Getaran dari ponsel yang disimpan didalam kantong membuat Minho harus menepikan motornya sebentar. Takut kalau yang menelpon orang penting atau dosennya, Minho cepat-cepat mengangkat telpon itu.
"Ya halo?" sapanya hati-hati, belum sempat melihat nama sang penelpon
'Minho! kamu jadi pulang ke rumah kan? mama kangen nih.. kebetulan papa juga baru pulang dari Sydney, sekalian aja kita makan malem disini.'
Ah.. mamanya ternyata. Padahal Minho baru berniat pulang ke apartemennya, terlalu capek kalau harus putar arah lagi. Tapi bagaimana lagi, karena mamanya yang meminta yah Minho langsung mengiyakan tanpa pikir dua kali.
"Iya, Minho langsung kesana, tapi mungkin agak lama soalnya jalannya muter ma.."
' Loh habis dari mana? nganterin pacar? emang udah punya?' ledek sang mama sambil tertawa.
"Ma, Minho ngga jadi pulang nih" raut mukanya benar-benar datar.
' Astaga.. iya iya, anak mama masih kecil, jadi belom boleh pacaran..haha.. cepet ya sayang, mama tunggu.'
sebelum Minho menjawab, sambungan telpon sudah lebih dulu diputus oleh sang mama. Helaan nafas panjang terdengar sebelum akhirnya dia memasukkan lagi ponselnya kedalam kantong celana jeans-nya.
Astaga mamanya buat dia ingat lagi dengan Jisung yang menolak jadi pacarnya. Minho rasanya mau teriak aja.
170622
010822HAPPY ANNIVERSARY STAY 🎉🎊
KAMU SEDANG MEMBACA
Single?💟
Fanfic"Ya.. Karna lebih bebas aja gitu, ngga ada yang ngatur-ngatur ngga ada yang ngelarang-larang pokoknya semua bisa sesuka gw" begitu jawaban Jisung kalo ditanya kenapa sampe sekarang belom punya pacar. Banyak yang heran sih. Secara Jisung tuh udah imu...