...
Malam ini Alka dan teman-temannya sedang berada di sebuah Cafe yang memang biasa digunakan untuk nongkrong oleh remaja seusia mereka.
Selain di Cafetaria yang dekat dengan sekolahnya ini, mereka berempat juga terkadang nongkrong di jalanan tempat yang biasa digunakan untuk balapan.
Namun untuk malam ini mereka lebih memilih nongkrong di Cafe ini karena memang cuaca diluar sedang gerimis.
"Heh lo bertiga pada tau gak-"
"Gak" jawab Alka, Raka, dan juga Eza kompak
"Ckk, gue belum selesai ngomong bambang"
"Yaudah apaan emang?" Ucap Raka
"Jadi-"
"Woww lo tau darimana, Ta?"
"Beneran lo?"
"Gak bohong kan?
"Seriusan nih?"
"Kok gue gak tahu ya?" Cerocos Eza yang kembali memotong ucapan Okta"Woyy, si Okta belum cerita anjir. " ucap Raka pada Eza
"Iyya, kampret lo Eca dugong" ucap Okta
"Nama gue Eza woy, bukan Eca." balas Eza tak terima
"Iyah kalau siang nama lo Eza, pas malam jadi Eca"
"Yeeee lo kira gue Lucinta Luna apa"
"Gue gak bilang ya, itu lo yang ngaku sendiri." ucap Okta
"Kampret lo, yaudah lo mau cerita apaan nih, awas ya kalau gak berbobot" ucap Eza
"Jadi tadi pulang sekolah gue lihat Alka boncengan sama Almi." ucap Okta
Mendengar itu Alka hanya menghembuskan nafasnya sejenak "Hhh, gue kira apaan"
"Serius lo, Al?" Tanya Raka penuh selidik.
"Hmm, gue tadi anterin dia pulang." jelas Alka
"Widihh, gercep juga ya lo." ucap Okta
"Kalau Alka gak gercep, bisa-bisa nanti Almi di sikat lo." timpal Raka mengingat kalau sahabatnya ini adalah playboy kelas kakap
"Whaha, bener juga apa kata Raka, heran deh hampir semua cewek yang ada disekolah bekas dia semua kayaknya" ucap Eza
"Ya gak lah, itu buktinya Sabil bukan bekas gue" balas Okta
"Idihh, mana mau juga pacar gue sama lo." timpal Raka membuat mereka semua tertawa.
"Tapi Al, kok Almi bisa mau pulang sama lo?" Tanya Okta
"Ya mau lah, mana ada sih cewek yang nolak pesona gue" ucap Alka sambil menyugar rambutnya.
Okta yang melihat itupun langsung berdecih.
"Nyesel lo pasti udah nanya gitu sama Alka." celetuk Eza sambil terkekeh
"Nyesel banget gue sumpah" ucap Okta
Mereka berempat terus asyik bercanda, mengobrol kesana kemari, hingga tak terasa malam sudah semakin larut. Dan mereka pun memutuskan untuk pulang, mengingat besok harus kembali bersekolah.
🍁🍁🍁
Matahari sudah mulai memancarkan sinarnya sedaritadi, namun Almi baru saja bangun dari tidurnya. Dengan langkah tergesa-gesa ia pun langsung memasuki kamar mandi.
Tak butuh waktu lama, kini gadis itu tengah siap dengan seragam sekolahnya, mengambil kunci motor dan juga ranselnya, ia pun langsung berangkat ke sekolah yang tentunya dengan mengendarai motor.
Lima belas menit lagi pintu gerbang akan ditutup, membuat Almi menjalankan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata, sampai akhirnya iapun tiba di sekolah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMIKA [On Going]
Novela Juvenil"Dan Anehnya saat bercanda dengan lo, gue lebih banyak sayang nya daripada ketawanya" --- Ini kisah tentang Almi, gadis tomboy yang penuh dengan kekocakan, Almi ini sulit sekali untuk diajak serius.Saat ada seseorang yang bertanya siapa nama panjang...