16 | Hmmm

58 50 7
                                    


Happy reading ❤️

.

Gemericik air hujan membuat pagi ini terasa begitu dingin, jika saja hari ini hari libur maka Almi bersungguh-sungguh akan kembali bergulung dengan selimutnya yang tebal.

Namun semua itu hanya angan-angan, mengingat sekarang adalah hari Rabu jadi mau tak mau dirinya harus berangkat ke sekolah. Hufft malas memang.

Sabil dan Gea mereka sudah pulang sejak subuh tadi, dengan dijemput oleh supir keluarganya Sabil, serta Gea yang menumpang ikut pulang bersama.

"Neng Almi sarapan dulu" ucap Bi Narsih memecahkan lamunan Almi.

"Ah, iya bi"

Untungnya sekarang ada Bi Narsih jadi Almi tidak begitu kesepian dirumahnya. Ternyata benar meskipun Mamah Sandra menyebalkan namun hal itu justru membuat suasana menjadi ramai karena selalu ada perdebatan diantara Almi dan mamah tirinya itu.

"Hujan neng, mau berangkat sekolah naik apa?" Tanya Bi Narsih sambil meletakkan segelas susu hangat dihadapan Almi.

"Ya ampun iya baru inget mobil dibawa Ayah kan bi"

"Iya, kalau neng Almi bawa motor nanti basah kuyup bisa masuk angin"

Mendengar itu Almi langsung mengambil ponselnya mencoba menghubungi Sabil ataupun Gea yang bisa memberikannya tumpangan.

"Aishh, ceklis lagi" gumam Almi

"Atau gak pesen taxi aja atuh neng kalau gitu mah" ucap Bi Narsih

"Nanti aja deh bi masih pagi juga, siapa tau pas setengah tujuh hujannya sudah reda" jawab Almi

"Oh yasudah kalau gitu, bibi mau ngeringin pakaian dulu dibelakang ya neng"

"Iya bi" jawab Almi yang kembali melanjutkan sarapannya.

🍁🍁🍁

Hujan masih saja turun. Untungnya sekarang Almi dan juga Bara sudah berada di sekolah, setelah sebelumnya Almi menghubungi Bara untuk meminta tumpangan yang tak lama kemudian cowok itu pun mengiyakan permintaan Almi. Alhasil mereka pun berangkat ke sekolah bersama.

"Makasih ya Bar, tumpangannya heheh" ucap Almi pada Bara

"Hmm" jawabnya singkat

"Ishh, lo ikhlas gak sih ngasih tumpangan sama gue"

"Ikhlas"

"Bilang ikhlas tapi mukanya kayak gak ikhlas gitu" gumam Almi

"Gue masih ngantuk, udahlah gue ke kelas duluan, bye" ucapnya mengacak rambut Almi dan pergi begitu saja.

"Ishh Bara sialan, rambut gue jadi berantakan" geram Almi

"Oh berangkat bareng Bara?" Tanya seseorang membuat Almi menoleh.

"Eh kak Alka"

"Kenapa bisa berangkat sama dia?" Tanya Alka lagi

"Gak ada mobil, hujan, yaudah gue minta Bara jemput gue aja deh" jelas Almi dengan santainya

"Lain kali lo bisa hubungin gue aja" jawab Alka

"Tadinya sih mau gitu, tapi gak jadi soalnya kemarin kan kak Alka gak sekolah, gue kira sekarang gak bakal sekolah lagi"

"Oh, kemarin gue ada urusan" jawab Alka

"Urusan apa?" Tanya Almi

"Lo gak perlu tau" jawab Alka membuat Almi mendesah kecewa.

Gadis itu benar-benar merutuki pertanyaannya tadi, sebenarnya Almi memang tidak terlalu penasaran, ia hanya sekedar untuk basa-basi namun entah kenapa saat mendengar jawaban Alka barusan dirinya merasa kecewa.

ALMIKA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang