21 | Almi dan Bara

92 38 21
                                    

Happy Reading🍁
. . .

New Massage :

[ Temuin gue di Cafe dekat sekolah ]

Berhubung sedang bosan, jadi Almi pun mengiyakan ajakan Bara tersebut, Almi langsung melangkahkan kakinya untuk keluar rumah. Jam juga baru menunjukkan pukul tujuh malam,  itu artinya ia masih punya banyak waktu.

Setibanya di Cafe tersebut, dari kejauhan ia sudah dapat melihat Bara, laki-laki itu tertunduk mengaduk minuman yang ada dihadapannya. Kepalanya tertutup oleh tudung hoodie hitam yang dikenakannya. Orang lain mungkin akan sulit mengenalinya, namun beda untuk Almi, hal tersebut justru menjadi petunjuk bahwa itu adalah Bara.

"Sudah lama?" Tanya Almi yang kemudian duduk dihadapan Bara

Laki-laki itupun akhirnya mengangkat kepalanya, "Lumayan, sepuluh menit" jawabnya

"Sorry, eh muka lo kenapa Bar?" Ucap Almi ketika melihat beberapa luka lebam diwajah laki-laki itu.

"Jatuh dari motor" jawab Bara asal

"Heh lo kira gue bodoh apa, mana ada luka lebam kayak gitu abis jatuh dari motor, lo habis ribut kan?"

"Kalau sudah tahu kenapa nanya" ucap Bara terkekeh.

"Ya kan gue juga mau tahu ribut sama siapa gitu, terus lo menang apa kalah gitu ributnya" tutur Almi.

"Kepo, lo"

"Gue tuh gak kepo, cuma mau tambah wawasan aja sih" ucap Almi mantap

"Idihhh ngeles" ucap Bara

"Yaudah kalau lo gak mau jujur juga gapapa" ucap Almi mengedikkan bahunya acuh tak acuh.

"Hari ini gue habis tanding ngelawan orang, tapi tenang aja gue menang kok. Meskipun muka tampan gue harus sedikit bonyok kayak gini" jelas Bara kemudian.

Almi menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan semua penuturan laki-laki dihadapannya tersebut. "Maksudnya lo habis tanding tinju, fighting gitu?"

"Hmm" ucap Bara dengan menganggukkan kepalanya

"Terus kemarin lo kemana, gue juga gak lihat lo ada di sekolah"

"Balapan"

"Balapan dimana, kok lo gak ngasih tau gue?" Tanya Almi penasaran.

"Jangan ikut-ikutan lagi balapan Mi, lo gak inget waktu itu lo pernah jatuh saat balapan" ucap Bara

"Yee waktu itu emang karena gue lagi apes aja kali"

"Lagian gue rasa lo juga gak butuh sama balapan itu"

"Maksudnya?" Ucap Almi menaikkan satu alisnya, sedikit bingung dengan apa yang diucapkan Bara barusan

"Gue butuh uang, makannya gue ikut-ikutan yang kayak gitu" Jelas Bara santai

"Buat apa?"

"Nyokap gue sakit, gue butuh uang buat biaya pengobatannya. Dia divonis kanker otak stadium tiga makannya gue akan berusaha semampu gue untuk bisa membiayai pengobatannya" ucap Bara

Laki-laki itu kemudian terlihat menghembuskan nafasnya sejenak, seolah-olah beban yang selama ini dia pendam sendirian, akhirnya dapat sedikit berkurang.

"Sorry, Bar, emangnya bokap lo kemana?" Tanya Almi sedikit berhati-hati

"Bokap gue meninggal satu tahun yang lalu"

Mendengar itu Almi jadi merasa kasihan pada Bara, saharusnya ia lebih bersyukur masih mempunyai Ayah yang masih hidup sehat. (dan kaya raya, hahaha bercanda, tapi emang bener sih).

ALMIKA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang